Bukan rahasia lagi jika anak adalah cerminan dari orangtua. Sebab, sejak lahir dan tumbuh berkembang, anak cenderung mengikuti serta mencontoh perilaku orangtuanya. Hal inilah yang menyebabkan setiap orangtua wajib memberi contoh yang baik dalam berperilaku.
Bila orangtua ingin anaknya menjadi pribadi yang baik, tak cukup hanya dengan mendidiknya saja, diperlukan pula perhatian khusus yang akan berdampak pada psikologis anak, salah satunya adalah ucapan orangtua pada anak.
Cara orangtua berbicara pada anak akan mempengaruhi sudut pandang mereka terhadap dunia dan diri mereka sendiri. Jadi, pastikan anak tak pernah terluka dengan perkataan yang diucapkan oleh orangtuanya.
Lantas, apa saja contoh kalimat yang tidak boleh diucapkan orangtua pada anak? Berikut pembahasannya untukmu.
1. “Berhenti menangis, jangan cengeng!”
Menangis termasuk sebagai kebiasaan yang sering dilakukan anak, terutama yang masih kecil. Hal ini termasuk wajar dan pasti dialami oleh setiap orangtua. Meskipun mendengar anak menangis terasa memusingkan, orangtua tidak boleh memarahi anak dan memaksanya berhenti menangis.
Alih-alih marah dan membentak dengan kalimat “Berhenti menangis, jangan cengeng!” yang terkesan memaksa, sebaiknya gunakan kalimat yang mampu menenangkan anak. Contohnya, “Ada apa? Mengapa kamu menangis? Coba ceritakan pada Mama.”
Kalimat yang lembut seperti ini juga bisa membuat anak menjadi lebih berani dalam mengungkapkan perasaannya, termasuk apa yang membuatnya kesal dan menangis.
2. “Dasar anak pemalas, kamu bodoh”
Umumnya, anak yang sedang berada pada fase tumbuh kembang akan mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu, anak membutuhkan hal-hal positif yang mampu membangun karakternya.
Salah satu kalimat yang sebaiknya tidak diucapkan pada anak adalah menyebutnya pemalas atau bodoh. Sebab, mereka akan merasa disalahkan terus menerus, bahkan akan kehilangan motivasinya untuk belajar.
Untuk menggantinya, cobalah gunakan kalimat sehat yang mampu meningkatkan semangatnya, seperti “Kalau kamu rajin membaca dan rajin belajar, kamu akan jadi anak pintar, lho. Anak pintar juga akan disukai teman, disukai guru, bahkan bisa dapat hadiah.”
3. “Kenapa kamu tidak bisa seperti saudaramu?”
Membandingkan anak dengan orang lain juga merupakan hal terlarang bagi orangtua. Sebab, hal ini berpotensi membuat anak tertekan dan kehilangan kepercayaan dirinya. Oleh karena itu, sebaiknya jangan ucapkan kalimat seperti “Kenapa kamu tidak bisa seperti saudaramu?” kepada anak.
Tak hanya, membandingkan anak dengan saudaranya juga akan menimbulkan perpecahan dan konflik antara anak dan saudaranya. Cobalah menggantinya dengan kalimat: “Wah, saudaramu hebat! Gimana kalau kita coba juga?”
4. “Jangan makan itu, nanti kamu gemuk”
Tak bisa dipungkiri bahwa banyak orangtua yang sering melarang anaknya makan sesuatu dengan alasan takut gemuk. Nyatanya, kebiasaan seperti juga sebaiknya tidak dilakukan oleh orangtua pada anaknya.
Meski memiliki niat baik, melarang anak makan sesuatu dengan alasan takut gemuk akan membuat anak menjadi tidak percaya diri, bahkan punya persepsi negatif dengan badan gemuk.
Daripada terang-terangan melarang anak, lebih baik gunakan kalimat yang mampu memberi pengertian kepada mereka. Contohnya: “Sepertinya terlalu sering makan makanan itu bukan ide bagus, deh. Makanan ini kurang baik untuk kesehatan kamu, jadi sebaiknya dikurangi, ya.”
5. “Mama kecewa padamu”
Kalimat selanjutnya yang termasuk sebagai kalimat terlarang dan tidak boleh diucapkan orang tua kepada anaknya adalah kalimat “Mama kecewa padamu.” sebab kata ini mampu melukai perasaan anak. Bahkan tak jarang benar-benar membuat anak tumbuh dengan keyakinan bahwa dirinya mengecewakan keluarga.
