Setiap daerah di Indonesia memiliki adat dan tradisinya masing-masing, termasuk saat hendak menggelar pernikahan. Ada upacara-upacara tertentu yang biasanya dilakukan baik sebelum, saat berlangsungnya, hingga setelah pernikahan.
Salah satunya adalah Batimung, sebuah ritual pernikahan adat Banjar, Kalimantan Selatan yang diyakini bisa membersihkan dan memberi berkah pada calon pengantin. Penasaran dengan ritualnya? Berikut fakta-fakta Batimung, ritual pernikahan adat Banjar.
1. Apa itu Batimung?
Mengutip dari website Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Batimung merupakan salah satu tahap dalam rangkaian upacara perkawinan adat suku Banjar. Adat Batimung ini dilakukan oleh calon pengantin yang sebentar lagi akan naik pelaminan dan memasuki malam pengantin.
Batimung merupakan sebuah prosesi mengeluarkan keringat dari badan, dengan cara diasapi menggunakan air rebusan, seperti spa atau mandi uap. Air rebusan tersebut diisi dengan bunga-bunga dan rempah-rempah khas Banjar.
Calon pengantin akan duduk di sebuah kursi kecil dengan hanya mengenakan sarung, tanpa menggunakan pakaian dalam. Saat hal tersebut berlangsung, seluruh tubuh pengantin akan terkena uap dan mengeluarkan keringat sehat. Ritual ini dianggap dapat mengharumkan tubuh, karena berasal dari wangi bunga dan rempah.
Ritual ini biasanya dilakukan satu minggu atau setidaknya tiga hari sebelum pernikahan. Dengan Batimung ini diharapkan keringat di sekujur tubuh akan keluar dengan derasnya, sehingga pada waktu bersanding di pelaminan pengantin berbau wangi dan tidak banyak berkeringat.
2. Nilai filosofi Batimung
Batimung memiliki nilai filosofinya tersendiri. Ritual ini bertujuan agar para calon pengantin wangi, tak bau badan, dan tampak segar ketika hari pernikahan. Selain itu, hal ini dilakukan agar tidak ada kendala ketika prosesi pernikahan berlangsung.
Ritual ini dipercaya dapat membersihkan dan memberikan berkah kepada pengantin. Ritual mandi dan penggunaan ramuan herbal adalah simbol pembersihan fisik dan spiritual. Ini menandakan bahwa pengantin siap memasuki fase baru dalam hidup mereka dengan penuh berkah.
3. Prosesi ritual Batimung
Batimung dimulai dengan menyiapkan air dalam wadah berupa periuk atau kuantan berisi air dengan bahan timungan. Rempah atau bahan timungan yang biasanya digunakan saat batimung berupa daun serai wangi, lengkuas, pandan, dilam (nilam), pudak setagal, irisan temugiring, purut daun atau buah jeruk, aneka bunga seperti melati, akar bunga kenanga (cananga orodata), mawar, cempaka (magnolia campaka), tuak-tuak, krim kulit kayu susu, dan lain-lain.
Semua bahan ini direbus bersama dan sesekali diaduk. Setelah mendidih, panci diangkat dan diletakkan di bawah dudukan. Calon pengantin diminta untuk duduk di kursi kecil setinggi sekitar 20 sentimeter, hanya mengenakan sarung tanpa celana dalam.
Kemudian, seluruh tubuhnya, kecuali kepala, akan diselimuti tikar purun berbentuk kerucut dan ditambah kain tebal lagi di bagian luar agar kelembapannya tetap terjaga. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan seluruh tubuh terkena uap sampai ke pori-pori tubuhnya.
Sesekali, air yang dimasak diaduk dengan alat yang telah disediakan hingga uapnya naik, sehingga mengeluarkan keringat sehat. Masuknya uap beraroma harum ke dalam pori-pori akan membuat tubuh menjadi harum.
Prosesi ini dilakukan hingga dirasa cukup. Setelahnya, badan dilap dengan handuk dan dibersihkan dengan air bersih. Batimung membuat tubuh tidak hanya wangi, tetapi juga terlihat lebih bersih karena kotoran yang menempel di badan pun ikut terlepas. Biasanya, Batimung dilakukan sebanyak tiga kali atau lebih untuk mengeluarkan keringat tubuh.
4. Ada doa-doa yang dipanjatkan
Dalam prosesi Batimung, ada doa-doa yang dipanjatkan atau dibacakan saat melakukannya. Doa tersebut diturunkan dari ajaran Islam yang merupakan salah satu identitas masyarakat Banjar.
Doa yang biasanya dibacakan, yaitu empat surat dalam Alquran termasuk Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Masing-masing dibaca tiga kali dan baru dilanjutkan dengan doa. Beberapa ayat dari Surat Yusuf juga biasa ditambahkan.
5. Dikenal sebagai spa nasional untuk kesehatan
Selain sebagai ritual pernikahan, Batimung juga dikenal sebagai spa nasional. Mengutip dari brin.go.id, Batimung adalah salah satu harta karun keanekaragaman budaya Indonesia, yang awalnya digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh wisa atau racun hewan, seperti ular dan kalajengking, ataupun wisa alam yang disebabkan oleh kekuatan gaib.
Secara umum, Batimung digunakan sebagai pengobatan tubuh dan sarana untuk menjaga kesehatan dan menyembuhkan penyakit. Sebagai alat kesehatan, Batimung digunakan seperti sauna atau spa. Ini berfungsi sebagai relaksasi, membuat badan berkeringat, dan memperlancar peredaran darah.
Itulah prosesi Batimung, ritual pernikahan adat Banjar yang biasa dilakukan para calon pengantin. Berniat, Bela?