Pasangan Gwan Sik (Park Bo Gum) dan Ae Sun (IU) di drama When Life Gives You Tangerines masih menjadi sorotan. Bahkan, mereka pun menuai simpati dari netizen karena kehidupan rumah tangganya yang penuh dengan ujian. Namun, mereka juga salut dengan Gwan Sik dan Ae Sun yang bisa melewatinya bersama dan tetap menjadi keluarga yang bahagia.
Sejak awal, hubungan mereka sudah penuh dengan lika-liku. Oh Ae Sun pun sempat menolak untuk menikah dengan Gwan Sik karena mimpinya adalah menikahi orang dari Ibu Kota. Berikut ujian rumah tangga Gwan Sik dan Ae Sun yang berhasil mereka lewati bersama.
1. Tak direstui keluarga
Hubungan Gwan Sik dan Ae Sun tak direstui oleh kedua keluarganya. Selain karena masih muda, latar belakang mereka juga menjadi salah satu alasan keduanya tak direstui. Gwan Sik termasuk keturunan orang yang lebih berada daripada keluarga Ae Sun kala itu. Keluarga Gwan Sik juga melihat Ae Sun sebagai penghalang anaknya untuk menjadi sukses.
Sementara itu, keluarga Ae Sun melihat Gwan Sik tak memiliki apa-apa selain cintanya untuk Ae Sun. Mereka berpikir kalau Gwan Sik tak akan sanggup untuk menafkahi Ae Sun atau memberikan dampak baik bagi keluarga mereka.
2. Diintimidasi ibu dan nenek mertua
Meski awalnya tak direstui, mereka akhirnya menikah, apalagi saat keluarga Gwan Sik tahu kalau Ae Sun sedang hamil anak Gwan Sik. Meski begitu, Ae Sun mendapat perlakuan tak baik dari ibu dan nenek mertuanya. Keduanya kerap ikut campur dalam kehidupan rumah tangga Gwan Sik dan Ae Sun yang tinggal bersama mereka.
Ae Sun disuruh untuk bersujud puluhan kali oleh nenek Gwan Sik agar kesialannya hilang. Ia juga sering dilempari beras merah karena kata sang nenek ada arwah ibunya yang mengikutinya. Belum lagi cemooh lain kepada Ae Sun karena tak kunjung memberikan keturunan laki-lakidari mertuanya itu dan mendominasi anak perempuan mereka, Yang Geum Myeong.
Suatu hari pertengkaran besar terjadi antara Ae Sun dan mertuanya itu. Sang nenek meminta Ae Sun untuk melakukan ritual agar Geum Myeong menjadi hanyeo seperti neneknya. Ae Sun marah dan tak terima, karena ibunya meningga karena menjadi hanyeo, bahkan dirinya pun dijaga agar tak menjadi hanyeo.
Ae Sun pun dimarahi hingga ditampar oleh sang ibu mertua. Gwan Sik yang pulang dari melaut, melihatnya dan membela sang istri serta langsung membawanya pergi dari rumah tersebut.
3. Hidup dalam kemiskinan
Setelah pergi dari rumah keluarga Yang, Gwan Sik dan Ae Sun menyewa sebuah rumah yang cukup jauh dari keluarga mereka. Namun, karena keduanya sangat miskin, mereka sampai harus menunggak membayar uang sewa. Hingga suatu kali, ibu sambung Ae Sun datang untuk melunasi bahkan menambahkan uang sewa mereka.
Ada momen pula kala mereka kehabisan beras dan lauk untuk makan hingga harus menahan lapar. Beruntungnya, pemilik rumah sangat perhatian pada keluarga muda tersebut dan secara diam-diam memberikannya beras tiap malam.
4. Gwan Sik harus bertahan di tempat toxic untuk hidupi keluarga
Setelah menikah, Gwan Sik bekerja sebagai nelayan bersama ayahnya. Akan tetapi, setelah mereka memilih pergi dari rumah orang tuanya, Gwan Sik akhirnya bekerja di kapal yang lain. Pemilik kapal tersebut adalah mantan teman kencan buta Ae Sun yang sangat kasar dan toxic.
Ia kerap kali diintimidasi, mendapat kekerasan, dan dicemooh oleh atasannya sekaligus pemilik kapal, Bu Sang Gil (Choi Dae Hoon). Gwan Sik bahkan memiliki bekas luka permanen di tangannya karena pekerjaannya itu. Namun, ia bertahan agar bisa menghidupi keluarga kecilnya. Hingga suatu kali, Gwan Sik memberontak dan akhirnya memutuskan berhenti bekerja dengan Bu Sang Gil
5. Kehilangan anak bungsunya
Sempat beberapa waktu menganggur dan kerja serabutan, Gwan Sik akhirnya kembali menjadi nelayan setelah nenek Ae Sun memberikan tabungannya untuk dibelikan sebuah kapal. Kehidupan keluarga mereka pun mulai membaik. Ae Sun dan Gwan Sik juga dikaruniai tiga orang anak setelah pindah rumah. Selain Geum Myeong sebagai kakak tertua, ada dua adik laki-lakinya, Eun Myeong dan Dong Myeong.
Suatu hari, Geum Myeong mengalami kecelakaan yang membuat Ae Sun terpaksa buru-buru pergi dari rumah. Ia meninggalkan dua anak laki-lakinya yang masih kecil sendirian dan dititipkan kepada tetangga. Namun, sang tetangga tak mendengar permintaan Ae Sun. Sayangnya, dua anaknya itu akhirnya pergi menyusul orang tua mereka. Eun Myeong berhasil kembali dengan selamat setelah bertemu dengan para kerabat.
Namun, Dong Myeong hilang dan ditemukan sudah dingin dan lemas di dekat pantai. Ae Sun kehilangan anak bungsunya dalam sekejap. Ia semakin merasa bersalah karena sebelum Ae Sun pergi, Dong Myeong meminta untuk dipeluk dan ia tak sempat memeluknya. Hingga tua, Ae Sun bahkan tak bisa menatap anak kecil karena teringat akan anaknya.
Ujian memang kerap datang dalam kehidupan, namun pasangan ini mampu melewati semuanya bersama tanpa menyalahkan dan justru pengertian serta memberi dukungan.