Daripada menggunakan kalimat tersebut, lebih baik gunakan kalimat yang sopan dan mengajak anak untuk lebih berkoordinasi dengan baik. Contohnya, “Mama tidak senang dengan perilakumu. Jadi tolong jangan diulangi lagi ya.”
6. “Mama berharap kamu tidak pernah dilahirkan”
Selanjutnya, ada tindakan yang sangat terlarang dan tidak boleh dilakukan orangtua pada anaknya, yaitu mengucapkan kalimat, “Mama berharap kamu tidak pernah dilahirkan.” saat marah atau merasa frustasi dengan anak.
Kalimat ini akan membuat anak merasa tidak dicintai, bahkan merasa kehilangan jati dirinya. Dalam kasus yang lebih parah, anak akan benar-benar merasa menyesal telah dilahirkan dan menganggap dirinya sebagai beban bagi keluarga.
Daripada mengucapkan kalimat seperti demikian saat marah, sebaiknya ucapkan kalimat yang lebih wajar, seperti “Mama berharap bisa jadi orangtua yang lebih baik untukmu.”
7. “Mama sudah memberikan segalanya untuk kamu!”
Terus menerus menegaskan perbuatan orangtua pada anak lewat kalimat, “Mama sudah memberikan segalanya untuk kamu” juga merupakan kalimat yang wajib dihindari. Kalimat ini akan tertanam pada benak anak dan membuatnya merasa sebagai beban keluarga.
Meski bertujuan untuk mendidik dan mendisiplinkan anak, kalimat tersebut sebaiknya diganti dengan kalimat yang lebih sehat. Contohnya: “Mama selalu senang melakukan yang terbaik untukmu karena Mama sangat menyayangi kamu.”
8. “Jangan ganggu! Mama lagi sibuk”
Terlepas dari rasa lelah usai bekerja seharian, orangtua sebaiknya tidak melarang anak untuk mendatanginya dengan kalimat seperti, “Jangan ganggu! Mama lagi sibuk". Sebab, kalimat seperti itu justru membuat anak merasa tidak diinginkan.
Bisa jadi anak hanya ingin bermain bersama sebab ia merindukan ibunya. Jadi, daripada langsung memarahi anak, lebih baik beri dia pengertian untuk menunggu lewat kalimat “Kamu duduk dulu, ya. Nanti kita main bareng-bareng.”
9. “Ayo, cepat. Kenapa kamu ini lelet sekali, sih”
Mendidik anak untuk bertindak cepat dan cekatan memang bertujuan baik. Namun, harus dilakukan dengan cara-cara yang baik pula. Orangtua tidak bisa membentuk karakter anak lewat kalimat seperti, “Ayo, cepat. Kenapa kamu ini lelet sekali, sih”, karena justru terkesan memarahi.
Kalimat demikian hanya akan membuat anak tertekan, cemas bahkan stres, apalagi jika sebenarnya mereka sudah berusaha semaksimal mungkin.
Sebagai gantinya, orangtua bisa mengucapkan kalimat yang menyangkan dan menarik bagi anak, seperti “Ayo kita lomba. Siapa yang bisa pakai sepatu paling cepat, itu pemenangnya” agar anak termotivasi.
10. “Kita tidak mampu beli barang itu”
Memberi pemahaman pada anak mengenai keuangan memang harus dilakukan sejak dini, serta dengan cara yang mudah dipahami anak. Bila ingin mendidik anak soal keuangan, ada kalimat yang harus dihindari orangtua, yaitu “Kita tidak mampu beli barang itu".
Bila mengucapkan kalimat tersebut, justru akan membuat anak menjadi takut meminta sesuatu. Lebih baik gunakan kalimat yang memberi pengertian pada anak seperti, “Maaf ya, sekarang Mama belum bisa membelikannya untuk kamu. Kamu mau menabung nggak, untuk membeli mainan itu?”
Mengucapkan kalimat seperti itu juga mengajarkan anak bahwa untuk mencapai sesuatu harus dilalui dengan usaha.
Itulah deretan kalimat yang tidak boleh diucapkan orangtua pada anak. Sebaiknya mulai terapkan dari sekarang, ya, Bela!