BFA 2024 hari ketiga berlangsung begitu meriah dengan antrian panjang memadati pintu masuk. Di hari terakhir ini, pengunjung tak hanya bisa membawa pulang freebies menarik, menikmati belanja produk kecantikan dengan discount up to 75%, tapi juga menambah banyak wawasan dengan talk show menarik.
Pukul 12.30 WIB, ada talk show bersama model, aktris, dan entrepreneur, Agnes Tjie yang menceritakan tentang perjalanan kariernya hingga berbagi betapa pentingnya sebuah komunitas dalam sesi “Women Supporting Women: Thriving in Indonesia's Beauty Industry”.
Dilanjut pada pukul 14.30 WIB, ada sesi “Empowering Mothers: Unleashing Your True Potential” bersama Rosa Akhirunnisa. Di talk show ini, Rosa membagikan tips membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan.
Berikut pesan-pesan inspiratif dari pembicara BFA Yogya 2024 hari ketiga yang Popbela rangkum untukmu.
1. Agnes Tjie
Berbincang selama kurang lebih satu jam, Agnes menceritakan awal perjalanan kariernya mulai dari atlet, model, aktris, hingga kini menjadi business woman. Ia juga berbagi tentang bagaimana komunitas yang suportif sangat berdampak banyak dalam kehidupannya, terutama dalam kariernya.
"Ada, dan itu selalu aku terapin. Aku tuh ngerasa dari dulu being a supportive community sangat jarang. Cuma itu cikal bakal kita untuk bertahan di dunia industri. Kemungkinan aku nggak akan jadi atlet basket kalau teman-temanku waktu kecil ngebully aku.
Aku diikuti banyak kegiatan dari mulai tenis dan lainnya, cuma yang aku nyaman itu basket. Setelah dipikir-pikir kenapa, ya, cuma basket yang buat aku nyaman, ternyata yang ada supportive community cuma di basket nggak ada di lain.
Ketika aku di tenis ada teman aku yang ngebully, ketika aku les nyanyi coach aku mungkin kata-katanya kasar bikin aku kurang nyaman. Jadi, supportive community menurut aku fundamental," cerita Agnes.
Tak hanya merasa berada di komunitas yang suportif, ia juga membangun komunitas suportif tersebut dalam bisnisnya. Agnes bercerita bagaimana ia membantu karyawannya yang punya gangguan mental health padahal berpotensi, yang akhirnya bisa menumbuhkan kepercayaan dirinya lagi.
“Jadi, langsung aja ya, aku ada karyawan di Zabunch namanya Grace, ternyata dia juga lulusan Stella Duce, dia nggak kuliah. Usut punya usut mungkin dia punya mental health berkaitan dengan keluarga yang sebenarnya bukan tugas aku.
Cuma aku melihat di situ, anak itu punya potensi yang saat ini mungkin dia nggak sadar, cuma kalau keluarga dan kakaknya juga nggak sadar siapa yang mau beritahu dia kalau dia punya potensi. Jadi aku memposisikan diri.
Aku beritahu dia potensinya yang mungkin dia bisa jadi manajer di usianya dia saat ini dengan segala potensi yang dia miliki. Kelebihan dan kekurangan pasti dimiliki oleh para karyawan. Jadi, ini cara aku membantu mereka.
Untuk kelebihannya ditonjolkan, kekurangannya diminimalisir atau ditutupi dengan orang lain. Itu bentuk support aku yang aku bisa saat ini. Hasilnya ketika awalnya mungkin dia punya mental health jadi semakin percaya diri," tutur Agnes.
2. Rosa Akhirunnisa
Di talk show kedua BFA Yoga 2024, Rosa Akhirunnisa, Parenting & Childhood Enthusiast dan Diploma Montessori, menceritakan kisahnya tentang bagaimana dirinya membangun platform 'The Learning Parents', untuk membantu membagikan ilmu parenting kepada banyak orang tua.
Terciptanya platform menginspirasi tersebut ternyata setelah ia memilih resign dari pekerjaannya dan fokus untuk beristirahat agar memiliki buah hati. Ia berpikir bahwa, ia belum diberikan momongan oleh Sang Maha Kuasa karena dirinya masih kurang ilmu parenting.
"Nah, habis itu, kebetulan aku juga pejuang garis dua dan tim bolak-balik ke dokter spesialis penyakit dalam ya kan karena asam lambung. Nah, jadi dari dokter spesialis penyakit dalam suggest aku untuk rest dulu.
Memutuskan resign dari industri kreatif, lalu memutuskan untuk di rumah dulu beristirahat, tapi kok kayaknya aku belum dikasih juga (momongan), oh, ini berarti adalah sign bahwa kayaknya aku belum ada ilmunya untuk menjadi orang tua, deh," kata Rosa.
"Karena belum ada ilmunya, berarti aku harus belajar. Itu adalah awal mula akhirnya aku memutuskan untuk ikut-ikut course tentang parenting dan akhirnya menjadi jalan aku sekolah lagi," tambahnya.
Rosa juga membagikan tips membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Baginya menentukan prioritas dan mengatur rencana sangat penting.
"Wah ini jadi sebuah challenge, ya, kan life full of challenge, ya, kalau nggak ada challenge ya bukan hidup. Jadi, cara satu kami itu mempunyai mimpi ya kan dan aku tidak sendiri, dikelilingi oleh support system yang hebat, terima kasih buat suami saya juga yang sudah mendukung, lalu di sini teman-teman dari TLP juga sangat hebat sekali gitu lho. Nah jadi cara untuk membuat dan men-develop TLP ini kok rasanya tuh sangat mudah, gitu. Dan membagi waktunya aku tuh selalu nge-set priority utama, terus planning, apalagi aku Virgo, ya," ujar Rosa.
Ia juga mengatakan menyusun jadwal anak akan sangat membantu agar work and family balance.
"Nah jadi, ketika udah ada jadwal pengatur, anak tuh jadi lebih less cranky, jadi dia nggak kekurangan sensori juga, karena dia tahu 'aku habis ini mau ngapain', kekurangan aktivitas lah. Dan mempermudah sekali aku dan suami relate sama pekerjaan, ya.
Dan di luar TLP, aku juga develop dua brand lagi, tapi Alhamdulillah sekali kita dikeliingi support system yang sangat-sangat hebat, dan aku juga terima kasih banget anakku ini sangat mendukung, maksudnya aku ajak keluar happy, sangat-sangat ekstrovert, ya," ujar Rosa.
Itulah pesan-pesan inspiratif dari para pembicara di talk show hari kedua BFA Yogya 2024. Sampai jumpa di BFA selanjutnya!