Selingan dari film-film horror yang banyak wara-wiri di bioskop, Leo Pictures akan menghadirkan film drama keluarga berjudul Bila Esok Ibu Tiada. Film yang rencananya tayang akhir tahun 2024 ini diadaptasi dari novel karya Nagiga Nur Ayati dengan judul yang sama.
Disutradarai oleh Rudi Soedjarwo, Bila Esok Ibu Tiada menceritakan kisah cinta ibu dan keempat anaknya sekaligus hubungan persaudaraan. Dalam showcase Leo Pictures di La Moda, Plaza Indonesia pada 24 Juli 2024 lalu, para pemerannya mengatakan drama ini akan membuatmu berderai air mata dan mengingat sosok ibu. Berikut fakta dan sinopsis film Bila Esok Ibu Tiada.
1. Sinopsis film Bila Esok Ibu Tiada
Film ini bercerita tentang keluarga Rahmi (Christine Hakim) dan Hario (Slamet Rahardjo). Setelah kematian suaminya, Rahmi menyadari bahwa semua anak-anaknya menjadi berjarak dan sibuk dengan kehidupannya masing-masing.
Anak pertama, Ranika (Adinia Wirasti), memiliki karier yang gemilang, namun masih belum juga menemukan pasangan. Anak kedua, Rangga (Fedi Nuril) sudah menikah dengan Thea (Hana Saraswati). Mereka sibuk membangun bisnis sambil berjuang untuk dianugerahi seorang anak.
Anak ketiga Rania (Amanda Manopo) memiliki cita-cita menjadi seorang aktris papan atas. Tetapi, sejauh ini peran yang ia dapatkan hanyalah peran pembantu. Dan anak terakhir, Hening (Yasmin Napper) masih berkuliah. Sebagai anak paling terakhir, Hening harus menuruti semua perkataan dan perintah kakak-kakaknya.
Ulang tahun ke-65 Rahmi menjadi awal dari semua kejadian. Perkumpulan keempat anak di rumah setelah sekian lama menimbulkan percikan-percikan konflik di antara satu dengan yang lainnya.
Suatu hari, Rahmi tergelincir dan terluka. Ia dibawa ke rumah sakit dan keempat anak kembali berkumpul. Tetapi, Rahmi hanya bisa menyaksikan dengan sedih kalau keempat anaknya malah saling menyalahkan satu sama lain.
Apakah Rahmi dapat memperbaiki hubungan keempat anaknya? Atau mereka malah akan menjadi semakin berjarak satu dengan yang lainnya?
2. Tentang perjuangan seorang ibu
Film ini akan menggambarkan sebuah kisah cinta, antara ibu dan keempat anaknya. Perjalan sang ibu membanting tulang hanya dengan berjualan makanan, dapat melahirkan seorang pebisnis, pegawai negeri, artis ternama, dan juga akuntan.
Semua bermodalkan doa dan keringatnya. Hingga suatu hari, dirinya dalam kondisi sekarat, dan semua anaknya sudah memiliki kesibukan. Ia mencoba untuk tidak mengganggu kehidupan anaknya dan memutuskan untuk mengobati dirinya sendiri.
3. Amanda Manopo ungkap jadi teringat sang ibu
Menjadi Rania dalam Bila Esok Ibu Tiada, Amanda Manopo mengaku dirinya jadi teringat dengan sang ibu. Ia menyuarakan isi hatinya ke film tersebut. Ia jadi menyadari bahwa ternyata ini yang dirasakan mendiang ibunya dahulu saat dirinya harus sibuk untuk syuting dan kesepian.
“Tapi, yang bikin aku tertarik dengan film ini tuh kayak, sebenarnya film ini related banget, apalagi ibu aku sudah nggak ada. Jadi, aku tuh seperti menyuarakan perasaanku lewat film ini. Ini tuh sama persis ketika anaknya sama-sama sibuk dengan kehidupan masing-masing.
Sampai akhirnya, mungkin itu yang mama saya juga rasakan, di mana dia merasakan kalau dia benar-benar sendirian. Dan di situ juga aku akhirnya merasakan sebagai Rania di sana ‘Oh, ini lho, yang sebenarnya ibu aku rasakan,” kata Amanda.
4. Berkonsep documentary dan membumi
Menurut sang penulis naskah, Oka Aurora, Bila Esok Ibu Tiada merupakan film dengan cerita yang sangat membumi dan dekat dengan realita kehidupan yang ada. Konflik dalam filmnya dipicu dari masalah kecil yang akhirnya meledak.
“Trauma masa lalu, luka masa lalu, kekecewaan masa lalu di sebuah keluarga kecil yang sebetulnya di-trigger dari masalah-masalah yang sederhana banget, sehari-hari banget, namun bisa memicu, meledak, menjadi sebuah drama besar,” kata Oka.
Adinia Wirasti sebagai salah satu pemeran utamanya mengatakan kalau film karya Rudi Soedjarwo ini mengambil konsep dokumenter sehingga para aktornya harus bisa senatural mungkin dalam berakting. Tak heran, proses persiapannya pun cukup panjang.
5. Persaudaraan yang secara fisik dekat, tapi emosional jauh
Selain melihat suka duka seorang ibu, film ini juga menyajikan kisah persaudaraan yang kompleks. Para pemainnya mengatakan kalau film ini sangat menyajikan kisah yang related dengan kehidupan sehari-hari hingga banyak pesan yang diambil dalam hubungan persaudaraan.
Mereka sepakat kalau keempat saudara tersebut, meski secara fisik dekat tapi emosionalnya jauh. Seperti Ranika yang menyepelekan karier Rania dan Rangga. Hal ini menyulut Thea untuk menyerang insecurity Ranika soal pasangan.
Setelah pertengkaran itu, Thea dan Rangga bertengkar mengenai keluarganya yang menyebabkan hubungan mereka yang juga merenggang. Lewat beberapa kejadian lainnya, anak-anak Rahmi mulai seringkali mengabaikannya dengan alih-alih sibuk sehingga Heninglah satu-satunya yang berada di sisi Rahmi.
Rania sendiri kemudian bertemu dengan Kevin (Baim Wong) dan mulai dekat. Ternyata Kevin adalah laki-laki yang juga disukai oleh Ranika. Ini juga memunculkan pertikaian di antara mereka.
Hening sendiri diam-diam mulai berpacaran dengan Dito (Hito Caesar) yang membuat dirinya jadi seringkali diam-diam pergi meninggalkan sang ibu sendirian. Saat ibunya sakit, bukannya saling membahu dan menguatkan, justru mereka saling menyalahkan.
Itulah fakta dan sinopsis film Bila Esok Ibu Tiada yang akan tayang pada akhir tahun ini.