Mengenal Sangjit, Tradisi Pernikahan Tionghoa Mirip Lamaran

Dilakukan sebelum pernikahan

Mengenal Sangjit, Tradisi Pernikahan Tionghoa Mirip Lamaran

Prosesi pernikahan jika digelar menurut adat memang ada beraneka macam. Di Indonesia saja, ada berbagai acara yang diselenggarakan sebelum pernikahan digelar, mulai dari lamaran, pengajian, hingga akad nikah. 

Hal yang sama juga ada di dalam tradisi Tionghoa. Mereka memiliki satu tradisi sebelum pernikahan yang bernama sangjit. Sangjit adalah prosesi adat yang dilakukan sebelum pernikahan yang mirip dengan tradisi seserahan.

Untuk mengetahui selengkapnya tentang sangjit, simak ulasan berikut ini.

1. Apa itu sangjit?

Mengenal Sangjit, Tradisi Pernikahan Tionghoa Mirip Lamaran

Sang ji thau atau sangjit adalah prosesi pengantaran seserahan yang dilakukan menjelang pernikahan orang keturunan Tionghoa. Dalam prosesi ini, calon pengantin laki-laki datang bersama bersama keluarga besarnya ke calon pengantin perempuan. Mereka menggunakan busana cheongsam yang memiliki motif bermakna tertentu. 

Bukan hanya datang saja, calon pengantin laki-laki juga harus membawa sejumlah seserahan yang diperuntukkan kepada pihak perempuan. Biasanya, sangjit diadakan setelah acara pertunangan atau dalam istilah Tionghoa disebut dinghun. 

Namun, kini banyak pasangan yang menggabungkan antara pertunangan dengan sangjit. Mengenai waktunya, sangjit biasa dilaksanakan antara satu atau beberapa bulan sebelum pernikahan.

2. Makna tradisi sangjit

Sementara itu, makna prosesi sangjit adalah untuk merayakan bersatunya dua keluarga dan akan datangnya pernikahan. Hal itu disimbolkan dengan pertukaran hadiah atau hantaran yang biasanya dibalut dengan warna merah dan emas.

Sangjit juga dijadikan sebagai bukti keseriusan para calon mempelai dan sebagai momen untuk mendapatkan restu maupun doa. Sebagai salah satu tradisi Tionghoa, acara ini pun bisa menjadi ajang untuk melestarikan tradisi dan kearifan budaya Tionghoa. 

3. Tata cara prosesi sangjit

Pada saat pelaksanaannya, perwakilan dari pihak perempuan dan para penerima seserahan akan menunggu kedatangan keluarga calon pengantin laki-laki. Kemudian, pihak laki-laki membawa baki seserahan yang umumnya berjumlah genap. Para pembawa baki itu biasanya adalah anggota keluarga maupun sahabat dekat yang belum menikah. 

Setelah diberikan kepada penerima baki dari pihak perempuan, mereka bisa mengambil seluruhnya atau sebagian. Jika diterima semua, maka mereka sepenuhnya menyerahkan calon pengantin perempuan ke pihak laki-laki. Namun jika dikembalikan separuh di antara seserahan itu, artinya keluarga perempuan masih boleh ikut andil dalam kehidupan keluarga pengantin. 

Prosesi sangjit kemudian diisi dengan sambutan keluarga, ritual penghormatan, dan ramah tamah. Kemudian di akhir, calon pengantin perempuan biasanya akan memberi angpao kepada pembawa baki seserahan sebagai doa supaya lekas menyusul. 

4. Hantaran wajib sangjit

Tak sembarang, berikut isi dari hantaran sangjit yang biasanya diberikan dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan:

  • Pakaian atau kain untuk calon pengantin perempuan
  • Seperangkat perhiasan, yakni cincin, gelang, kalung, dan anting
  • Uang angpao dan uang pesta
  • Tiga baki seserahan yang berisi 18 buah-buahan dengan rasa manis
  • Kue mangkuk merah berjumlah 18 potong
  • Dua pasang lilin besar merah bergambar naga dan burung phoenix
  • Peralatan kosmetik atau kebutuhan pribadi perempuan
  • 1 pasang kaki babi atau bisa diganti makanan kaleng
  • 2 botol arak, sampanye, atau wine merah.

Jadi, sangjit adalah prosesi pernikahan yang dimaksudkan untuk memberikan kompensasi material kepada keluarga pihak perempuan dan momen untuk mengenalkan dua keluarga.

Semoga informasinya bermanfaat, ya.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved