Jika kamu memiliki istilah atau panggilan untuk sesuatu, yang hanya diketahui oleh kamu dan pasangan, ternyata bukan kalian saja yang melakukannya. Nyatanya, banyak pasangan—khususnya yang sudah menikah—yang melakukannya.
Menurut video yang sedang tren di TikTok, ini disebut dengan "marriage language” atau “bahasa pernikahan".
Menurut Valerie Fridland, PhD, sosiolinguistik dan penulis, meskipun tren ini baru menjadi viral di TikTok, tetapi praktik marriage language sebenarnya bukan hal baru.
"Kami menemukan bahwa orang bergerak ke arah satu sama lain dalam kebiasaan linguistik. Semakin dia merasa terlibat dengan orang lain, semakin banyak bahasa yang menjadi satu," jelasnya.
Bahasa disebutnya sebagai sifat ikatan yang mendasar sehingga menjadi sangat masuk akal jika pasangan menggunakannya dalam pernikahan.
Apa sebenarnya marriage language?
Meski banyak yang bilang marriage language sama seperti kode rahasia, tetapi sebenarnya ini berbeda.
Bahasa pernikahan adalah serangkaian nama panggilan konyol, lelucon yang hanya diketahui kamu dan pasangan, dan frasa yang hanya dapat diuraikan oleh kalian berdua.
Jadi, sebenarnya kamu dan pasangan tidak harus menikah terlebih dahulu untuk bisa memiliki atau melakukan bahasa pernikahan.
"Salah satu komponen dari banyak hubungan yang sehat, menikah atau tidak, adalah cara khusus untuk berkomunikasi," kata Cara Gardenswartz, PhD, seorang psikolog klinis.
Menurutnya, marriage language lebih dari sekadar memiliki nama lain untuk sebuah kata. Ini adalah cara untuk mengatakan, “kita saling mengenal dan saling memahami”. Ini adalah kebersamaan emosional.
Kapan marriage language mulai terjadi?
Tidak ada waktu yang pasti kapan kamu dan pasangan mulai berbicara bahasa pernikahan ini karena kebiasaan ini berkembang dengan sendirinya.
Cara mengatakan, "Secara keseluruhan, semakin banyak waktu yang kamu habiskan bersama dengan pasangan, maka semakin besar kemungkinan kalian untuk mengembangkan bahasa rahasia semacam ini."
Namun, Valerie menambahkan bahwa marriage language tidak akan terjadi sampai kamu dan pasangan merasa cukup aman dalam menjalani hubungan.
"Ini bukan hal yang mulai dilakukan pada kencan ketiga. Itu harus terjadi ketika hubungan telah pindah ke titik saat kamu benar-benar dekat dan merasa solid sebagai pasangan," ujarnya.
Asal muasal marriage language
Di antara banyak asal marriage language, banyak pasangan yang mendapatkan bahasa ini karena menjadi bahasa yang mereka gunakan sejak masih anak-anak. Membawa hal-hal dari masa kecil kita ke dalam hubungan intim, sebenarnya adalah hal yang wajar.
Bagi pasangan yang sudah menjadi orangtua, bahasa pernikahan juga bisa berasal dari istilah yang diambil dari anak-anaknya.
Jadi, bahasa pernikahan bisa berasal dari hal-hal yang kamu katakan sebagai anak-anak atau hal-hal yang dikatakan anak-anak yang kemudian kamu tiru.
Asal lain dari marriage language adalah kata atau istilah yang muncul dari kesalahan, misalnya saat kamu salah menyebut nama benda.
Jika kesalahan tersebut menjadi momen berharga, maka kamu dan pasangan akan menjadikannya sebagai bahasa pernikahan.
Manfaat marriage language bagi hubungan
Salah satu manfaat yang akan dirasakan jika kamu dan pasangan memiliki marriage language adalah meningkatnya keintiman.
"Bahasa ini sangat membangun keintiman dan ikatan dengan cara yang menyenangkan dan rahasia untuk berkomunikasi," kata Dr. Terri Orbuch, PhD, seorang terapis dan penulis.
Dalam konteks seksual, bahasa pernikahan juga sangat bermanfaat. Terri bilang, jika kamu memiliki bahasa pernikahan yang merangsang gairah, maka ini bisa menjadi sandi khusus untuk mengirimkan pesan yang jelas kepada pasangan.
Namun, tidak perlu memaksakannya karena tidak semua pasangan memiliki marriage language. Namun, jika salah satu melakukannya, maka kemungkinan besar yang lain akan mengikutinya.
Tak perlu “dipamerkan” pada banyak orang
Sama seperti tidak semua orang menyukai pasangan yang melakukan PDA, tidak semua orang juga menganggap marriage language adalah sikap yang so sweet atau menggemaskan.
Jadi, cukup simpan bahasa pernikahan yang kamu miliki dengan pasangan hanya untuk kalian berdua.
"[Marriage language] Itu tidak pantas dilakukan di depan umum dan mungkin akan membuat orang lain tidak nyaman. Lagi pula, ini adalah sesuatu yang pribadi," kata Cara.
Namun, jika kamu memutuskan untuk mengunggah video bahasa pernikahan di media sosial, seperti TikTok, itu beda cerita. Apa yang kamu lakukan di akun media sosial menjadi hakmu asalkan tidak melanggar norma.
Jadi, apakah kamu memiliki marriage language atau bahasa pernikahan yang hanya dimengerti dan diketahui oleh pasangan?