Ada pepatah lama yang mengatakan "Perbandingan adalah pencuri kebahagiaan". Frasa yang telah ada selama beberapa dekade ini memang sangat berarti. Saat kita mulai membandingkan, ada perasaan negatif yang muncul yang bisa menyakiti kita atau orang lain yang kita bandingkan.
Apalagi jika itu mulai masuk ke lingkup hubungan. Membandingkan pasanganmu saat ini dengan mantan-mantan kekasih di masa lalu bisa membawa pengaruh buruk bagi hubungan kalian. Pada beberapa waktu kamu mungkin merasa hubunganmu yang dulu lebih baik, tak terkecuali saat kamu telah menikah sekalipun.
Suamimu bukan mantanmu dan juga bukan suami temanmu. Dia unik dengan caranya sendiri, dengan seperangkat pengalaman dan keyakinannya sendiri yang ia pegang. Saat kamu mulai membandingkan suamimu dengan hubunganmu di masa lalu, itu menunjukkan kalau kamu memilih untuk tidak bahagia dengan hidupmu saat ini.
Ada banyak alasan lainnya mengapa kamu harus berhenti membandingkan suamimu dengan mantan di masa lalu. Berikut ada 6 alasan utama yang bisa kamu pertimbangkan lagi.
1. Itu akan tidak adil untuknya
Jika kamu memiliki dua makanan favorit, keduanya mungkin berada dalam jenis makanan yang berbeda. Intinya keduanya pasti memiliki ciri atau kelebihan masing-masing sehingga kau menyukainya.
Hal yang sama dapat dikatakan untuk pasanganmu saat ini. Dia mungkin tidak memiliki kualitas yang sama seperti pasangan terakhir atau yang paling membekas untukmu. Tetapi, itu tidak berarti kamu harus kurang mencintainya. Mereka berdua hebat dalam cara yang berbeda!
Membandingkan pasanganmu dengan orang lain tidaklah adil. Apalagi sampai ingin mengubahnya menjadi orang yang kamu idam-idamkan. Tentu itu akan sangat menekannya.
2. Kamu hanya menanam kepahitan
Jika kamu selalu memikirkan bagaimana mantanmu melakukan X, Y, dan Z untuk dirimu dan berharap suami kamu seperti itu, kamu ada dalam masalah serius! Ingatlah bahwa kamu dan mantan tidak bersama karena suatu alasan.
Kalian putus karena hal yang telah kalian yakini tak akan berjalan baik ke depannya. Menginginkan pasanganmu saat ini menjadi seperti mantan atau seperti pasangan dari hubungan orang lain, hanya akan membuat kamu merasakan kepahitan terhadap cinta yang ditunjukkan pasanganmu.
Pada akhirnya, kamu hanya akan merasa tidak bahagia. Kamu mungkin mulai membenci suamimu apa adanya alih-alih mencintai dia apa adanya. Saat kamu sudah memilih berkomitmen dengannya, berhenti untuk membandingkan dia dengan orang lain dan terima dia apa adanya. Yakinlah, bahwa mereka bisa membuatmu bahagia dengan caranya sendiri.
3. Membuatmu berharap pada hal yang tidak realistis
Dalam suatu keadaan, mudah untuk terjebak di masa lalu dan mulai membandingkan pasanganmu saat ini dengan seseorang yang kamu cintai sebelumnya, tetapi berhati-hatilah karena hal itu mungkin menandakan akhir dari hubungan bahagia kalian.
Saat kamu mulai membandingkan hubunganmu dengan pernikahan teman atau mantan, ini sama saja kamu memilih untuk tidak bahagia dengan hubungamu saat ini. Mengapa? Karena itu berarti kamu menetapkan harapan yang tidak realistis dari pasanganmu.
Kita semua berharap dapat mengambil bagian terbaik dari setiap hubungan yang pernah kita jalani dan membentuknya menjadi pasangan yang sempurna. Meski terlihat 'baik', harapan yang tidak realistis ini hanya akan membuat kalian berdua sengsara, jadi sebaiknya hindari sama sekali. Cobalah fokus pada hal realistis yang bisa kalian berdua lakukan untuk bahagia.
4. Itu membuat pasanganmu merasa tidak berharga
Siapa sih yang suka dibandingkan? Mendengar bahwa kakak/adikmu lebih sukses dan kamu diceramahi oleh orangtuamu saja bisa menjengkelkan. Nah, hal yang sama juga dirasakan oleh suamimu.
Coba kamu sendiri yang membayangkan bahwa tiba-tiba suamimu berkata padamu, “Aku berharap kamu lebih seperti mantanku. Dia lebih suka 'berpetualang' di kamar tidur” atau “Istri/pacar temanku tampaknya jauh lebih penyayang daripada kamu. Tidak bisakah kamu menjadi lebih seperti mereka?”
Kemungkinan besar kamu akan merasa tidak berharga dan tidak dihargai oleh pasanganmu, kan? Itulah yang akan dirasakan dia ketika kamu mulai membandingkannya dengan orang lain.
So, kamu tidak dapat mengharapkan cinta dari pasanganmu saat ini yang harus terasa seperti milik orang lain atau masa lalumu, karena setiap hubungan punya pengalaman uniknya sendiri.
5. Kamu kehilangan hal-hal baik di hubunganmu
Terlalu fokus membandingkan atau melihat kekurangan suami, membuat kamu kehilangan kesempatan untuk merasakan banyak hal baik dalam hubunganmu. Semakin kamu memilih untuk melihat kekurangan pasanganmu, semakin tidak bahagia juga kamu dalam hubungan tersebut.
Alih-alih berfokus pada apa yang ingin kamu ubah dalam hubungan, lihatlah kualitas menarik dari pasangan. Dia mungkin tidak mesra seperti mantanmu, tetapi bisa jadi dia malah bisa membuka sisi liarmu. Love language-nya bisa jadi berbeda dengan mantanmu.
Cobalah membuat daftar tentang bagaimana dia menunjukkan kasih sayang dan tuliskan apa yang dia lakukan yang membuat kamu tersenyum atau kualitas apa yang dia miliki yang menurutmu mengagumkan. Membuat daftar ini akan membantu mengingatkan kamu tentang semua alasan indah mengapa kamu jatuh cinta dengannya dan memilih mengikat janji suci padanya.
6. Itu tidak menunjukkan rasa hormat pada cinta barumu
Hubungan yang hebat adalah tentang rasa hormat. Itu berarti kamu menunjukkan kehormatan atau penghargaan kepada pasanganmu. Kamu bersikap sopan terhadap batasannya dan merasa dihargai atas kualitas positif darinya.
Ketika kamu membandingkan pasanganmu dengan orang lain, kamu tidak menunjukkan rasa hormat terhadap betapa hebatnya dirinya. Perbandingan bisa menjadi sedikit egois karena kamu hanya memikirkan apa yang dapat dilakukan pasanganmu untukmu.
Itulah 6 alasan kamu tak perlu membandingkan suamimu dengan kisah cinta masa lalu. Mulailah melihat kualitas positif darinya dan cintai dia apa adanya.