Ketika sepasang suami istri harus bercerai, sang anak biasanya akan mengalami trauma bahkan bisa timbul rasa benci kepada orang tuanya. Namun kita berkesempatan untuk belajar dari putri Titi Rajo Bintang yang memberikan pesan menyentuh kepada sang ibunda. Seperti yang sudah kamu tahu, Titi baru saja menyelenggarakan pernikahan keduanya dengan seorang direktur perusahaan transportasi. Meski usianya baru menginjak 9 tahun, namun Miyake Shakuntala Shuman berhasil menunjukkan kepada netizen tentang cara berpikirnya yang dewasa melalui sepucuk surat.
Sikap Miyake yang mendukung keputusan ibunya untuk menikah lagi mungkin nggak selalu dialami oleh anak kecil yang orang tuanya bercerai. Pada usia di bawah 10 tahun, sebagian dari mereka nggak bisa menerima kenyataan kalau mainan mereka rusak atau dimarahi guru di sekolah, sehingga perpisahan dua orang yang paling mereka sayangi akan begitu berat. Bela, untuk kamu yang sudah berumah tangga dan sempat berpikir untuk bercerai, coba pikirkan kembali dampak yang akan muncul pada anak-anakmu yang masih kecil. Inilah hal yang mereka pikirkan ketika orang tuanya bercerai.
Perceraian bisa terjadi karena banyak alasan mulai dari perselingkuhan hingga merasa sudah nggak cocok. Namun ketika melihat orang tuanya bercerai, apakah kamu tahu bahwa anak-anak sering berpikir bahwa merekalah penyebabnya? Mereka akan diliputi rasa bersalah dan berharap bahwa mereka bisa menghentikan perdebatan yang terjadi sehingga orang tuanya nggak perlu berpisah.
Sebelum menginjak usia dewasa atau 17 tahun, sang anak akan ikut dengan salah satu orang tuanya. Mungkin dia akan kehilangan figur ayah atau figur ibu. Namun ada juga orang tua yang tetap bersedia menjadi figur ayah dan ibu meski statusnya tak lagi menikah. Jika sang anak harus tinggal jauh bersama salah satu orang tua, maka dia akan mengalami perubahan baik tempat tinggal atau pergaulan.
Saat di persidangan, pengadilan akan menentukan hak asuh anak dengan berbagai pertimbangan, termasuk kemampuan orang tua untuk membiayai dan membimbing anak tersebut. Namun jika perpisahan terjadi nggak secara sah, sang anak bisa diurus oleh orang tua yang nggak punya kemampuan finansial yang cukup (atau nggak punya pekerjaan tetap) sehingga anak merasa nggak nyaman harus mengikuti gaya hidup yang baru.
Menurut sebagian anak, perceraian hanyalah hal yang membuat orang tua mereka tak lagi tinggal satu rumah. Namun mereka masih ingin mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang sama. Jika kamu dan pasangan sudah memutuskan untuk bercerai, sebaiknya aturlah waktu untuk mengunjungi anakmu secara bergantian sehingga dia tetap mendapat kasih sayang yang sama dari kedua orang tuanya.
Ketika kamu mulai bertemu dan dekat dengan orang lain, belum tentu anakmu akan menyukainya. Dia merasa bahwa ayahnya adalah yang terbaik. Bahkan, mungkin dia akan membanding-bandingkan antara pasangan barumu dengan mantan suamimu. Risiko ini harus kamu hadapi sebagai orang tua tunggal.
