Masa pertunangan dan perencanaan pernikahan bagi seseorang seharusnya menjadi waktu yang menyenangkan. Saat menyiapkan pernikahan, kamu bisa memesan tempat, mencoba gaun, dan mencicipi kue pernikahan yang berbeda.
Namun, di sisi lain, perencanaan pernikahan bisa membuat dirimu stres, terutama saat banyak anggota keluarga ikut terlibat. Beberapa dari mereka memberikan pendapat yang tidak diminta, atau bahkan menekanmu untuk melakukan sesuatu dengan cara tertentu.
Seorang Penasihat Kesehatan Mental di Negara Bagian New York dan juga pemilik AisleTalk bernama Landis Bejar membagikan strategi untuk mengatasi situasi saat kamu memiliki anggota keluarga yang menyebalkan saat mempersiapkan pernikahan. Dengan begitu, kamu dapat menghilangkan banyak pikiran negatif dan beralih untuk fokus pada waktu menyenangkan, yakni momen pernikahanmu dengan pasangan.
Tanda-tanda anggota keluarga yang toxic
Ada perbedaan antara anggota keluarga yang menyebalkan dan toxic. Seseorang disebut menjadi toxic saat dia menyebabkan timbulnya rasa sakit, baik fisik maupun mental, kepada dirimu secara berulang.
Jika interaksimu dengan seseorang selalu membuatmu merasa lebih buruk, kamu mungkin menghadapi hubungan yang toxic. Contohnya, kamu merasa tidak berarti, diremehkan, tidak nyaman, atau bahkan merasa dimanipulasi olehnya.
Indikasi lain bahwa suatu hubungan itu toxic adalah jika kamu memberi tahu dia bahwa kamu tidak nyaman dengan perilakunya, tapi dia tetap melakukannya. Setiap orang pernah mengalami pasang surut hubungan dengan orang-orang terdekat, tapi kamu tahu hubunganmu dengan dia tetap buruk.
Cara menanggapi anggota keluarga yang toxic
Jika kamu dihadapkan pada situasi tersebut, sudah seharusnya kamu mencari cara agar keluar dari jeratan orang-orang yang toxic, bahkan jika itu adalah anggota keluargamu sendiri.
Berikut cara yang bisa kamu lakukan untuk menanggapi anggota keluarga yang toxic. Ini bisa menjadi cara terbaik, terlebih saat dirimu sedang mempersiapkan acara pernikahan yang berlangsung hanya sekali seumur hidupmu.
1. Hadapi secara langsung seseorang yang mengejekmu
Langkah pertama adalah mengatakan ketidaknyamananmu kepada anggota keluargamu itu secara langsung. Katakan perasaanmu yang sebenarnya akibat perilaku buruk dia kepadamu. Jika dia tahu pedulu padamu, dia akan meminta maaf dan berubah.
2. Atur batasan dengan tegas
Mengatasi masalah dengan anggota keluarga memang tak selalu berhasil. Maka dari itu, kamu harus menetapkan batasan yang tegas sejak awal dengan dia. Menetapkan batasan bukan berarti kamu jadi menutup diri dan memutus hubungan selamanya dengannya, tapi untuk sedikit memberikan jarak di antara kamu dan dia.
3.Jangan melibatkan mereka
Kamu tidak harus terlibat dengan anggota keluarga yang toxic jika kamu tidak mau, khususnya saat kamu sedang mempersiapkan pernikahan. Kamu tidak perlu berdebat dengan mereka jika kamu tahu itu tidak akan mengarah pada hal yang baik.
Jika apa yang dia katakan atau lakukan hanya akan mempersulit dirimu mengurus acara pernikahan, maka sebaiknya jangan libatkan dia untuk mengurus segala hal yang berkaitan dengan hari bahagiamu.
Kamu juga tidak perlu terlibat perselisihan jika dia membuatmu sakit hati dengan perkataannya. Siapkan skenario dan kata-kata di kepalamu yang bisa kamu lontarkan setiap kali kamu ada di dekat anggota keluarga yang toxic itu, sehingga kamu bisa lebih siap menghadapinya.
Kapan harus memutuskan hubungan dengan keluarga yang toxic?
Jika kamu sudah mencoba strategi di atas tapi tidak berhasil, mungkin sudah saatnya kamu memutuskan hubungan dengan salah satu anggota keluarga yang toxic itu. Apalagi jika sikap dan ucapannya sudah membuatmu merasa stres, cemas, bahkan mengganggu kondisi emosionalmu, maka segeralah jauhkan diri darinya. Sebab, ini dapat memengaruhi kondisi psikologismu, bahkan bisa juga berimbas buruk pada proses persiapan pernikahanmu.
Ada berbagai cara yang dapat kamu lakukan. Salah satunya ialah menuliskannya lewat surat, e-mail, maupun chat kepada anggota keluargamu yang toxic tersebut. Kamu dapat menjelaskan dengan detail alasanmu tidak ingin berada di dekatnya lagi. Tunjukkan perilaku spesifik darinya yang telah membuatmu sakit, kemudian katakan sejelas-jelasnya bagaimana perasaanmu saat mendapat perlakuan tersebut.
Dalam pesan yang kamu sampaikan itu, kamu juga dapat menjelaskan mengapa kamu perlu beristirahat dari stres yang kamu rasakan itu dan mengatakan hal-hal seperti, "Aku perlu memprioritaskan kesehatan mentalku dan hubungan yang positif dalam hidupku mulai sekarang."
Dalam surat itu, sertakan langkah-langkah yang telah kamu ambil untuk memperbaiki situasi di masa lalu, sebelum akhirnya memutuskan untuk tak mau lagi dekat dengannya. Katakan padanya bahwa sulit bagimu untuk mengambil keputusan, tetapi kamu merasa yakin itu adalah satu-satunya pilihan saat ini.
Tetaplah berpegang pada keputusanmu, meskipun mungkin ada orang lain yang mencoba meyakinkanmu untuk berubah pikiran. Ingatlah bahwa kamu telah mencoba untuk memperbaiki masalah itu sebelumnya, tetapi sekarang saatnya untuk melakukan yang terbaik untuk dirimu, bukan untuk orang lain.
Di mana kamu bisa mendapat dukungan saat berurusan dengan keluarga yang toxic?
Berurusan dengan anggota keluarga yang toxic dapat menguras emosi dan fisik. Untuk itu, kamu harus menemukan cara agar mendapatkan dukungan selama hal ini terjadi. Jangan lupa, juga kamu sedang merencanakan pernikahan selain berurusan dengan anggota keluarga yang menyebalkan ini.
Kamu bisa bersandar pada anggota keluarga dan teman-teman yang kamu percaya. Kelilingi dirimu dengan orang-orang yang tahu betapa sulitnya situasi ini bagi dirimu dan akan memberikan pengertian serta cinta tanpa syarat.
Jika kamu merasa kewalahan, jangan segan menghubungi profesional untuk meminta bantuan. Dengan begitu, kamu jadi bisa membedakan apakah itu hubungan yang toxic dari anggota keluarga, atau hanya masalah kecil yang mungkin dapat diperbaiki dengan komunikasi yang baik.