Cincin nikah merupakan sebuah simbol pernikahan yang amat lekat. Cincin telah lama digunakan sebagai simbol komitmen cinta. Bagi sebagian besar perempuan, cincin ini lebih dari sekadar perhiasan, tetapi juga simbol romansa abadi, serta komitmen seumur hidup yang akan dibuat oleh sepasang kekasih.
Kebanyakan orang Indonesia memakai cincin tunangan di jari manis tangan kiri, sedangkan memakai cincin nikah di jari manis tangan kanan. Sementara di negara Barat, mereka memakai cincin nikah di jari manis tangan kiri. Lantas mana, sih, yang benar? Kira-kira pakai cincin nikah di jari mana? Simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini, ya.
Sejarah cincin nikah
Tradisi dan simbolisme jari manis dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno. Menurut legenda, diyakini jari manis memiliki pembuluh darah yang terhubung langsung ke jantung, sehingga hati kekasih akan terhubung dengan cincin mereka.
Orang Romawi awal menyebutnya Vena Amoris atau urat cinta. Jadi, untuk memperkuat persatuan yang didirikan dalam cinta, sebuah cincin ditempatkan di jari khusus itu untuk menandakan romansa yang dibagikan oleh pasangan yang baru menikah itu, yang pada dasarnya menghubungkan dua hati mereka.
Dalam pemahaman anatomi modern, semua jari memiliki koneksi vena ke jantung dan tidak ada vena tunggal seperti itu. Namun, tradisi masih berlaku bagi banyak pasangan yang menunjuk jari manis tangan kiri mereka untuk menandakan komitmen mereka satu sama lain.
Menurut Institut Gemologi Amerika, perempuan di Roma Kuno menjalankan tradisi yang ditetapkan oleh orang Mesir yang mengenakan cincin nikah untuk ”menandakan kontrak bisnis atau untuk menegaskan cinta dan kepatuhan akan pernikahan".
Sementara itu, The American Gem Society menulis bahwa cincin nikah didirikan oleh tradisi Romawi di mana istri mengenakan cincin buatan tangan yang terbuat dari tembaga dan besi, di antara bahan lainnya, yang dilekatkan pada kunci kecil untuk menunjukkan kepemilikan suami mereka.
Pakai cincin nikah di jari mana?
Tak ada aturan resmi di mana cincin nikah dipasang. Dalam banyak budaya Barat, jari manis ditetapkan sebagai jari keempat di tangan kiri. Tradisi memakai cincin kawin di jari ini berawal dari kepercayaan bahwa jari ini memiliki pembuluh darah yang mengalir langsung ke jantung.
"Secara historis, cincin nikah telah didokumentasikan untuk dikenakan di setiap jari, bahkan ibu jari," kata ahli perhiasan, Stephanie Selle.
Saat ini, cincin nikah paling sering dipakai di jari keempat tangan kiri. Namun, beberapa negara termasuk Indonesia, juga India, Jerman, Spanyol, Norwegia, dan Rusia secara tradisional memakai cincin nikah di tangan kanan.
Sejak itu, cincin nikah telah dikenakan di jari keempat, yang sekarang biasa disebut sebagai “jari manis”. Meskipun begitu, beberapa budaya memilih untuk memakai cincin nikah di sebelah kanan karena tangan itulah yang biasanya digunakan untuk membuat sumpah dan sumpah suci. Tangan kanan di beberapa budaya dinilai lebih bersih dan sopan dibanding dengan tangan kiri.
Desain dan bahan cincin nikah
Desain cincin nikah umumnya sederhana dan polos karena biasanya akan dipakai sehari-hari. Berlian di tengahnya pun biasanya sebagai pemanis saja. Tapi, kini sudah banyak cincin nikah yang beragam model, baik dengan satu bongkah berlian di tengah, yang terkesan unik, hingga mewah.
Bahkan, cincin nikah pengantin laki-laki dan perempuan bisa berbeda. Beberapa juga membuat sentuhan personal atau hanya pasangan itu yang tahu sebagai bentuk komitmen dan keromantisan mereka.
Emas kuning, emas putih, rose gold, platinum, dan paladium adalah pilihan paling umum untuk bahan cincin nikah. Cincin nikah dimaksudkan untuk bertahan seumur hidup, jadi kamu bisa pertimbangkan logam yang lebih kuat, seperti tungsten atau platinum, yang keduanya lebih keras daripada emas putih klasik.
Berat cincin nikah
Banyak pilihan logam yang bisa dipakai untuk cincin nikah, yang populer hingga saat ini adalah cincin nikah emas. Setiap logam memiliki berat yang berbeda-beda. Berat ideal cincin nikah adalah 3-5 gram. Berat bisa dipengauhi oleh model cincin hingga ukuran.
Rata-rata pengantin perempuan memakai cincin nikah dengan berat 3-4 gram. Sementara cincin nikah pengantin laki-laki biasanya seidikit lebih berat, yakni 4-5 gram. Untuk cincin nikah dengan berat 3 gram, biasanya memiliki model yang lebih ramping dan tipis.
Tips memilih cincin nikah
Cincin nikah akan dipakai selamanya sepanjang pernikahan, jadi pastikan itu nyaman, kondusif untuk gaya hidupmu dan tampak baik di jari manismu. Pastikan juga toko perhiasan yang kamu pilih untuk membeli cincin memiliki garansi besar yang akan merawat perhiasanmu.
Cara merawat cincin nikah
Agar cincin nikah tetap dalam kondisi prima, bawalah ke toko perhiasan setahun sekali untuk dibersihkan dan dipoles kembali. Untuk alasan inilah kamu disarankan untuk memilih toko yang bergaransi.
Jika ada masalah dengan berlian yang lepas atau keausan yang tidak normal atau tidak biasa, toko biasanya akan melakukan perbaikan yang diperlukan sebelum terlalu banyak kerusakan terjadi.
Membawanya ke toko setahun sekali juga dapat sebagai pemeriksaan tahunan untuk membantu memastikan cincin tetap cantik dan tidak membahayakan. Kamu juga bisa melepaskan cincin saat membersihkan rumah atau piring, berenang, memasak, berkebun, berolahraga, tidur, dan mandi.
Melepasnya sebelum aktivitas apa pun yang dapat menodai, menggores, atau mengakibatkan cincin hilang adalah cara terbaik untuk membantu cincin sakral tersebut tetap utuh selamanya. Untuk membersihkan secara sendiri, kamu bisa menggosok cincinmu dengan sikat gigi lembut dan sedikit deterjen lembut di bawah air panas.
Itulah jawaban dari pertanyaan pakai cincin nikah di jari mana? Tak ada aturan resmi di mana kamu harus memakai cincin nikahmu, kamu bisa memakainya di jari yang nyaman dan yang penting adalah mempertahankan janji suci pernikahan.