Salah satu perbedaan antara pasangan yang berada dalam hubungan sehat atau tidak adalah hal-hal yang dibicarakan atau diperdebatkan oleh mereka. Pasangan yang berada dalam hubungan sehat, maka secara emosional mereka juga dalam kondisi yang sehat.
Seseorang yang sehat secara akan bertanggung jawab atas kesehatan emosional dirinya sendiri. Ia akan sangat jelas mengetahui kebutuhan yang sebenarnya tanpa mengaburkan atau mengabaikan hal-hal lain. Mereka juga mengakui dan mengambil tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Ia tidak akan melihat pasangannya sebagai sumber yang membuatnya merasa bahagia, cantik, aman, atau bahkan percaya diri.
Terdapat perbedaan yang besar antara memperhatikan kebutuhan pasanganmu dengan mendasarkan harga dirimu atau nilai diri dalam hubungan asmara kalian. Pasangan yang sehat dapat membedakan antara apa yang penting dan apa yang tidak. Hanya orang-orang yang merasa “kecil" yang mengemas emosi serta rasa insecurity-nya sendiri ke dalam hal-hal yang sepele.
Hal ini tentu akan menimbulkan perdebatan dalam hubungan. Lalu, apa saja sebenarnya hal-hal yang diributkan dalam hubungan yang tidak sehat? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
1. Cara berpakaian atau memilih makanan
Seseorang yang merasa secure secara emosional, tidak akan merasa terdorong untuk berperan sebagai orangtua bagi pasangannya. Jika kamu mengkhawatirkan kesehatan atau kebersihan kekasih tentu diperbolehkan, tetapi kamu tidak boleh sembarangan memperlakukan pasanganmu dalam memilihkan pakaian atau makanan untuknya. Pasangan yang sehat saling mencintai dan menghormati kekasihnya sebagai individu.
2. Waktu yang dihabiskan bersama
Masalah lain yang diributkan dalam hubungan tidak sehat ialah mengenai seberapa sering mengirim pasangan saling mengirim pesan. Perselisihan mengenai waktu yang dibahiskan bersama dan intensitas komunikasi bisa memicu perdebatan dalam kehidupan romansa pasangan yang memiliki hubungan tidak sehat.
Sementara itu, pasangan yang sehat benar-benar menghabiskan waktu bersama dan berkomunikasi, serta dapat mencapai kompromi yang dapat diterima secara akal maupun dirimu dan pasangan.
3. Apa yang kamu dan pasangan lakukan atau keberadaan kalian
Dalam poin ini, apa yang dimaksudkan ialah tentu kamu dan pasangan dapat berkompromi mengenai berbagi kabar apa yang kalian lakukan, atau di mana kalian berada. Ini adalah hal yang wajar dalam hubungan. Namun, beda halnya dalam hubungan yang tidak sehat. Hal ini justru kebalikannya dan menjadi pemicu masalah yang muncul di antara keduanya.
4. Hampir segalanya yang berkaitan dengan hal-hal di sekitar rumah
Berbagai hal yang berkaitan dengan barang-barang maupun perlengkapan di sekitar rumah bisa menjadi perdebatan bagi pasangan yang sudah menikah dan memiliki hubungan yang tidak sehat. Mulai dari toilet, pasta gigi, hingga hal lainnya bisa menjadi sumber perselisihan antara kamu dan pasangan. Begitu pula dengan tugas rumah tangga.
Saat pasangan dan kamu telah memperdebatkan hal-hal kecil ini menjadi masalah yang besar dan serius, maka ini berarti kalian benar-benar memiliki banyak emosi yang meliputi diri. Ini menandakan bahwa adanya kondisi tidak stabil atau tidak sehat secara psikologis.
5. Kebersihan
Salah satu hal lain yang menjadi keributan dalam hubungan pasangan yang tidak sehat yakni masalah kebersihan. Ini merupakan suatu hal yang hanya perlu diterima oleh masing-masing pasangan, karena dua orang tidak akan pernah memiliki standar kebersihan yang persis sama. Jadi bagi satu orang, yang lain akan selalu dianggap jorok. Sementara bagi pasangan yang dianggap jorok, hal ini akan membuatnya stres karena gila kontrol.
