Memulai hidup baru sebagai pasangan suami istri sama dengan menggabungkan dua dunia menjadi satu, tak terkecuali urusan keuangan. Masalah finansial pastinya bukan topik yang romantis untuk dibahas pasangan muda, tapi masalah ini nggak bisa dikesampingkan begitu saja.
Tanpa ada rencana keuangan antara kamu dan pasangan, khawatir ke depannya bisa menjadi sumber konflik dalam pernikahan. Masalah uang bisa memiliki efek yang dahsyat bagi kehidupan rumah tangga. Karena setelah menikah, urusan finansial yang tadinya milik pribadi sekarang berubah menjadi milik bersama.
Nah, nggak mau, kan, suatu saat kamu dan suami malah meributkan hal sepele tentang siapa yang membayar tagihan Netflix atau token listrik? Jangan sampai urusan kecil seperti ini makin membesar dan mempengaruhi hubungan kamu dan suami.
Agar hal itu nggak terjadi, ada 9 cara yang bisa dilakukan untuk mengatur keuangan bagi pasangan muda.
1. Bersikap terbuka akan masalah keuangan
Salah satu cara untuk membuka topik mengatur keuangan untuk pasangan muda adalah menjelaskan kondisi finansial kamu sebelum menikah. Mudahnya, bisa juga dengan menceritakan bagaimana orangtua kamu mengatur finansial dalam rumah tangga. Seperti misalnya, membuat pos-pos untuk pengeluaran dan tabungan.
Paling nggak dengan belajar dari kebiasaan orangtua, bisa jadi jalan untuk mengatur keuangan rumah tangga kamu sendiri. Perlu diingat, setelah menikah kamu dan pasangan adalah satu tim, termasuk urusan mengatur keuangan rumah tangga.
2. Membuat akun bank bersama
Sebenarnya membuat rekening bank bersama masih jadi polemik bagi pasangan menikah. Ada yang memilih untuk menghindari membuat akun bersama, di lain pihak ada yang memilih membuat rekening bersama untuk mengetahui arus kas keuangan.
Dengan memakai rekening bersama artinya suami dan istri bisa mengakses untuk pemasukan dan pengeluaran rumah tangga. Cara ini sebenarnya lebih enak dan gampang untuk mengatur pos-pos keuangan. Bila ada pengeluaran tak terduga, kamu dan pasangan bisa langsung mengetahuinya.
3. Membuat pos anggaran rumah tangga
Urusan keuangan setelah berumah tangga pastinya berbeda jauh dengan saat status masih single. Salah satu yang harus dipikirkan setelah menikah adalah membuat bujet pengeluaran bulanan. Buat pos-pos pengeluaran rutin seperti cicilan rumah, kredit mobil, asuransi, belanja bulanan, biaya listrik dan air, tagihan internet atau tagihan lainnya.
Cara ini bisa membuat kamu mengetahui pos mana yang penting dan nggak penting. Selain itu, suami dan istri juga jadi tahu kebutuhan bulanan mana yang menjadi prioritas agar nggak boros.
4. Diskusikan masalah keuangan secara rutin
Agar manajemen keuangan rumah tangga nggak berantakan di tengah jalan, sebaiknya buat diskusi rutin mengenai hal tersebut bersama pasangan. Buatlah obrolan keuangan misalnya sebulan atau dua bulan sekali. Cara ini bisa membantu suami istri me-review kembali apa saja yang sudah dikeluarkan setiap bulannya. Jika memang ada biaya yang bisa dipangkas atau dialokasikan, kamu dan pasangan bisa melakukannya saat diskusi rutin ini.
5. Mulai membuat dana darurat
Salah satu hal yang harus dilakukan agar keuangan rumah tangga tetap sehat adalah membuat simpanan darurat. Dana ini nggak boleh diutak atik, dan hanya bisa digunakan dalam keadaan yang benar-benar mendesak. Misalnya, saat mobil rusak, rumah bocor, kecelakaan, terkena musibah, dan lain sebagainya.
Buatlah akun rekening khusus untuk dana darurat, pastikan kamu menggunakan penarikan otomatis setiap bulannya. Jika ini dilakukan rutin, dana darurat yang setiap bulannya berkembang ini akan membantu saat ada kebutuhan mendesak.
6. Pentingnya menyiapkan tabungan hari tua atau dana pensiun
Meski baru menikah bukan berarti nggak boleh membuat rencana untuk hari tua nanti lho, Bela. Buat pos anggaran untuk dana pensiun kamu dan suami dengan menyisihkan dari gaji bulanan. Tabungan hari tua sama dengan menyiapkan bekal nanti saat kamu berada di usia nggak produktif lagi, biar nggak susah nantinya.
Pastikan kamu menyiapkan dana pensiun dalam jangka panjang. Misalnya, kamu menikah saat usia 27 tahun, dan perkiraan pensiun sekitar usia 50 tahun. Jadi, investasi hari tua ini disiapkan berjalan selama 23 tahun.
7. Siapkan anggaran untuk kencan berdua
Sebagai pasangan baru pastinya masih ingin sering bermesraan berdua ya. Entah kencan dengan makan malam atau melakukan liburan singkat. Salah satu tips agar kamu nggak terlalu ngoyo dalam mengatur keuangan rumah tangga adalah menyiapkan anggaran date nights.
Nggak harus besar, kok, bujetnya, yang terpenting adalah kamu bisa quality time tanpa mengganggu pos anggaran lainnya. Kamu dan suami bisa melakukan date night di rumah saja tapi tetap intim dan romantis.
8. Punya tujuan dan impian bersama
Dengan memiliki financial goals bersama pasangan bisa membantu suami istri untuk mewujudkannya. Misalnya target untuk membeli rumah, kredit mobil, atau bahkan liburan saat Hari Raya. Hal yang terpenting adalah kamu dan suami sepakat akan impian yang akan dicapai ini. Jangan sampai ada perbedaan tujuan antara kamu dan pasangan.
9. Kesamaan cara mengelola keuangan
Dua kepala disatukan dalam sebuah pernikahan pastinya memiliki perbedaan dalam memandang sebuah masalah, seperti dalam mengelola keuangan rumah tangga. Meski begitu, kamu dan pasangan harus sepakat memakai metode yang sama dalam mengatur finansial.
Suami istri harus mengerti cara mengelola keuangan yang dipakai. Jangan hanya mengandalkan salah satu yang mengatur dan yang lain hanya kontribusi pemasukan saja tiap bulannya. Apa pun cara yang dipakai dalam mengatur keuangan rumah tangga yang terpenting kepercayaan, tanggung jawab, dan disiplin antar pasangan.
So, Bela, yang utama dalam mengatur keuangan setelah menikah adalah jujur akan kondisi keuangan agar nggak terjadi konflik di kemudian hari.