Pernikahan menjadi tanda bersatunya dua insan, serta berjanji untuk hidup bersama selamanya. Namun ternyata, pernikahan tidak selalu berakhir mulus. Ada banyak cobaan menanti dalam kehidupan rumah tangga. Tak jarang, cobaan-cobaan tersebut membuat pernikahan menjadi tidak bahagia.
Ketika dihadapkan pada masalah rumah tangga, beberapa orang memilih menutupi hal tersebut untuk menghindari kecurigaan orang lain. Akhirnya, mereka selalu berusaha pura-pura bahagia dalam pernikahannya. Padahal sebenarnya, hal ini tidak boleh dilakukan, lho, Bela!
Bersikap pura-pura bahagia berarti memendam rasa sedih sendirian. Lama-kelamaan, kesedihan tersebut akan menumpuk dan membuat diri kita lelah serta tertekan. Hal ini juga akan berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental.
Untuk menghindarinya, yuk cari tahu apakah kamu termasuk orang yang suka pura-pura bahagia di hadapan orang lain? Berikut ciri seseorang sedang pura-pura bahagia dalam pernikahan.
1. Sering menutup diri, terutama soal kehidupan rumah tangga
Seseorang yang sedang memendam rasa sedih dan pura-pura bahagia dalam pernikahan sering kali terlihat menutup diri dari orang di sekitarnya. Terutama dalam pembahasan seputar kehidupan rumah tangga. Selain tidak suka bercerita, ia pun akan sering berusaha mengalihkan topik pembicaaran.
Tak jarang, mereka selalu meyakinkan orang lain dengan berkata bahwa rumah tangganya baik-baik saja, serta tidak ada masalah yang menerjang. Semua itu dilakukan untuk menghindari kecurigaan dari orang-orang.
2. Selalu tertawa di hadapan orang lain, namun tidak saat sendirian
Cara terbaik untuk menutupi kesedihan adalah dengan tertawa. Hal ini pulalah yang dilakukan orang yang sedang pura-pura bahagia. Mereka selalu berusaha tersenyum lebar serta terlihat ceria di depan orang lain. Bahkan, senyum lebar yang mereka tunjukkan mampu membuat orang lain iri.
Sayangnya, senyum lebar dan keceriaan tersebut hanya ada saat dikelilingi orang-orang saja. Ketika sedang sendirian, justru kesedihan dan perasaan kosong yang menghampiri. Inilah yang sering kali dialami oleh orang yang pura-pura bahagia dalam pernikahan.
3. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain, berujung pada kebencian
Orang yang sedang menutupi kesedihannya juga sering kali membandingkan diri sendiri dengan orang lain, apalagi saat melihat seseorang yang hidupnya tampak menyenangkan.
Kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain cenderung berujung pada munculnya perasaan iri. Nah, kamu harus hati-hati, nih, Bela! Sebab, di era media sosial seperti sekarang ini, perasaan iri secara tidak langsung akan membuatmu menuliskan komentar jahat pada orang lain.
Hal tersebut dilakukan sebagai caramu meyakinkan diri bahwa tidak ada orang yang lebih bahagia darimu. Komentar jahat yang kamu tulis juga menjadi cara agar orang tersebut tidak lagi menunjukkan kebahagiaannya di internet.
4. Sering mengalami perubahan suasana hati yang cepat
Ciri pura-pura bahagia yang paling sering terlihat ialah adanya perubahan suasana hati yang sangat cepat. Saat berusaha terlihat baik-baik saja, seseorang bisa merasakan sedih dan senang di waktu bersamaan.
Hal ini terjadi karena orang tersebut sebenarnya sedang berusaha menutupi masalah rumah tangga dari sekitarnya. Namun ia gagal membohongi diri sendiri. Semakin besar usaha untuk pura-pura bahagia, maka semakin sering pula suasana hatinya berubah dengan cepat.
5. Menghabiskan banyak waktu di media sosial untuk menunjukkan kebahagiaan
Tidak ada jalan terbaik untuk menunjukkan diri selain media sosial. Hal inilah yang menyebabkan seseorang sering menghabiskan waktu di media sosial untuk memberi tahu dunia bahwa dirinya baik-baik saja.
Biasanya, orang yang sedang pura-pura bahagia akan mengunggah banyak foto yang menampilkan kebahagiaan. Dengan begitu, orang lain akan melihat bahwa dirinya baik-baik saja serta hidup tanpa masalah. Ia pun tak segan mengunggah foto keluarga, meski sedang terlibat konflik dengan pasangan.
6. Mudah merasa lelah meski tidak melakukan aktivitas berat
Rasa sedih yang dibiarkan menumpuk terlalu lama nantinya akan menganggu kesehatan fisik serta mental kita. Awalnya, kita cenderung akan mudah merasa lelah, padahal tidak melakukan aktivitas fisik yang berat.
Selain merasa lelah, kita juga akan kehilangan semangat dalam menjalani hari. Sebab, pura-pura bahagia dan memendam kesedihan akan membuat pikiran tertekan. Hingga akhirnya, tidak memiliki energi untuk berkegiatan.
7. Terlalu mudah memaafkan hingga menyakiti diri sendiri
Orang yang sedang pura-pura bahagia cenderung menjadi terlalu mudah memaafkan karena tidak ingin berurusan terlalu lama. Namun sayangnya, hal ini justru tidak baik bagi diri sendiri, karena tidak ada cukup waktu untuk menyembuhkan luka.
Memaafkan orang lain tentu merupakan hal yang wajib dilakukan. Namun, bukan berarti kita boleh menyakiti diri sendiri. Jadi, tak perlu terburu-buru memaafkan orang lain dan pastikan dirimu mampu menjaga hati dari rasa sakit.
8. Suka berandai-andai dan menyesali keputusan di masa lalu
Orang yang pura-pura bahagia dalam pernikahan cenderung suka berandai-andai. Contohnya, menyesali keputusan di masa lalu hingga berandai-andai ada perubahan keputusan yang bisa dilakukan. Perasaan ini muncul karena tidak ada kebahagiaan dalam pernikahan bersama pasangan.
Itulah dia beberapa ciri sedang pura-pura bahagia dalam pernikahan yang sering terjadi. Perlu diingat, berpura-pura bahagia hanya akan menjadi bumerang bagi diri sendiri dan menyebabkan masalah di masa depan. Jadi, sebaiknya ungkapkan yang sejujurnya ya, Bela!