Ini tentunya tergantung pada hubungan kedua pasangan dalam melihatnya. Kamu harus melupakan kenyataan bahwa pasanganmu tidak akan mencerminkan sudut pandangmu yang sebenarnya, baik dalam berkompromi dan maupun menemui jalan tengah, hingga bagaimana jalan yang ditempuh untuk terus maju dalam hubungan yang lebih baik.
6. Keromantisan
Hubungan yang baik tidak dibangun hanya dengan makan malam romantis atau hal-hal lain seperti kencan malam, perasaan istimewa, maupun berdandan. Keromantisan dalam hubungan merupakan hal penting dan lebih dari sekadar perasaan-perasaan tersebut.
Terlebih saat kamu dihadapkan langsung dengan pasanganmu, kamu perlu bertanya kepada diri sendiri, mengapa ini begitu penting? Kebutuhan apa yang kamu dan pasangan perlu dieratkan dalam hubungan ini? Sudahkah kamu dan pasangan melakukan pekerjaan untuk diri sendiri dalam mendapatkannya? Bisakah kalian melakukannya dengan cara lain, atau memenuhi kebutuhan tersebut dengan melakukan hal lain?
7. Menghabiskan makanan terakhir yang tersisa
Salah satu hal kecil yang membawa perselisihan dalam hubungan yang tidak sehat ialah meributkan hal mengenai makanan yang tersisa. Mereka akan mempermasalahkan makanan terakhir yang dihabiskan oleh pasangannya, bahkan membesar-besarkan masalah kecil tersebut.
Melansir Your Tango, sebagian orang menggap bahwa hal ini merupakan deal-breakers atau pelanggaran-kesepakatan. Bahkan, tak jarang sebagian dari mereka berakhir dengan perpisahan.
8. Keuangan
Hal lain yang krusial dan sering menjadi pemicu keributan dalam hubungan tidak sehat adalah keuangan. Masalah itu seperti, siapa yang membayar, untuk apa uang tersebut dikeluarkan, lalu ke mana perginya uang, dan lainnya. Memang benar, uang merupakan fondasi kehidupan manusia dan membutuhkannya untuk membeli makanan dan tempat tinggal, dan tentu saja dapat memberikan banyak kenyamanan lain, serta dimanfaatkan dengan cara yang tak terhitung banyaknya.
Namun, yang menjadi masalah adalah saat kamu maupun pasangan memuatnya dengan rasa insecurity dalam diri kalian. Sebagian besar orang mungkin merasa seolah-olah tidak cukup memilikinya atau menginginkan lebih. Saat kamu menyertakan pasanganmu ke dalam hal tersebut, kemungkinan akan sulit untuk memisahkan kecemasan atas masalah keuangan itu daripada kecemasan mengenai pasanganmu sendiri.
Hal yang perlu dipahami adalah kamu dan pasangan harus mencari hubungan yang baik untuk bisa menangani permasalah terkait hal tersebut bersama-sama. Baik kaya atau tidak, susah atau tidak, pasangan yang baik akan dapat memikirkan dan mengatasinya secara bersama.
9. Kehidupan seks
Layaknya poin kebersihan, tentunya sangat jarang dua orang yang berbeda memiliki gairah seks yang sama persis dan menginginkan seks pada waktu yang sama. Oleh karenanya, dalam kehidupan seks, tentu kamu dan pasangan perlu berkompromi dengan hal tersebut. Salah satu dari kamu maupun pasangan, siapa pun yang memiliki gairah seks lebih tinggi, maka harus lebih melunak dengan pasangannya agar dapat membuat kemajuan dengan memahami dan melihat seks bukan sebagai isyarat dan hubungan cinta.
Selain itu, kalian perlu melihat keinginan berhubungan seks sebagai keintiman manusia, yang merupakan kebutuhan nyata. Dalam kehidupan seks, kamu dan pasangan juga perlu memahami perlunya untuk tumbuh bersama sebagai individu, saling mendukung, maupun saling belajar dan menantang diri sendiri maupun satu sama lain.