Kekayaan dan tahta adalah segalanya bagi sebagian orang. Tapi untuk orang lain, cintalah yang paling berharga ketimbang uang dan kekuasaan. Hal inilah yang tengah menjadi sorotan media internasional, terutama media Jepang. Ini bukan kisah tentang sang pangeran berkuda putih yang ingin menikah dengan putri dari golongan biasa, tapi tentang seorang putri kerajaan yang jatuh cinta dengan laki-laki yang nggak datang dari golongan bangsawan atau punya harta melimpah.
Putri Mako adalah cucu dari Kaisar Akihito, kaisar yang memerintah Jepang dari tahun 1989 hingga saat ini. Melansir dari BBC, Putri Mako bertemu dengan kekasihnya, Kei Komuro, lima tahun lalu saat mereka belajar di universitas yang sama. Pasangan yang sama-sama berusia 25 tahun ini bertunangan pada bulan Mei lalu, namun baru diumumkan sekarang setelah musibah hujan badai melanda Jepang bagian barat beberapa bulan lalu. Rencananya, mereka berdua akan menikah tahun depan.
Nggak sedikit orang yang penasaran dengan latar belakang calon suami Putri Mako. Kei merupakan orang yang datang dari keluarga biasa yang kini bekerja sebagai karyawan di sebuah firma hukum sedangkan Putri Mako kini bekerja sebagai seorang peneliti di sebuah museum dan mahasiswi yang tengah mengejar gelar doktor. Bicara tentang gelarnya sebagai putri Jepang, pernyataan Putri Mako cukup membuat banyak orang kagum. “Aku sudah sadar sejak kecil bahwa aku akan meninggalkan gelar kebangsawanan ini ketika aku menikah. Sementara aku bekerja membantu kaisar dan memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai anggota keluarga kerajaan semampuku, aku menikmati hidupku,” tuturnya.
Sesuai dengan peraturan kerajaan di Jepang, perempuan dari anggota keluarga kerajaan yang menikah dengan orang biasa akan kehilangan status kebangsawanannya. Namun hal ini nggak berlaku bagi laki-laki dari anggota keluarga kerajaan yang menikah dengan perempuan biasa. Hmm… kalau kamu ada di posisi Putri Mako, akankah kamu rela meniggalkan segalanya yang kamu punya demi orang yang kamu cintai?