Kunci utama agar hubungan tetap kuat adalah komunikasi. Tapi, bahkan pasangan yang memiliki komunikasi bagus pun bisa tiba-tiba bisa kehilangan kemampuannya berkomunikasi saat bertengkar.
Nah, jika kamu atau pasangan mengatakan kalimat ini, khususnya saat bertengkar, itu tandanya komunikasi antara kalian berdua kurang baik. Lebih tepatnya, kalian berdua kurang bisa menjadi pendengar yang baik.
“Jangan ngomong kayak gitu dong ke aku!”
Ini adalah kata-kata frustrasi yang biasa diucapkan seseorang saat menghadapi kekalahan dalam berkomunikasi. Mengapa kamu atau pasangan merasa perlu mengucapkan kata-kata ini?
Kemungkinan besar karena salah satu dari kalian berdua nggak bisa mendengarkan dengan baik omongan yang lainnya, atau nggak tahu bagaimana caranya supaya pasangan mendengarkan dengan baik apa yang sedang dibicarakan.
Sebenarnya, ini memang kebiasaan buruk kebanyakan orang saat berkomunikasi, bahkan bertengkar. Nggak banyak orang bisa menjadi pendengar yang baik dan sangat berhati-hati.
Umumnya, orang mendengarkan pembicara dengan satu telinga dan merencanakan komentar di kepala secara bersamaan. Artinya, mereka jadi nggak terlalu mendengarkan karena sibuk membuat interpretasi sendiri tentang apa yang dikatakan.
Jadi, bagaimana caranya memiliki komunikasi yang baik dengan pasangan saat bertengkar?
Jangan saling mendengarkan pembicaraan pasangan dengan metode, “Masuk kuping kiri, keluar kuping kanan”, karena itu artinya kalian berdua nggak benar-benar mendengarkannya.
Apalagi di saat bertengkar, usahakan jangan memiliki pikiran buruk kepada pasangan saat berbicara. Saat terluka, baik kamu atau pasangan umumnya akan lebih bersikap waspada dan membela diri.
Hal ini akan membuat kalian nggak mendengarkan omongan pasangan karena di dalam diri sibuk mendengarkan suara di kepala dan melindungi diri secara emosional. Hasilnya, komunikasi nggak akan terjalin dengan baik.
Kurang didengar bisa menimbulkan salah paham yang lebih dalam
Kamu atau pasangan akan bersikap lebih keras, lebih berapi-api (dalam arti negatif), dan merasa putus asa karena merasa diri nggak dipahami oleh pasangan, orang yang sebenarnya harus lebih bisa mengerti dibandingkan orang lain.
Saat kesalahpahaman terjadi lebih dalam, persepsi menjadi semakin salah dan kata-kata yang keluar bisa menjadi lebih tajam. Ini bisa mengubah pertengkaran karena persoalan A menjadi menyebar persoalan lain, dan bahkan ke kesalahan masa lalu.
Apa yang harus dilakukan kalau kamu sampai bilang, “Jangan ngomong gitu ke aku!”
Berhenti bicara, tarik napas dalam-dalam, dan bicara dalam hati kalau kamu nggak benar-benar terluka dengan ucapan pasangan karena itu hanya omongan emosinya semata.
Setelah lebih tenang, akui pada diri sendiri kalau pasangan nggak mendengar apa yang kamu katakan. Mungkin itu terjadi karena kamu juga nggak mendengarkannya. Jadi, seseorang harus melakukannya terlebih dahulu dan kamu yang mungkin harus melakukannya.
Dengarkan tanpa menghakimi apa pun yang dikatakan pasangan, terimalah bahwa mungkin ada beberapa kebenaran dari yang dibicarakannya. Setelah itu, tanggapi tanpa emosi dan sesuai dengan apa yang dikatakannya. Lalu, minta pasangan melakukan hal yang sama.
Dari situ kemungkinan besar pembicaraan akan lebih kondusif karena kalian berdua mulai sama-sama saling mendengarkan.
Bagaimana jika kamu yang mendengar pasangan bilang, “Jangan ngomong kayak gitu ke aku!”
Itu artinya kamu yang nggak mendengarkan omongan pasangan selama ini sehingga membuatnya putus asa dan merasa disalahpahami olehmu.
Akui kalau kamu memang nggak mendengarkan ucapannya karena sudah merasa terlalu marah. Pengakuan tersebut bisa membuatmu sadar dan berusaha untuk nggak terlalu mendengarkan kemarahan diri, melainkan penjelasan pasangan.
Sama seperti poin di atas, dengarkan tanpa menghakimi apa pun yang dikatakan pasangan dan terima bahwa mungkin ada beberapa kebenaran yang dibicarakannya.
Jangan lupakan empati dan kompromi saat berbicara atau bertengkar dengan pasangan
Tempatkan dirimu pada posisi pasangan dan bayangkan bagaimana persoalan yang dihadapi di mata pasangan. Kamu mungkin nggak setuju dengan sudut pandangnya, tapi dengan empati kamu jadi bisa mengerti apa yang dirasakannya.
Lalu, usahakan untuk selalu bisa saling berkompromi, bukan memilih pihak mana yang menang atau kalah. Komunikasi yang baik akan membawa kompromi yang cocok untuk kalian berdua.