Memiliki anak adalah salah satu momen paling berharga dalam kehidupan pernikahan. Namun realitanya, nggak selamanya indah, Bela. Kehadiran si kecil dapat memberi tantangan baru padamu dan pasangan, yang dapat membuat suasana menjadi lebih intens. Banyak yang mengaku jadi lebih sering bertengkar dan nggak sejalan dengan pasangannya.
Namun, banyak pula yang merasa hubungan cinta mereka menjadi lebih kuat saat ada si kecil di antara mereka. Mengutip dari Self, ada tujuh perubahan yang akan kamu dan pasangan alami setelah kelahiran buah hati.
Perubahan besar setelah memiliki anak adalah kamu dan pasangan kehilangan kebebasan dan waktu sendiri. Waktu istirahat yang sangat berkurang, harus segera pulang setelah jam kerja, dan sebagainya membuat kalian berdua bisa sangat kewalahan. Sisi baiknya, kamu dan pasangan semakin sering berkomunikasi dan melatih kerja sama untuk mengurusi si kecil.
Setelah kelahiran bayi pertama, kamu nggak lagi dikenal sebagai pribadimu sendiri. Kamu akan dikenal sebagai ibu dari anakmu. Kamu dan pasangan sudah berubah menjadi ibu dan ayah dari bayimu. Sejenak kamu dan pasangan akan merasa kewalahan dengan rutinitas orang tua baru ini, dan kehilangan arah karena perubahan identitas ini. Namun seiring berjalannya waktu, kamu dan pasangan dapat mengatasinya, dan saling bersyukur karena kalian masih bersama sebagai pasangan orang tua yang hebat.
Sebelum memiliki anak, kamu dan pasangan dapat berkencan layaknya sebelum menikah. Namun hal itu menjadi sulit dilakukan ketika si kecil lahir ke dunia. Kamu dan pasangan berusaha berbagi waktu dengan bergantian mengurusi anak dan beristirahat. Awalnya akan terasa berat karena kamu kehilangan masa romantis bersama pasangan. Namun kehadiran si kecil membantu kalian menemukan cara kerja tim yang baik untuk membangun sebuah keluarga.
Kehadiran buah hati nggak memungkiri membuat kamu dan pasangan lupa untuk saling memerhatikan dan mendukung seperti dulu. Hubungan kalian bisa merenggang, dan itu bisa dihindari dengan tetap menjaga komunikasi. Di balik kesibukan mengurus anak, selalu ada momen di mana kamu dan pasangan harus saling bekerja sama demi tawa buah hati. Gunakan momen itu untuk menjaga kedekatan di antara kalian.
Nggak jarang, anak-anak menjadi 'pengganggu' saat kamu dan pasangan ingin memiliki waktu romantis berdua saja. Bahkan dalam sehari-hari, kamu dan pasangan mungkin hanya bertegur sapa dan berpisah di kantor. Meski begitu, kamu dan pasangan tetap memiliki ikatan cinta yang begitu dalam. Jaga keintiman dengan sedikit sentuhan setiap harinya, seperti mengecup kening atau berpelukan untuk menjaga kemesraan itu tetap hidup.
Jujur saja, menjadi ibu adalah pekerjaan yang melelahkan. Kamu harus mengurusi anak sedari bangun tidur sampai tidur lagi. Belum ditambah pekerjaan rumah tangga dan kantor yang kamu miliki. Nggak jarang, banyak yang mengeluh lelah dan stres saat memiliki anak. Namun, rasa lelah itu kerap terbayarkan saat melihat senyum riang anak, dan pasangan yang selalu siaga membantumu mengurus keluarga.
Kesibukan mengurus anak membuatmu lupa kalau kamu memiliki pasangan yang siap mendengarkan semua cerita yang membebani pikiran, begitu juga sebaliknya. Karena itu, jaga komunikasi tetap terbuka antara satu sama lain, dan selalu ingat kalau pasangan adalah sahabat terbaikmu--begitupun kamu pada dirinya. Kalian bisa saling mengandalkan.
Kehadiran anak dapat membuat kehidupan pernikahan seperti ‘roller coaster’ yang memacu adrenalin. Di sisi lain, ia akan menjadi sosok menggemaskan yang dapat mempererat cinta di antara kamu dan pasangan, dan melengkapi sesuatu yang bernama ‘keluarga’. Walau lebih sibuk, kehadiran buah hati tentu menjadi berkah dan hadiah terindah dari Tuhan dalam hidup. Setuju, Bela?
