Kue lamaran adat Jawa adalah bagian penting dari tradisi pernikahan yang memiliki simbolisme dan makna mendalam. Dalam setiap prosesi lamaran, kue-kue ini tidak hanya sekadar hidangan manis, tetapi juga mengandung harapan dan doa untuk kehidupan rumah tangga yang harmonis dan sejahtera.
Menyiapkan kue lamaran adat Jawa memerlukan keahlian dan perhatian terhadap detail, karena setiap jenis kue memiliki cara penyajian dan resep yang khas. Selain itu, penataan dalam seserahan juga memainkan peran penting dalam menciptakan suasana yang penuh kehangatan dan keakraban.
Berikut ini, Popbela akan merangkum rekomendasi kue lamaran adat Jawa yang bisa kamu jadikan pilihan di hari bahagiamu. Yuk, simak!
1. Jenang
Dalam adat Jawa, jenang merupakan kue lamaran adat Jawa yang wajib ada. Terbuat dari ketan dan bertekstur lengket, jenang memiliki makna hubungan yang erat sehingga sulit dipisahkan. Hal ini dijelaskan dalam buku Perjodohan Rahasia karya Nana Fattana.
Karena dibuat dengan saling bahu-membahu, kue ini dimaknai seperti kerja sama. Filosofi inilah yang dimaknai sebagai pasangan yang saling mendukung saat berumah tangga kelak.
2. Wajik
Wajik adalah perpaduan antara ketan kukus, santan, dan gula jawa. Adonan kue ini berwarna kecoklatan karena campuran gula jawa. Setelah dikeringkan, kue ini berbentuk potongan balok kecil. Sama seperti jenang, wajik juga melambangkan keintiman dalam suatu hubungan. Karena maknanya yang mendalam, wajik adalah pilihan tepat untuk kue lamaran adat Jawa
3. Kue lapis
Kue ini merupakan gabungan antara tepung beras, santan, dan gula. Ciri khas kue lapis adalah tampilannya yang mirip lapisan pelangi warna-warni. Untuk pembuatannya, setiap lembar lapisan kering ditimpa dengan adonan baru.
Saat lamaran, mempelai laki-laki akan membawa kue ini dalam hantarannya. Sajian ini memiliki makna rumah tangga yang diwarnai dengan kesabaran dan ketulusan.
4. Klepon
Sangat identik, klepon memiliki tampilan hijau dengan bentuk bulat dan isiannya yang bisa memuncrat ketika digigit. Kue ini terbuat dari adonan tepung beras dan diberi isian gula merah. Tak hanya lezat, klepon juga memiliki filosofinya tersendiri dalam pemilihan kue lamaran adat Jawa. Bentuknya yang mungil, melambangkan kehidupan pernikahan yang sederhana dan langgeng hingga akhir hayat.
5. Kue jadah
Kue lamaran adat Jawa selanjutnya merupakan perpaduan antara santan dan beras ketan. Memiliki tekstur lengket adalah karakteristik dari kue jadah. Filosofi kue ini dimaknai saat pembuatannya, prosesnya yang sulit melambangkan ketegaran dalam melewati ujian dalam berumah tangga.
6. Bolu gula merah
Bolu gula merah ini memiliki ciri khas berwarna coklat dan bentuknya yang mirip kue muffin, tetapi dengan bagian atas yang merekah. Meski menggunakan gula jawa, kue ini juga memiliki sensasi rasa gurih dari campuran santan. Saat baru matang, aromanya sungguh menggugah selera karena campuran pandan.
Kue bolu ini cocok dijadikan kue lamaran adat Jawa, karena rasanya yang enak dan tradisional.
7. Kue clorot
Clorot ini merupakan kue dengan tampilan kerucut berwana coklat yang dibungkus oleh lilitan daun pisang. Kue ini memiliki rasa manis dan gurih, seperti kue lainnya yang terbuat dari gula merah. Pada bentuknya yang ketucut dan panjang, kue ini memiliki makna tersendiri. Clorot melambangkan komitmen hubungan yang erat.
8. Wingko babat
Ada satu lagi kudapan berbahan dasar tepung ketan yang tak boleh dilewatkan dalam kue lamaran adat Jawa, yaitu wingko babat. Meski identik dengan kota Semarang, sebenarnya kuliner lezat ini berasal dari Lamongan. Wingko babat, dengan teksturnya yang lengket, mengandung kelapa parut yang menambahkan cita rasa manis dan gurih yang khas.
Dalam tradisi pernikahan Jawa, wingko babat memiliki makna yang mendalam. Teksturnya yang lengket melambangkan harapan agar ikatan cinta antara pengantin selalu erat dan tidak mudah terpisahkan.
9. Getuk lindri
Kue asal Jawa ini umumnya dijual oleh pedagang keliling. Memiliki warna yang menarik, tampilan kue ini sangat bisa menjadi pilihan untuk kue lamaran adat Jawa. Saat digigit, kue ini memiliki tekstur yang sangat lembut dan rasa yang manis. Dengan tambahan kelapa, sajian ini juga memiliki sensasi rasa yang gurih.
Getuk lindri dalam seserahan pernikahan adalah simbol harapan agar pasangan pengantin selalu hidup dalam kesederhanaan yang indah, kebersamaan yang kuat, serta kebahagiaan dan kemakmuran yang melimpah.
Itulah beberapa rekomendasi kue lamaran adat Jawa yang bisa dicoba. Karena selain rasanya yang lezat, sajian ini memiliki filosofi yang mendalam seputar rumah tangga.