Kehadiran anak atau buah hati dalam pernikahan menjadi sebuah momen yang dinanti-nantikan. Sayangnya, tidak semua pasangan suami istri bisa beruntung untuk segera mendapatkan keturunan. Bahkan, di beberapa kasus, ada pasangan yang harus kehilangan anak, baik itu di dalam kandungan, maupun setelah anak lahir ke dunia.
Momen kehilangan anak tersebut tentu membawa luka yang sangat mendalam bagi suami maupun istri. Hal ini juga bisa memengaruhi kehidupan yang harus dijalani ke depannya. Tak jarang, rumah tangga menjadi renggang usai sepasang suami istri harus kehilangan anak.
Lantas, bagaimanakah cara menjaga pernikahan usai kehilangan anak? Sebab di momen ini, baik suami maupun istri harus bisa tetap tegar sekaligus saling mendukung satu sama lain.
Simak ulasan Popbela kali ini untuk temukan cara terbaik mempertahankan pernikahan di tengah duka tersebut.
1. Menerima cara berduka dari pasangan tanpa bertanya
Tak bisa dipungkiri bahwa setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk mengekspresikan rasa sedih dan kehilangannya, termasuk juga antara kamu dengan pasangan. Untuk itu, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menerima cara berduka pasanganmu, tanpa harus banyak bertanya dan mengganggunya. Beri dia waktu untuk bersedih, hingga akhirnya dia siap untuk melangkah lagi.
2. Tidak menentukan kapan pasangan harus berhenti bersedih
Selanjutnya, kamu juga harus bersikap pengertian kepada pasangan yang sedang bersedih usai kehilangan anak. Ketahuilah bahwa duka yang kamu rasakan, juga dirasakan olehnya. Meski begitu, bukan berarti kalian akan berhenti bersedih di waktu yang sama.
Jadi, ingatlah untuk tidak membatasi pasangan dengan menentukan kapan dia harus berhenti merasa sedih. Sebab sejatinya, setiap orang punya waktu berbeda dalam merasakan sedih karena kehilangan anak. Adanya batasan justru akan muncul memicu perselisihan dan pertengkaran, hingga sulit menjaga pernikahan.
3. Saling mendukung dan menguatkan satu sama lain
Cara menjaga pernikahan usai kehilangan anak yang selanjutnya adalah dengan saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Pasalnya, tidak ada yang dapat benar-benar menyembuhkan luka kecuali diri mereka sendiri. Jadi, hal yang paling dibutuhkan adalah dukungan dari pasangan, hingga kita menjadi sepenuhnya siap untuk menerima kenyataan.
4. Mengungkapkan perasaan dan emosi lewat tulisan
Rasa sedih usai kehilangan anak tentu akan sangat besar dan mendalam, bahkan membuatmu jadi tak bisa mengungkapkannya. Dirimu mungkin akan merasa hampa, kosong, dan bak kehilangan arah. Bila begitu, kamu pun tak memiliki energi atau kemampuan untuk berbagi rasa sedih dengan pasangan.
Untuk mengatasinya, kamu bisa mencoba mengungkapkan perasaan dan emosi lewat tulisan. Contohnya, menulis di buku catatan, membuat memo di ponsel, hingga menuliskan status di media sosial. Berbagai cara ini bisa kamu lakukan untuk menyampaikan rasa sedih yang kamu rasakan.
5. Meluapkan kesedihan dengan bercerita pada orang lain
Demi menjaga pernikahan usai kehilangan anak, salah satu cara yang bisa kamu coba adalah meluapkan kesedihan dengan bercerita pada orang lain. Hal ini dilakukan untuk menjaga perasaan pasanganmu, tanpa harus membuat kamu memendam semuanya sendirian.
Kamu bisa curahkan perasaanmu kepada anggota keluarga maupun teman untuk perlahan-lahan menyembuhkan duka. Seiring dengan sembuhnya duka tersebut, kamu bisa kembali menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan.
6. Biarkan orang lain membantu kamu move on
Terakhir, memberi kesempatan pada orang lain untuk membantu kamu juga menjadi salah satu untuk mengatasi kesedihan usai kehilangan anak. Ingatlah bahwa keluarga dan sahabat pun akan turut merasakan kesedihanmu. Bahkan, mereka juga bisa memberi kamu saran dan bantuan lain untuk memastikan hubungan pernikahan tetap bertahan meski harus melalui duka.
Itulah dia beberapa cara menjaga pernikahan usai kehilangan anak yang harus diterapkan oleh kamu dan pasangan. Semoga ulasan kali ini bisa membantu kamu mengatasi kesedihan hingga menemukan kebahagiaan di hari esok.