Salah satu mimpi buruk yang ingin dihindari oleh semua pasangan menikah adalah perpisahan. Namun terkadang, hal itu terjadi begitu saja di depan mata, dan kebanyakan situasi pasangan yang berpisah adalah karena mereka nggak pernah menyelesaikan masalahnya dengan cara yang sehat atau meninggalkannya begitu saja. Kedua hal ini dapat menimbulkan perasaan dikritik dan diabaikan oleh pasangan, atau merasa bertengkar akan hal yang sama lagi dan lagi. Akibatnya, salah satu atau kedua pihak merasa kehilangan rasa cinta dan saling menjauhi.
Jika memungkinkan, situasi hubungan yang mulai merenggang ini harus kamu hindari agar nggak terjadi perpisahan atau perceraian. Namun, bagaimana mengetahui jika hubungan sedang goyah dan berada di ambang perpisahan? Melansir dari Your Tango, berikut ini adalah 9 tanda hubungan pernikahan dalam situasi kurang baik.
1. Bertengkar akan hal yang sama
Pertengkaran merupakan hal yang wajar terjadi dalam hubungan. Namun, bertengkar akan hal yang sama setiap saat? Tentu menguras perasaan, bukan? Masalah yang sama selalu terjadi karena kalian berdua jarang menyelesaikannya sampai tuntas. Saat bertengkar, kamu dan pasangan merasa bersalah. Namun ketimbang mengakuinya, kalian justru menyanggah dan menyalahkan pihak lainnya.
2. Merasa dikritik dan diabaikan oleh pasangan
Nggak selalu seseorang dapat menyampaikan masukan dengan nada atau bahasa tubuh yang baik. Terkadang, masukan itu disampaikan dengan cara yang keras sehingga menjadi sebuah kritik yang menghancurkan. Terlebih ketika tahu kritik itu keluar dari mulut pasangan. Sifatnya seperti ini dapat membuat kamu merasa "kurang cukup baik" untuknya. Menurut ahli hubungan, kritik adalah salah satu alasan pernikahan berakhir dengan perpisahan.
3. Sulit terbuka dengan pasangan
Pasangan seharusnya menjadi sosok yang memberikan kenyamanan untukmu terbuka mengenai dirimu sendiri. Ia seharusnya mampu menerima kelemahan dan kekurangan dirimu, ketakutan dan kerapuhan dirimu. Namun jika merasa kesulitan untuk melakukan hal tersebut, dan pasangan nggak menunjukkan tanda-tanda untuk mengajakmu terbuka, kamu akan tenggelam dalam rasa takut. Kamu takut jika ia meninggalkanmu ketika tahu kekuranganmu. Lebih jauh lagi, kamu takut jika pasangan justru menggunakan kelemahanmu untuk mengendalikanmu.
4. Salah satu atau kalian berdua selalu memprioritaskan anak
Anak adalah segalanya dalam keluarga, tentu hal ini benar. Namun menurut terapis, sikap yang menjadi kebiasaan ini akan membuat salah satu pihak dalam suami-istri merasa diabaikan. Faktanya, ini dapat melelahkan pernikahanmu. Selalu memprioritaskan anak dapat menyebabkan orang tua merasa saling terasingkan dan anak yang insecure.
5. Nggak menikmati kehadiran teman atau keluarga pasangan
Pada kenyataannya, nggak semua orang dapat menikmati atau dapat membaur dengan keluarga maupun teman pasangan. Ketika ini terjadi, kedua belah pihak akan saling menjauh dalam pernikahan. Mulai dari menghabiskan malam akhir pekan masing-masing, sampai akhirnya jarang menghabiskan waktu bersama.
6. Gangguan dari hubungan masa lalu
Ada alasan masalah dari hubungan di masa lalu harus diselesaikan dengan tuntas dan kamu harus berdamai dengan masa kelam itu. Salah satu di antaranya adalah agar luka atau sesal tersebut nggak menghantuimu di masa depan, saat kamu menjalani hubungan pernikahan di masa depan. Jika belum selesai, kamu mungkin dapat terkejut atau bersikap berlebihan ketika pasangan mengatakan atau melakukan sesuatu sederhana karena itu memicu memori dari masa lalu yang menakutkan.
7. Kebutuhan seksual yang berbeda atau jarang bercinta
Ahli hubungan mengatakan jika salah satu atau kedua belah pihak kehilangan ketertarikan untuk bercinta, yang membuat kurangnya keintiman dalam pernikahan, artinya merupakan tanda buruk. Seks adalah keintiman yang melekatkan dalam hubungan. Seks adalah cara orang dewasa bermain dan menikmati satu sama lain.
8. Terjatuh dalam pola saling menjauhi
Ketika hubungan pernikahan kurang ikatan perasaan dan keintiman seksual, hal tersebut menggerus rasa cinta dan rasa percaya dalam pernikahan. Jika dibiarkan terus-menerus, ini dapat menimbulkan perceraian di antara kalian.
9. Ketika nggak sependapat, jarang kompromikan perbedaan
Kamu dan pasangan saling menyalahkan dan nggak dapat mengkompromikan perbedaan atau saling meminta maaf. Akhirnya, kalian berdua nggak merasakan kehangatan dan kedekatan dalam pernikahan.
Sebenarnya, ada cara untuk menyelamatkan hubungan pernikahan yang merenggang ini. Mulai dari berhenti mengkritik satu sama lain, mencoba menyelesaikan masalah ketika muncul dalam hubungan, meningkatkan aktivitas intim di antara kalian berdua, menjaga waktu berkualitas bersama pasangan, serta merawat rasa kasih sayang di antara kalian berdua. Dengan begitu, pernikahan kamu dan pasangan kembali dan terus terjaga.