Telah tiba hari di mana pernikahan putri presiden RI Joko Widodo yaitu Kahiyang Ayu mengikat janji suci dengan kekasihnya, Bobby Nasution. Pernikahan yang diselenggarakan di Solo ini memang telah menyita perhatian publik sejak beberapa waktu lalu. Begitu banyak hal menarik yang bisa disorot pada pernikahan yang menjadi berita nasional ini. Bahkan, nggak sedikit pula orang yang berperan dalam pernikahan anak kedua Jokowi ini, termasuk ratusan awak media dan ribuan relawan. Di balik kemegahan pernikahan Kahiyang-Bobby, ada beberapa hal yang bisa kita renungi kembali sekaligus bisa membawa pesan baik bagi kita.
1. Pemikiran yang terbuka
Melihat dari bagaimana pesta pernikahan ini digelar secara tradisional hingga pemilihan hari menikah, kita bisa melihat bahwa keluarga Kahiyang masih memegang kuat budaya Jawa. Namun tentunya budaya tersebut diikuti dengan pemikiran yang dewasa dan terbuka. Masih ingat ketika ada netizen yang berusaha menasihati Kahiyang untuk menikahi pria dari suku yang sama? Menurut Kahiyang, menikah dengan suku yang sama belum tentu bisa menjamin kebahagiaan. Kahiyang dan keluarga besar pun sebenarnya nggak masalah jika Bobby berasal dari suku yang berbeda. Toh sudah hal yang sangat wajar jika kita sebagai orang Indonesia yang terdiri dari banyak banget suku menikah dengan orang dari suku yang berbeda. Selama calon suami memiliki keyakinan yang sama, berasal dari keluarga baik-baik dan memenuhi kriteria untuk menjadi suami, ya kenapa nggak?
2. Memilih konsep pernikahan sederhana
Sebagai anak presiden, pernikahan Kahiyang dan Bobby bisa dibilang sangat sederhana. Namun ada saja netizen bahkan pejabat yang mengkritik bahwa pernikahan putri presiden ini terlihat sangat mewah. Coba kita lihat dari sisi lain. Kahiyang sebagai anak presiden dan Bobby sebagai putra bangsawan sekaligus pebisnis kaya raya bisa saja menggelar pernikahan super mewah bahkan di luar negeri. Kahiyang bisa saja menggunakan nama ayahnya untuk memilih gedung atau desainer yang ia inginkan, bahkan bisa jadi vendor yang ia pilih merasa sangat terhormat bisa memberikan jasanya kepada Kahiyang dan Bobby. Tapi mereka justru menggelar pernikahan di kampung mereka sendiri yaitu Solo menggunakan gedung dan katering milik keluarga. Desainer yang dipilih pun juga desainer yang pernah mendesain kostum di pernikahan Gibran dan Selvi. Foto pre-wedding Kahiyang dan Bobby juga bisa dibilang sebagai pre-wedding yang low budget, apalagi untuk ukuran anak presiden.
3. Kesan yang disampaikan
Ternyata pernikahan yang mewah atau nggak bukan dilihat dari materi yang dimiliki keluarga pengantin, tapi dari kesan apa yang ingin ditunjukkan kepada orang lain. Kahiyang dan Bobby sudah menunjukkan bahwa mereka nggak mau berlebihan dalam menyelenggarakan pernikahan. Tapi kalau ada yang menganggap bahwa pernikahan ini terkesan dibesar-besarkan, itu karena pernikahan ini adalah pernikahan penting dan dihadiri oleh tamu-tamu penting. Bukan hal yang berlebihan untuk membuat suvenir cantik yang nantinya diberikan kepada para menteri, sultan dan pejabat. Intinya, pernikahan selayaknya dilakukan secara sederhana tapi juga harus bisa memperlakukan tamu dengan hormat dan pantas.
4. Bagi-bagi berkah
Bukan berita baru jika pernikahan Kahiyang dan Bobby membawa berkah bagi banyak orang, terutama usaha kecil dan menengah yang karyanya digunakan untuk keperluan pernikahan. Nggak hanya itu, pedagang kecil bahkan pengemudi transportasi lokal juga merasakan kebahagiaan karena banyak yang menggunakan barang atau jasa mereka. Ribuan relawan yang datang ke Solo dari berbagai penjuru Indonesia juga membawa berkah bagi pemilik tempat penginapan hingga toko oleh-oleh. Sungguh hal yang inspiratif dan mulia jika kebahagiaan yang kita rasakan bisa mendatangkan kebahagiaan bagi orang lain.
Kita doakan semoga Kahiyang dan Bobby menjadi pasangan yang selalu bahagia sampai maut memisahkan, ya.