Dalam hubungan romantis, mempelajari komunikasi satu sama lain sangat penting untuk membuat pihak lain merasa didengar dan dipahami. Jika ini tidak terjadi, salah satu pihak mungkin akan merasa seperti tidak dicintai.
Kalau Bela merasa bahwa seperti “terpisah” dengan pasangan karena tidak sering bicara satu sama lain, maka ini saat yang tepat untuk bertanya pada diri sendiri: "Apa kami kurang berkomunikasi? Apa kami kurang mengerti cara berkomunikasi satu sama lain?”
Pentingnya tahu dan mengerti bahasa cinta pasangan
Setelah kamu menanyakan pertanyaan di atas pada diri sendiri dan jawabannya iya, maka kamu dan pasangan harus saling mempelajari bahasa cinta atau gaya komunikasi satu sama lain. Semakin kalian berdua memahami satu sama lain, semakin nyaman, bahagia, dan dicintai yang akan dirasakan.
Nah, agar bisa melakukan hal tersebut, maka kamu dan pasangan harus terlebih dahulu memahami empat bagian dalam proses komunikasi: Pengirim atau orang yang berkomunikasi, penyandian pesan yaitu bagaimana kamu menerjemahkan pesan dari pikiran ke dalam kata-kata atau teks, saluran komunikasi yang dipilih dan bagaimana menyampaikannya, penerima atau orang yang mendengar pesan, serta dan umpan balik.
Komunikasi baru bisa disebut efektif ketika pesan dari "pengirim" berhasil disampaikan kepada "penerima" dan diteruskan kembali melalui "umpan balik". Hasilnya, mereka akan memiliki pemahaman yang sama tentang pesan dan tidak ada kebingungan tentang arti atau maksud.
Jika ini tidak terjadi, maka akan terjadi miskomunikasi dan ini adalah salah satu masalah paling umum yang dialami pasangan dalam suatu hubungan.
Gambaran Masalah Komunikasi di Antara Pasangan
Misalkan kamu adalah pengirim pesan. Masalah yang biasa terjadi adalah terkadang kamu tidak waspada dengan pilihan kata, nada suara, atau bahasa tubuh. Kamu mungkin mengucapkan kata-kata yang menyakitkan, meninggikan suara pada pasangan, atau mengarahkan jari ke arahnya saat sedang berbicara.
Tidak menggunakan "saluran komunikasi" yang tepat juga bisa menjadi faktor. Saluran komunikasi termasuk tulisan, seperti pesan teks, obrolan, atau email, panggilan telepon, dan komunikasi tatap muka. Masalah terjadi saat ada yang memilih untuk memposting masalah dengan pasangan di media sosial daripada berbicara secara pribadi, ini akan membahayakan hubungan.
Kemungkinan lainnya adalah menggunakan pesan teks untuk menyampaikan masalah dengan pasangan, yang sering membuat terjadinya miskomunikasi. Ini karena pasangan mungkin memiliki interpretasi yang salah dari pesan tersebut karena dia tidak dapat melihat ekspresi wajah atau mendengar nada suara darimu.
Itulah mengapa pihak penerima pesan juga sebaiknya hati-hati saat membaca, mengamati, atau mendengarkan pesan yang dikirim pengirim agar bisa memahaminya dengan benar. Jika ini gagal dilakukan, maka akan ada "umpan balik" negatif pada pesan tersebut.
Nah, agar hal tersebut tidak terjadi, kamu dan pasangan bisa mempelajari cara berkomunikasi yang baik seperti ini.
1. Pintar memilih waktu yang tepat untuk bicara
Penting untuk menemukan waktu yang tepat untuk berbicara dengan pasangan, terutama ketika sedang bertengkar. Kamu dan dan pasangan harus tenang, tidak terburu-buru, dan tidak stres saat akan membicarakan suatu masalah.
Waktu yang salah untuk berbicara adalah di saat salah satu terlalu emosional. Misalkan pasangan dalam suasana hati yang buruk, lelah, atau terganggu, lalu kamu tiba-tiba “menyerang” dirinya untuk berbicara tentang suatu masalah, itu hanya akan memperburuk situasi.
Hal ini bisa membuat satu atau kedua belah pihak tidak memperhatikan pilihan kata dan mungkin terdengar seperti sedang menyerang.
2. Lakukan komunikasi tatap muka sebanyak mungkin
Bicara hal serius dengan pasangan lewat pesan teks mungkin hanya menyebabkan miskomunikasi yang tidak perlu. Jadi, lebih baik bicara dengan pasangan secara pribadi dan usahakan untuk selalu bertatap muka.
Pastikan kamu atau pasangan sudah siap memberikan perhatian penuh saat salah satu sedang berbicara. Pertahankan kontak mata saat berbicara, saling mendengarkan saat berbicara, dan tanggapi pembicaraan dengan tenang.
3. Kembangkan keterampilan mendengarkan yang baik
Terkadang, alasan mengapa kamu merasa tidak didengar oleh pasangan adalah karena kamu juga tidak mendengarkan pasangan saat dia berbicara atau mengungkapkan perasaannya.
Kamu harus secara aktif mendengarkan pasangan ketika dia mengatakan sesuatu. Jangan menyela saat dia berbicara. Dengarkan dan pahami apa yang dia katakan. Berikan tanggapan hanya setelah dia berhenti berbicara.
Jika kamu ingin berkomunikasi lebih baik dengan pasangan dan memahami satu sama lain dengan lebih baik, saran terbaik adalah dengan mempelajari gaya komunikasi dan bahasa cinta pasangan. Keterampilan ini akan memperkuat hubungan dan menghindari miskom karena kamu dan pasangan sudah memiliki cara berkomunikasi yang baik.