Siapa, sih, yang tidak ingin memiliki hubungan pernikahan langgeng dan bahagia? Tentu semua orang pasti mendambakannya. Dalam rumah tangga, tentu bukan hanya cinta yang dibutuhkan. Komunikasi, komitmen, dan perlakuan dalam kehidupan sehari-hari juga menjadi hal penting yang sangat harus diperhatikan.
Namun, di samping itu, tahukah kamu bahwa ada beberapa perilaku yang mampu mengubah pernikahanmu menjadi hubungan yang tidak sehat alias toxic? Lantas apa sajakah perilaku tersebut? Simak deretan penjelasannya berikut ini.
1. Selalu mengabaikan pasangan
Komunikasi merupakan salah satu fondasi dalam membangun kehidupan pernikahan yang baik. Oleh karenanya, percakapan menjadi sangat penting agar dapat saling memahami dan menjaga hubungan secara emosional dengan pasangan.
Namun, saat salah satu pasangan secara konstan mengabaikan setiap pembicaraan yang diucapkan, hal ini dapat berujung pada hubungan pernikahan yang toxic. Salah satunya adalah saat kamu bermain ponsel sementara pasangan sedang berbicara, begitupun sebaliknya.
Sikap selalu mengabaikan pasangan merupakan sebuah sinyal bahwa kamu tidak benar-benar peduli dengan apa yang dikatakan pasanganmu dan dapat sangat merusak pernikahan kalian.
2. Tidak memedulikan bahasa tubuh
Dalam suatu hubungan, bahasa tubuh dapat berbicara banyak. Kamu mungkin secara tidak sadar menyabotase hubunganmu sendiri dengan bahasa tubuhmu, seperti menyilangkan tangan. Ini membuat kamu merasa tertutup atau tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan orang lain.
Persepsi merupakan bagian penting, dan kamu mungkin berpikir bahwa bahasa isyarat itu tidak berbahaya karena kamu tidak bermaksud apa pun. Namun, bagaimana isyarat dari bahasa tubuh yang memiliki persepsi itulah yang menjadi masalah.
Mengutarakan pikiranmu atau mendengarkan pasanganmu dengan tangan yang bersilang mungkin mengirim pesan bahwa kamu sedang menyembunyikan sesuatu atau kamu merasa waspada. Ini dapat membuat pasanganmu merasa seperti kamu tidak terhubung dengannya.
3. Lupa bersikap intim
Saat kehidupan pekerjaanmu menjadi lebih sibuk, maka menemukan waktu untuk merasakan keintiman menjadi jauh lebih sulit. Mungkin ini terdengar seperti mencari-cari alasan, tetapi ini benar terjadi. Peluang kecil dalam keintiman secara fisik maupun emosional dapat muncul setiap hari, dan hal tersebut merupakan salah satunya.
Jika kamu tidak memprioritaskan keintiman dalam hubungan, maka ini dapat berujung pada berkembangnya kebencian atau penghinaan. Oleh karena itu, penting untuk bisa mengukir momen intim agar dapat mendorong koneksi dan memperkuat hubunganmu dengan pasangan.
4. Lupa untuk saling mengapresiasi dan memuji
Pada awal pernikahan, saling memuji telah menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan. Namun seiring berjalannnya waktu, ungkapan apresiasi atau memuji cenderung menurun. Ini tentu saja bukanlah hal yang baik. Meski tidak ada yang berubah untuk kamu, namun kurangnya saling memberi perhatian dan apresiasi dapat membuat kalian ingin berhenti saling membalas kasih sayang.
Hal ini juga dapat menyebabkan siklus perilaku yang buruk. Dengan memberitahu pasanganmu bahwa dirinya dihargai dan upaya yang dilakukannya tidak luput dari perhatian, dapat membantunya merasa dipahami dan perasaan yang dialaminya tervalidasi.
5. Menjadi puas diri
Saat seseorang telah mengenal pasangannya secara mendalam, mungkin bagi orang tersebut merasa tumbuhnya perasaan bosan atau bahkan ketidaktertarikan. Hal ini menyebabkan timbulnya perilaku toxic yang lebih besar masuk dalam kehidupan rumah tangga.
Jika pasanganmu tidak mau mencoba sesuatu atau aktivitas bersama yang berbeda, hal ini dapat membuat kalian sulit merasakan kegembiraan yang ada pada kehidupan pernikahan. Oleh karenanya, rasa puas diri dapat dengan cepat mengarah pada penghinaan dan menjadi bentuk tindakan yang tidak menghargai pasangan.
6. Mengabaikan komunikasi
Mungkin bagi sebagian orang, sulit rasanya untuk menjawab setiap pesan atau panggilan yang masuk di siang hari saat sedang sibuk bekerja. Tapi, jika kamu secara konsisten mengabaikan permintaan pasanganmu atau menolak koneksi yang diinginkannya, maka hal ini akan mengundang masalah.
Tidak masalah untuk mengabaikan pesan jika kamu tidak dapat secara langsung menjawabnya. Hanya saja, jangan melupakannya selama beberapa jam, atau bahkan mengabaikannya. Jika ini terus berlanjut, maka pihak yang diabaikan mungkin akan merasa ditinggalkan.
7. Terlalu manja atau menuntut
Pasangan yang menuntut terlalu banyak hal juga bisa membawa masalah. Menjadi seseorang yang terlalu manja atau menuntut dapat menguras emosi pasangan. Hal ini pada akhirnya menyebabkan pasangan memberikanmu perhatian bukan karena keinginan dan ketulusan, melainkan sebuah kewajiban.
Pada akhirnya, pasanganmu akan mulai melihat hubungan yang dijalankan sebagai sebuah pekerjaan, dan bahkan mungkin pekerjaan yang ingin dihentikannya. Membiarkan pasangan tumbuh secara terpisah dari dirimu dan memberikannya waktu sendiri merupakan faktor penting dalam pemenuhan bagi privasi dirinya. Kamu perlu mengingat bahwa kalian adalah dua orang yang sedang jatuh cinta dengan dua pribadi yang berbeda, bukan pasangan yang dikemas secara satu kesatuan.