Kamu pasti sepakat kalau menikah dikatakan butuh persiapan matang, termasuk soal materi. Hal ini memang benar adanya, bukan sekadar acara resepsinya saja, tapi lebih kepada kehidupan setelah pernikahan. Cicilan rumah, mobil, uang listrik, makan, transportasi, asuransi kesehatan, dan satu lagi yang tak kalah penting, biaya untuk anak. Duh, simak persiapan ini ya Bela!
Begitu tes kehamilan dilakukan dan ternyata hasilnya positif, akan ada daftar pengeluaran lainnya yang turut mengantre di belakang. Sebut saja medical checkup, ultrasounds, biaya gynecoogist, suplemen dan nutrisi misalnya. Kalau mau lebih ringan, kamu bisa mengambil polis asuransi kesehatan secepatnya setelah kamu menikah.
Baju bayi, stroller, box bayi, aksesori dan sebagainya sudah harus masuk daftar belanjamu jelang si kecil lahir dan melihat dunia ini. Belanja barang-barang lucu itu mungkin nampak menyenangkan, tapi ingat, bayi akan dengan cepat tumbuh menjadi besar. Itu artinya, semua baju dan peralatan itu tak berlaku jangka panjang dan mengharuskanmu untuk beli lagi dan lagi.
Menuju umur kandungan sembilan bulan, kamu harus sudah teliti memilih rumah sakit mana yang akan kamu gunakan. Kalau kamu punya asuransi kesehatan, pastikan biaya bersalin juga ikut terpenuhi. Meski kamu menginginkan melahirkan anak secara normal, kamu tak bisa meprediksi bagaimana takdir digariskan. Ada kalanya kondisimu membuat untuk operasi caesar dilakukan.
Dana pendidikan tak boleh luput dari perhatian. Ingat, zaman sekarang tak lagi sama dengan jamanmu dulu. Sebelum TK bahkan ada yang namanya preschool seperti kelompok bermain atau pendidikan anak usia dini. Usia berapa tahun anak akan mulai disekolahkan dan sekolah apa yang nantinya jadi tujuan harus kamu pikirkan dengan matang. Biaya pendaftaran TK saja sekarang minimal Rp 300 ribu lho.
Waktu paling tepat untuk menyiapkan dana pendidikan ialah saat mereka masuk sekolah untuk pertama kalinya. Tak ada salahnya kamu mengikuti investasi yang telah banyak didesain sedemikian rupa dan mengikuti pergerakan inflasi, hal ini akan membantumu saat mereka masuk kuliah nanti. Bagi penghasilanmu dan pasangan ke dalam pos-pos yang berbeda. Jangan lupa, masukkan anak sebagai prioritas finansial juga.
Apa pandanganmu makin terbuka, Bela? Membangun rumah tangga ternyata benar-benar terbukti kalau tak hanya makan cinta.