Pernah nggak saat ingin berkencan dengan suami, tiba-tiba harus batal karena ibu mertua minta diantar ke supermarket? Atau saat rencana short vacation bareng pasangan mendadak dibatalkan, karena ibu mertua minta ditemani ke arisan keluarga?
Pasti kesal, ya, kalau dihadapkan pada kondisi itu. Nah, bila suami memilih menemani ibunya karena hal sepele, bisa dipastikan pasangan kamu ini termasuk anak mami. Jadi, kamu harus siap-siap dinomorduakan, nih, Bela.
Selain itu kamu juga harus tahu memiliki suami anak mami, ibu mertua pasti selalu ikut andil dalam permasalahan keluarga kecil kamu. Biasanya, laki-laki yang anak mami selalu menomorsatukan pendapat sang ibu. Setiap ada masalah atau ketika dia dihadapkan pada dua pilihan, maka dia akan bertanya pada ibunya ketimbang kamu. Kondisi seperti ini jika sering terjadi, bisa menimbulkan ketidakharmonisan antara kamu dan pasangan, karena kamu merasa diabaikan.
Meski menikah dengan anak mami itu penuh tantangan, pasti ada jalan keluarnya kok, Bela. Ada cara sehat yang bisa kamu lakukan untuk "memisahkan" suami dan ibunya, tanpa harus mengesampingkan sang mertua.
Penasaran? Berikut 5 cara menghadapi suami tipe anak mami.
1. Pasang batasan yang jelas
Dalam pernikahan, kamu dan suami adalah satu tim. Jadi semua keputusan yang menyangkut urusan rumah tangga harus diselesaikan bersama, antara istri dan suami. Tetapkan batasan yang jelas bagi pasangan untuk membedakan mana kepentingan rumah tangganya dan orangtuanya.
Sah-sah saja, kok, kalau kamu mengutarakan keberatan bila ibu mertua selalu ikut campur urusan rumah tangga. Tapi, lakukan dengan cara yang halus ya, Bela, jangan agresif. Misalnya, saat kencan dengan suami terinterupsi panggilan ibu mertua, minta suami membuat jadwal untuk mengunjungi ibunya nanti. Pastikan juga istri dan suami memiliki waktu untuk berdua. No moms allowed.
Lalu soal parenting. Bagaimana cara kamu membesarkan buah hati juga harusnya antara kamu dan suami. Mertua boleh saja memberi masukan, tapi keputusan tetap ada pada diri orangtua si anak, alias kamu dan pasangan.
2. Punya rumah sendiri
Bayangkan bila rumah tangga kamu bercampur dengan rumah mertua. Segala permasalahan keluarga pun mertua harus tahu. Belum lagi bila suami lebih banyak berpihak ke ibunya daripada kamu, istrinya.
Memisahkan diri dengan orangtua setelah menikah adalah jalan terbaik untuk membentuk pasangan jadi lebih mandiri. Dengan hidup terpisah bisa meminimalisir risiko ibu mertua ikut campur dalam permasalahan rumah tangga kamu, begitu juga sebaliknya, kemungkinan konflik yang terjadi antara istri dan ibu mertua pun bisa dicegah.
3. Buat keputusan bersama
Setelah menikah harusnya menjadi momen suami untuk hidup mandiri dan mengambil keputusan sendiri. Kalau kamu sudah paham bahwa pasangan adalah anak mami, ajak suami untuk membuat keputusan bersama antara kamu dan pasangan.
Kamu dan suami harus memisahkan diri untuk keputusan rumah tangga dan orangtua. Ingatkan suami jangan bergantung pada ibunya saat ada masalah kalau nggak mau rumah tangga kalian dalam pantauan mertua.
4. Hindari berkompetisi dengan ibu mertua
Sudah menjadi hal yang lumrah menantu perempuan "bersaing" dengan ibu mertua memperebutkan perhatian suami. Tapi, bukan berarti menghalalkan kamu untuk adu kuat dan hilang rasa hormat, ya Bela.
Masalah utamanya di sini adalah suami kamu, Bela. Apalagi kalau dari banyak permasalahan yang ada, pasangan lebih banyak memihak ibunya daripada istrinya. Ingatkan pasangan bahwa kamu istri sahnya dan punya hak mendapat perhatian juga dari suami.
5. Jalin hubungan yang baik dengan ibu mertua
Meski suami anak mami, kamu harus lihat dari sisi lain. Ibunya merupakan sosok penting bagi suami, hingga pasangan bisa menjadi seperti saat ini. Nah, sebisa mungkin jalin hubungan yang baik dengan mama mertua.
Cobalah berkomunikasi yang intens, mengunjungi rumah mertua secara rutin, atau melakukan kegiatan berdua, tanpa suami. Nggak ada salahnya juga kalau kamu menuruti nasihatnya, Bela. Perlahan tapi pasti, ibu mertua akan menghormati kamu sebagai istri dari anaknya.
Nah, sudah nggak bingung lagi, kan, menghadapi suami yang tipe anak mami?