Berdasarkan ajaran agama, uang yang dimiliki suami adalah juga uang istri, sedangkan uang yang dimiliki istri adalah uang istri, bukan uang suami. Namun kondisi keuangan setiap rumah tangga berbeda sehingga seorang suami belum tentu bisa memberikan nafkah yang mencukupi. Bahkan, ada juga istri yang berbisnis dan bekerja demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terlepas dari kebutuhan ekonomi, ternyata ada alasan lain kepada seorang istri sebaiknya juga bisa berdikari alias punya penghasilan sendiri.
1. Untuk menjinakkan sang suami
Bela, setuju nggak kalau laki-laki itu memang suka selingkuh? Mirisnya, mereka pasti berpikiran kalau mereka akan lolos begitu saja pada wanitanya yang nggak memiliki kekuatan finansial. Mereka tahu kalau wanitanya nggak akan bisa berbuat apa-apa dan nggak bisa bertahan hidup dengan anak-anaknya tanpa penghasilan dari sang suami. Nah, ketika seorang suami memiliki istri yang mampu bertahan secara finansial, mereka cenderung bersikap baik pada istrinya karena mereka tahu kalau istri mereka masih bisa bertahan, meskipun tanpa penghasilan dari suami.
2. Untuk kebutuhan pribadi
Wanita itu memiliki banyak kebutuhan pribadi yang harus dipenuhi, dari mulai produk kecantikan yang harus dibeli secara rutin hingga berbagai macam aksesoris untuk menunjang penampilan. Sementara itu, kamu masih harus memikirkan biaya keperluan rumah tangga termasuk makan sehari-hari. Jadi, alangkah lebih baiknya kalau kamu bisa membeli kebutuhan pribadi dengan menggunakan uangmu sendiri tanpa meminta pada suami.
3. Untuk mengejar impian
Sama seperti seorang pria, ketika seorang wanita melakukan pekerjaan impiannya, menjalani mimpinya, menghasilkan uang dan memberi kontribusi kepada masyarakat, dia akan merasa lebih percaya diri dan bermartabat. Bukankah begitu, Bela?
4. Untuk menjaga stabilitas
Ya, akan ada saja badai yang terjadi dalam hidup. Suami bisa saja menjadi bangkrut, terkena PHK, bisnisnya menderita kerugian besar atau bahkan lebih buruk lagi, dia bisa sakit atau terlibat dalam sebuah kecelakaan. Bila produktivitas suami terkena dampak negatif atau tertunda, sang istri bisa melangkah lebih jauh lagi dan memastikan kebutuhan keluarga masih terpenuhi.
5. Memanfaatkan kemampuan
Nggak berbeda dengan pria, wanita pun diberi pendidikan yang bagus dari mulai Taman Kanak-Kanak hingga jenjang universitas, sehingga wanita juga memiliki gelar sarjana, magister atau PhD. Hidup dan pengalamannya selama ini telah banyak mengajarinya dan dia telah mendapatkan banyak keterampilan. Tentunya, semua itu harus dimanfaatkan secara produktif, Bela.
6. Mengurangi ketergantungan berlebih pada suami
Seorang istri yang nggak memiliki penghasilan akan terus-menerus bergantung pada suaminya dan meminta uang untuk perawatan tubuh, mengisi bahan bakar, membeli kebutuhan makanan, pakaian, dan sebagainya. Nah, jika kamu menghasilkan uang sendiri, kamu nggak akan terus bergantung kepada suamimu.
7. Memberi contoh pada anak
Saat seorang ibu bisa menjadi produktif dan sukses dalam karir atau bisnisnya, anak laki-laki akan mengetahui bahwa wanita itu nggak lemah dan mereka bisa bekerja keras seperti pria. Di sisi lain, anak perempuan itu belajar untuk percaya pada diri sendiri menggapai impiannya seperti sang ibu.
8. Menjadi lebih dari sekadar seorang istri dan ibu
Selain menjadi istri dan ibu yang baik, seorang wanita juga bisa menjadi pemimpin sosial, pebisnis, wanita karier, tokoh masyarakat, aktivis, maupun sarjana. Dia bisa menyeimbangkan semuanya karena memiliki begitu banyak potensi.
Ditulis oleh: Salsabil Nabila Afhani