Banyak yang bilang fase bulan madu adalah fase terindah dalam hubungan. Ini adalah fase saat kamu merasa selalu bahagia bersama dan merasa dunia hanya milik berdua. Meski durasi fase bulan madu berbeda untuk setiap hubungan, tetapi satu hal yang pasti adalah fase tersebut pasti akan berakhir.
Lalu, apa yang harus kamu dan pasangan lakukan setelah fase bulan madu? Menurut Rachel DeAlto, kepala pakar kencan untuk aplikasi kencan Match, sangat normal fase bulan madu berakhir dan mungkin itu adalah hal yang baik untuk kesehatan hubungan jangka panjang. Alasannya agar kamu dan pasangan dapat melihat satu sama lain dengan lebih jelas.
”Saat kamu berada dalam fase bulan madu, mudah untuk melihat pasangan melalui kacamata mawar. Namun, ketika fase itu memudar, kamu mulai memperhatikan hal-hal yang lebih penting dan komunikasi yang sehat menjadi suatu keharusan,” katanya.
Beberapa tanda bahwa fase bulan madu sudah berakhir bisa berupa komunikasi yang kurang sepanjang hari, berkurangnya seks, atau gerakan yang kurang romantis. Namun, berakhirnya fase bulan madu di sisi lain juga bisa membuatmu mulai merasa lebih nyaman menjadi diri sendiri di sekitar pasangan.
Berikut adalah beberapa saran dari Rachel mengenai hal-hal apa saja yang harus kamu dan pasangan lakukan saat fase bulan madu sudah selesai agar hubungan tetap awet.
1. Akui kalau fase bulan madu memang sudah berakhir
“Kesadaran diri adalah kuncinya,” kata Rachel.
Mungkin kamu nggak secara langsung menunjukkan kepada pasangan kalau hubungan kalian sudah keluar dari fase bulan madu, tetapi kamu harus mengakuinya pada diri sendiri. Rachel percaya bahwa mengakui hal tersebut sangatlah penting sehingga kamu dan pasangan bisa menanganinya dengan benar. Menurutnya, hal itu bisa menjadi fondasi yang bagus untuk hubungan kalian.
Catat bagaimana perasaanmu dan pasangan tentang hubungan kalian setelah fase bulan madu berakhir. Kemudian kamu bisa memutuskan seperti apa masa depan yang kalian inginkan.
2. Berkomunikasi secara terbuka
Ini adalah kesempatan sempurna untuk berbicara dengan pasangan tentang semua hal. Mengatur cara berkomunikasi sejak dini bersama pasangan sangat penting untuk hubungan yang sehat dan tahan lama.
Setelah kamu tahu dengan apa yang kamu rasakan saat ini dan apa yang kamu inginkan, ungkapkan hal tersebut kepada pasangan. Jadikan saat ini untuk melakukan komunikasi yang jelas dan positif dan dengannya.
3. Jangan sungkan bicara tentang seks
Saat komunikasi kamu dan pasangan sudah lebih terbuka, mengapa nggak membahas hal-hal yang lebih mendalam? Salah satunya tentang seks.
Setelah menghabiskan waktu dengannya dalam fase bulan madu, mungkin kamu menyadari bahwa seks bersamanya tidak sebaik yang kamu inginkan, ada hal yang kamu harapkan, atau ada beberapa fantasi seksual yang ingin kamu coba bersamanya.
Percayalah, membicarakan hal ini dengan pasangan di awal hubungan akan menghindari frustasi di kemudian hari. Bahkan, bukan tidak mungkin pembicaraan seperti ini bisa menyalakan kembali percikan yang mulai memudar.
Saat berbicara dengan pasangan tentang seks, terapis seks dan seksolog klinis, Dr. Kristie Overstreet, merekomendasikan untuk selalu memiliki pikiran terbuka, membuang ego, dan mengingat bahwa setiap orang berbeda.
Gairah seks pasangan tidak akan sama persis denganmu dan apa yang dia sukai nggak selalu sama dengan apa yang kamu sukai. Itulah mengapa membicarakan hal ini dan menanyakan apa yang kalian berdua inginkan akan mengarah pada seks yang hebat.
4. Utamakan waktu bersama
Pada fase bulan madu, kamu dan pasangan mungkin menghabiskan banyak waktu bersama tanpa memikirkannya. Namun, begitu hubungan bergerak melampaui tahap itu, tanpa disadari kalian semakin “terpisah” dan mendambakan lebih banyak waktu untuk diri sendiri. Kamu dan pasangan mungkin mulai merindukan hangout dengan teman atau melakukan hobi yang sudah lama nggak dilakukan.
Saat menjalani fase ini, pastikan untuk merencanakan aktivitas bersama. Bisa hal yang sederhana seperti menonton film di rumah dengan makanan favorit kalian atau kencan romantis di restoran yang sudah lama ingin dicoba.
Saran Rachel adalah seimbangkan keduanya. Setelah menghabiskan sebagian besar fase bulan madu di kamar tidur, inilah saatnya kamu kamu dan pasangan melakukan aktivitas favorit kalian berdua (atau mencoba aktivitas favorit kamu dan pasangan) dan menikmatinya.
5. Coba sesuatu yang baru
Penelitian menunjukkan bahwa mencoba hal-hal baru sebenarnya membuat pasangan lebih dekat. Namun, bukan berarti kamu dan pasangan harus memaksakan diri mencoba hal baru setiap minggu. Lakukan saat kalian merasa ingin melakukannya.
Hal sederhana seperti mencoba menu baru di dapur atau melakukan perjalanan sehari ke tempat baru sudah bisa sangat membantu untuk membuat kalian lebih merasa terikat. Aktivitas tersebut bisa menjaga hubungan tetap segar dan serta kamu dan pasangan menjadi lebih akrab dan mengenal satu sama lain.
6. Jangan panik
“Hanya karena fase bulan madu berakhir berarti hubungan akan hancur,” ujar Rachel.
Jangan merasa khawatir dengan kehidupan seks setelah fase bulan madu selesai atau terus bertanya-tanya bagaimana caranya menjaga percikan di antara kamu dan pasangan tetap hidup. Rachel mengingatkan bahwa bagian yang indah dari hubungan adalah ketika kamu dan pasangan bisa menjadi diri sendiri apa adanya, terlihat tidak sempurna, tetapi bisa tetap dicintai.
Jadi tingkatkan keterampilan komunikasimu dan pasangan, tanyakan apa yang kalian berdua inginkan, cobalah hal-hal yang selalu ingin coba dilakukan, dan nikmatilah hubungan kalian meski fase bulan madu sudah berakhir.