Ingin Pernikahan Lebih Bahagia? Coba Liburan Terpisah dengan Pasangan

Saat sudah memiliki pasangan, mungkin kamu berpikir liburan akan lebih menyenangkan jika dilakukan bersama dengannya. Sebut saja, bercinta setiap saat tanpa ada yang melarang, bersenang-senang tanpa memikirkan kewajiban di kantor serta di rumah, dan sebagainya.

Namun, berlibur dengan pasangan sama artinya kamu harus tetap melakukan kompromi dengannya. Pasangan tak suka ketinggian, jadi kalian tidak melakukan bungee jumping, padahal itu yang paling seru di destinasi wisata yang dikunjungi. Pasangan tidak bisa makan makanan tertentu, jadi kalian melewatkan berkunjung ke restoran lokal setempat.

Lalu, jika kamu hanya berlibur dengan pasangan dan tidak pernah lagi melakukannya dengan teman, maka kamu melewatkan kesempatan untuk bersenang-senang dengan teman dan menjadi dirimu sendiri lagi. Kamu juga jadi tak tahu rasanya merindukan pasangan saat sedang berlibur dengan teman.

Faktanya, liburan terpisah dengan pasangan dapat membantu kalian memiliki pernikahan yang lebih bahagia. Orang bijak bilang, "Jarak membuat hati semakin dekat". Itulah mengapa saat ini mulai banyak pasangan bahagia yang mengambil liburan terpisah untuk membantu hubungan mereka menjadi lebih sehat.

Menurut pelatih spiritual dan ahli numerologi astro, Sidhharrth S Kumaar, berikut ini lima manfaat yang dialami pasangan yang memiliki waktu untuk melakukan liburan terpisah.

Jika kamu dan pasangan memiliki minat yang sama, ini menjadi kekuatan yang membuat kalian tetap harmonis bersama. Namun, meskipun memiliki banyak kesamaan, tidak bisa dipungkiri kalau ada banyak hal yang menarik di matamu, tetapi tidak bagi pasangan.

Pergi berlibur tanpa pasangan memberimu kebebasan untuk menjalani petualangan pribadi yang kamu sukai, tanpa membuat kompromi apa pun. Hal yang sama juga berlaku untuk pasangan.

Selain itu, dengan berliburan terpisah itu artinya tidak ada lagi pihak yang merasa terpaksa melakukan sesuatu atau menyesal karena tidak melakukan sesuatu saat liburan.

Dalam suatu hubungan, baik salah satu atau kedua belah pihak bisa kehilangan identitas diri seiring waktu. Ada yang tadinya mandiri, jadi merasa ketergantungan pada pasangannya. Sidhharrth bilang, meski ini terdengar romantis, tetapi sebenarnya efeknya akan sangat menakutkan dalam jangka panjang.

Nah, salah satu cara menghindari ketergantungan pada pasangan adalah dengan melakukan liburan secara terpisah. Di saat itulah kamu memiliki kesempatan untuk berhubungan kembali dengan diri sendiri.

Setelah kamu dan pasangan bisa mengatasi rasa ketergantungan tersebut, kalian akan memiliki pernikahan yang lebih segar, menggairahkan, dan penuh romansa. Ini karena kalian berdua tidak lagi terlalu berlebihan mengandalkan pasangan dalam berbagai aspek kehidupan.

Jika kamu berlibur dengan sahabat dan keluarga, ini adalah hal yang sehat bagi sebuah hubungan. Saat liburan dengan orang-orang yang dicintai tanpa pasangan, kamu bisa lebih bebas bersenang-senang dan menikmati waktu bersama mereka tanpa “dibebani” harus menghabiskan waktu dengan pasangan.

Pasangan mungkin tidak punya ikatan yang sama dengan keluarga dan sahabat yang kamu miliki. Liburan tanpa pasangan tidak hanya membebaskan dirimu, tetapi juga pasangan karena dia tidak perlu khawatir terhadap dirimu.

Dengan berlibur tanpa pasangan, baik sendirian atau bersama sahabat atau anggota keluarga, ini akan membuatmu jadi lebih mengenal bagian diri yang tidak pernah kamu ketahui sebelumnya.

Kamu jadi lebih sadar kalau ternyata dirimu lebih tangguh, kuat, berani, dan cepat dalam beradaptasi daripada yang kamu kira. Berlibur tanpa pasangan membuatmu jadi bisa mengandalkan diri sendiri, bukan pasangan.

Bagaimana jika pasangan tidak membolehkan kamu berlibur tanpanya, dengan alasan kamu tidak bisa melakukan hal sendirian tanpa dirinya? Menurut Sidhharrth, mungkin ini saatnya untuk memikirkan kembali hubunganmu dengannya.

Setiap orang membutuhkan me time, baik yang masih single dan bahkan yang sudah memiliki pasangan. Melihat pasangan mungkin memang bisa membuatmu tenang dan bahagia, tetapi setiap orang membutuhkan waktu sendiri.

Jika kamu ingin sambil menenangkan diri, ambil waktu liburan sendiri dengan melakukan retreat yoga selama seminggu atau pergi ke tempat yang tenang, seperti pedesaan. Menghabiskan waktu sendirian dapat memberikan keajaiban bagi kesehatan mental, sekaligus memelihara hubunganmu bersama pasangan.

Meski menyenangkan dan memiliki manfaat, tetapi kamu dan pasangan harus melakukan liburan terpisah dengan benar. Jangan sampai waktu liburan ini justru membuat kalian berdua menjauh dan hubungan menjadi renggang. Berikut beberapa tips yang sebaiknya dilakukan.

• Susun aturan dan peraturan saat liburan terpisah

Kamu dan pasangan harus berada di halaman yang sama sebelum mengambil liburan terpisah. Buat aturan tertentu, seperti kapan saja waktu kamu menghubungi pasangan, transparan dalam pengeluaran, dan tentu saja jauhi perselingkuhan.

• Habiskan waktu berkualitas bersama sebelum liburan terpisah

Meski kamu merasa excited dengan liburan ini, tetapi bukan berarti kamu jadi tidak peduli dengan perasaan pasangan yang akan “ditinggal”. Salah satu cara mengucapkan “selamat tinggal” yang tepat kepadanya adalah dengan menghabiskan waktu berkualitas bersama.

• Tetap lakukan liburan bersama pasangan

Tahukah kamu apa rahasia di balik kebahagiaan pasangan yang liburan terpisah? Mereka juga sering menghabiskan waktu bersama, kata Sidhharrth. Jika kamu merencanakan perjalanan dengan teman-teman, luangkan juga waktu untuk liburan romantis dengan pasangan. Dengan begitu pasangan tidak merasa “dipinggirkan” olehmu dan kalian berdua tetap memiliki waktu berkualitas bersama.

Jadi, jangan takut lagi jika kamu merencanakan liburan terpisah dari pasangan, ya. Ini sama sekali tidak berarti kamu ingin bersenang-senang tanpa pasangan. Nyatanya, liburan terpisah justru bisa membuat hubunganmu dengan pasangan semakin hangat.