Pengalaman Pahit Wanita yang Dipaksa Menikah di Usia 14 Tahun

sekarang jadi wanita karier yang sukses

Pengalaman Pahit Wanita yang Dipaksa Menikah di Usia 14 Tahun

Cerita dimulai ketika wanita asal Amerika, Trevicia Williams, ini pulang sekolah. Saat itu ia masih menginjak usia 14 tahun dan masih duduk di bangku SMP. Dia yang kala itu dijemput oleh ibunya, tiba-tiba ibunya berkata bahwa Trevicia akan melangsungkan pernikahan di hari itu juga.

Bela, apa kamu bisa berpikir bagaimana perasaan Trevicia saat itu? Ia merasa jiwanya terguncang, gugup, dan bingung. Tapi, dia juga tidak bisa tidak mengajukan pertanyaan apapun kepada ibunya. Saat itu, ia tidak tahu apa yang harus dia lakukan ke depannya karena tidak ada diskusi setelah pernikahan, tempat tinggal atau semacamnya. Calon suami Trevicia kala itu berusia 26 tahun, selisih 12 tahun dengan Trevicia. Kemudian pernikahan mereka pun sudah mengalami masalah di awal. Will, suaminya, keluar-masuk dari pekerjaannya, sementara Trevicia masih harus melanjutkan studinya. Dia juga tidak menyediakan kebutuhan pangan, sandang, maupun papan bagi istrinya. Parahnya, ada tindak kekerasan yang dialami oleh Trevicia dan ia tidak diperbolehkan ibunya untuk kembali ke rumah.

untitled-design-c6da1cc9e3c226b1ba46cbc2a84de500.jpg

Pada usia 15 tahun, Trevicia pun hamil dan setelah kelahiran putrinya, suaminya ternyata berselingkuh dengan seorang tetangga berusia 21 tahun di Houston dan dia dipenjara karena tuduhan penyerangan seksual dari hubungan itu. Sebagai single mother sekaligus single fighter, Trevicia melamar kerja sebagai petugas masyarakat dan mendapatkan gaji sebesar 18 ribu dolar per tahunnya. Ia bekerja di jam malam selama empat tahun sambil mengejar gelar sarjana dalam bidang peradilan pidana.

untitled-design-1-f5ee71eba0e63796a2f4d9c867665356.jpg

Beberapa tahun kemudian, Trevicia berhasil meraih gelar doktor di bidang psikologi. Baginya, pendidikan tetap yang paling utama. Saat ini, ia berusia 47 tahun dan telah berhasil menjadi seorang advokat. Ia berhasil membuat UU yang melarang warga negara berusia di bawah 18 tahun menikah. Menurut Trevicia, ketika orang tua menyalahgunakan kekuasaan mereka dan seorang anak tidak memiliki hak bersuara, maka negara harus melindungi anak itu. Kemudian, ia juga berpendapat bahwa masa kanak-kanak adalah masa di mana mereka belajar dan membangun karakter, sehingga mereka akan siap menghadapi masa depan. Kini, dia menjadi seorang penulis, relationship coach, pembicara dan psikolog.

Ditulis oleh: Salsabil Nabila Afhani

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved