Semua orang pasti ingin memiliki kehidupan pernikahan yang langgeng dan harmonis. Namun, tetap saja takdir sudah ada yang mengatur. Meski berusaha sekuat tenaga untuk tetap bersama, jika Tuhan berkata lain maka perceraian adalah satu-satunya jalan keluar.
Perceraian merupakan fase yang menyakitkan, yang biasanya diajukan oleh pihak laki-laki terhadap istrinya. Sebaik-baiknya perceraian terjadi, tetap saja perpisahan adalah satu hal yang menyakitkan bagi kedua belah pihak. Tak jarang pula, ada suami yang menceraikan istrinya dengan tidak baik, padahal semua ada aturannya, termasuk dalam Agama Islam.
Nah, berikut ini adab saat bercerai menurut ajaran Islam yang wajib dilakukan oleh laki-laki, mari simak ulasannya.
1. Talak dijatuhkan ketika istri pada masa suci
Menurut Al-Ghazali adab saat bercerai menurut ajaran Islam yang pertama adalah talak dijatuhkan ketika istri dalam masa suci. Masa suci sendiri berarti belum terjadi persetubuhan di antara keduanya.
Ketika talak dijatuhkan pada kondisi istri telah berhubungan seks atau sedang haid, maka masa iddahnya akan berlangsung lebih lama. Hal ini pastinya menyulitkan pihak perempuan.
2. Jatuhkan talak satu saja
Tidak perlu mengumpulkan tiga talak dalam satu ucapan. Dengan menjatuhkan talak satu saja maksud ingin bercerai sebenarnya sudah tersampaikan.
Menjatuhkan talak satu juga memiliki faidah agar suami bisa kembali rujuk dengan istrinya. Jika pihak suami menyesal dengan keputusan mentalak istri dan ingin kembali maka rujuk bisa dilakukan.
Hal berbeda tentunya terjadi jika suami menjatuhkan tiga talak sekaligus. Selain dapat melukai perasaan perempuan, talak tiga juga akan memperpanjang proses jika suami ingin rujuk kembali dengan istri.
3. Bersikap lemah lembut saat menjatuhkan talak
Kita perlu mengakui bahwa banyak pasangan bercerai karena tersulut oleh amarah. Bahkan banyak pula pria yang menjatuhkan talak dengan kasar dan penuh emosi. Hal ini jelas tidak sesuai dengan adab saat bercerai menurut ajaran Islam.
Sesungguhnya suami harus bersikap lemah lembut saat menjatuhkan talak. Bahkan jika perlu suami juga harus memberikan kata-kata penghiburan kepada istri karena perpisahan mereka.
Perpisahan memang sangat menyakitkan, oleh karena itu hindari menorehkan luka yang semakin dalam dengan mengucapkan kata-kata menyakitkan pada orang yang selama ini menjadi pasangan hidup.
Berikan ketenangan dan perpisahan yang baik, agar kedua belah pihak bisa menjalani kehidupan yang lebih baik pula ke depannya.
4. Jangan membuka aib istri setelah bercerai
Perceraian biasanya disebabkan oleh masalah, ketidakcocokan, dan hal-hal negatif lainnya. Ketika sudah berpisah tak sedikit orang yang saling membongkar aib mantan pasangannya.
Hal ini sangat tidak terpuji, dan merupakan sebuah pengkhianatan di antara dua orang yang telah mengikat janji. Bahkan hal ini juga pernah disampaikan oleh Nabi Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim berikut:
“Sesungguhnya penghianatan terbesar di hadapan Allah pada hari kiamat kelak ialah seorang lelaki yang membuka rahasia atau aib pasangannya.”
5. Kembalikan istri kepada orangtuanya secara baik-baik
Pernikahan sejatinya menyatukan kedua keluarga. Jangan lupa juga, ketika menikah seorang perempuan akan menjadi tanggung jawab suaminya. Itu artinya, laki-laki tidak bisa semena-mena terhadap istrinya.
Ketika sudah tidak bisa bersama sudah menjadi tanggung jawab suami untuk mengembalikan istri kepada kedua orangtuanya secara baik-baik.
Jelaskan pula apa yang menjadi penyebab perpisahan dan jangan sampai ada perkataan yang menyakiti hati perempuan maupun pihak keluarganya.
Itulah beberapa adab saat bercerai menurut ajaran Islam yang wajib diterapkan. Meskipun konteks bercerai memang buruk dan pahit, tapi harus tetap dilakukan secara baik-baik.