Menjalin hubungan dengan mertua bisa menjadi hal yang mudah untuk sebagian perempuan, tapi tidak semua orang merasakan hal demikian. Tak jarang pula, hubungan menantu dan mertua terasa dingin.
Rasa memiliki yang berlebihan terhadap anak laki-lakinya, terkadang membuat hubungan mertua dan menantunya menjadi kurang harmonis. Ada pula tipe mertua yang terlalu banyak ikut campur dalam setiap masalah yang ada dalam rumah tangga.
Meskipun tidak sedikit juga mertua yang berkontribusi besar dalam keluarga baru kita, alangkah baiknya jika sejak awal menikah kita mengatur kedekatan kita dengannya. Terlalu dekat dengan mertua ternyata justru tidak baik untuk keluarga kita, lho!
1. Memperjelas batasan antar keluarga
Setelah menikah artinya kita telah memiliki keluarga kecil kita sendiri yang baru terdiri dari dua orang saja yaitu kita dan suami. Saat itu segala kebiasaan di keluarga masing-masing harusnya dilepas terlebih dahulu untuk bisa saling menemukan titik temu.
Perbedaan kebiasaan yang dibawa dari keluarga masing-masing sering kali menjadi pemicu pertengkaran dalam rumah tangga. Apalagi kalau mertua sudah ikut campur dan melihat permasalahan dengan 'kacamata' keluarganya, pasti akan jadi lebih runyam.
2. Punya hak lebih mengatur keluarga
Jika kita membangun hubungan dekat dengan mertua dari awal, biasanya segala aturan yang ada dalam kelurga baru kita akan sama seperti aturan di keluarga mertua. Beliau akan mengintervensi bagaimana rumah tangga kita seharusnya dibangun.
Padahal membuat aturan keluarga yang sama persis dengan salah satu keluarga baik milik suami atau istri, pasti akan menimbulkan masalah di masa depan. Menikah adalah menyatukan dua keluarga, bukan hanya salah satunya.
3. Lebih bebas mengasuh anak (nantinya)
Urusan anak adalah yang paling riskan diikutcampuri oleh mertua dan biasanya juga membuat kita lebih sensitif dibanding urusan lainnya. Perbedaan pola asuh sering kali membuat hubungan kita merenggang.
Berbeda ceritanya jika sejak awal kita sudah mengatur jarak, pastinya mertua juga akan lebih sadar diri perannya hanya sebatas apa.
Bukan berarti kita harus menjauhkan suami kita dari orang tuanya, tapi mengatur jarak kedekatannya dan menentukan hal-hal apa yang sebaiknya disimpan berdua dan mana yang bisa dibagi dengan mertua. Kita juga harus membicarakan ekspektasi setiap orang dalam keluarga agar bisa mencapai titik temu, tentu obrolannya hanya dilakukan berdua saja dengan suami.