7 Ciri Conscious Marriage, Pernikahan yang Berkesadaran

Menikahlah dengan 'sadar'

7 Ciri Conscious Marriage, Pernikahan yang Berkesadaran

Bela, apa kamu pernah dengar istilah conscious marriage atau pernikahan yang berkesadaran?

Kalau belum, conscious marriage diartikan sebagai pernikahan yang mendorong pertumbuhan psikologis serta spiritual tiap pasangan secara maksimal. Dalam arti lainnya, conscious marriage adalah pernikahan yang didasari kesadaran mendalam tentang arti dan tujuan pernikahan.

Faktanya, banyak pasangan yang menikah bukan karena kesadaran mendalam dari dirinya sendiri. Bisa karena tuntutan orang-orang di sekitar, menjalin hubungan romansa yang sudah lama dengan pasangannya, hingga faktor usia.

Perlu diketahui juga bahwa cukup banyak orang yang menikah dengan tanpa sadar membawa 'hidden agenda.' Hidden agenda di sini diartikan sebagai keinginan bawah sadar seseorang agar pasangannya dapat menjadi cerminan sosok primary caregiver, bisa orangtua ataupun sosok yang bertanggung jawab mengasuh kita di masa kecil, guna memenuhi kebutuhan emosional kita yang nggak terpenuhi.

Itu berarti, pernikahan terjadi bukan karena kesadaran murni, melainkan berdasarkan trauma serta kebutuhan emosional di masa kecil yang nggak terpenuhi, sehingga 'menempatkan' pasangan untuk memenuhinya.

Untungnya, di Indonesia sendiri conscious marriage sudah mulai terdengar, nih, gaungnya.

Banyak orang yang sudah mulai sadar penuh akan tujuan mereka menikah dengan pasangan. Tentunya, kesadaran ini terbangun karena mereka mampu melihat trauma yang mereka bawa dan kemudian menyembuhkannya. Dengan begitulah, pernikahan pun pada akhirnya bisa tercipta dengan langgeng dan harmonis.

Untuk memahami lebih lanjut tentang conscious marriage, coba deh kamu cek 7 ciri conscious marriage yang sudah Popbela kutip dari laman Marriage berikut ini.

1. Mengutamakan pertumbuhan

7 Ciri Conscious Marriage, Pernikahan yang Berkesadaran

Ciri utama dari conscious marriage adalah adanya pertumbuhan. Dalam pernikahan yang sadar, tiap pasangan paham akan tanggung jawab mereka terhadap hubungan pernikahan. Daripada saling menyalahkan ketika muncul konflik, tiap pasangan menyadari bahwa hal yang perlu diselamatkan ialah hubungan, bukanlah ego masing-masing.

2. Perasaan yang tervalidasi

Penting sekali agar tiap pasangan mampu memvalidasi perasaan diri sendiri, maupun pasangannya. Hal inilah yang jadi ciri penting lainnya dari conscious marriage.

Pasangan yang berada dalam pernikahan yang berkesadaran memahami betul bahwa setiap perasaan, baik yang dirasakan diri sendiri maupun pasangan itu valid. Sebab itulah, dalam conscious marriage, tiap pasangan mampu memberi ruang untuk saling mengungkapkan perasaan maupun pikirannya satu sama lain.

Wajar, kok, kalau mengungkapkan perasaan dan memvalidasinya bisa jadi cukup menantang. Meskipun demikian, dengan komitmen membangun pernikahan yang penuh kesadaran, tiap pasangan akan terus belajar bagaimana memberi ruang yang aman untuk saling mengungkapkan perasaan masing-masing.

3. Adanya komunikasi yang baik

Poin satu ini mungkin cukup klasik, tapi komunikasi yang baik memang jadi kunci penting atas keharmonisan hubungan.

Dalam conscious marriage, kemampuan untuk berkomunikasi yang baik adalah kunci yang amat penting. Sebab, setiap pasangan yang ingin pernikahannya dilandasi kesadaran, perlu adanya komitmen untuk belajar berkomunikasi dengan baik dan penuh makna.

4. Menyadari bahwa tantangan dalam pernikahan akan selalu ada

"Marriage is not about flowers and butterflies", alias pernikahan itu nggak melulu dipenuhi  hal yang indah-indah saja. Akan ada saja kerikil dan tantangan yang muncul dalam pernikahan.

Dalam conscious marriage, tiap pasangan bisa melihat hubungan secara lebih luas dan apa adanya. Hal-hal baik yang terjadi dalam hubungan bisa mereka nikmati dan syukuri, sedangkan konflik dan masalah dalam pernikahan bisa mereka selesaikan dengan cara yang sehat.

Tiap pasangan juga sadar penuh bahwa setiap orang memiliki kekurangan, luka emosional, dan pengalaman yang mungkin memengaruhi hubungan. Kendati demikian, mereka akan terus berusaha bersama-sama melewati permasalahan tersebut.

5. Memiliki tujuan bersama

Ciri lainnya dari conscious marriage yakni tiap pasangan mampu menetapkan tujuan bersama. Dengan kata lain, pernikahan yang berkesadaran nggak hanya mengandalkan cinta romantis saja, melainkan paham akan tujuan bersama dari adanya pernikahan.

Tujuan bersama ini salah satunya dengan berkomitmen untuk tetap mengutamakan pertumbuhan masing-masing individu.

Pernikahan yang berkesadaran nggak akan menahan tiap pasangan untuk stuck di tempat, melainkan belajar untuk terus bertumbuh, menginspirasi satu sama lain, dan belajar di dalam hubungan pernikahan.

6. Punya rasa kepercayaan yang tinggi di antara satu sama lain

Kamu pasti tahu bahwa trust alias kepercayaan adalah landasan penting dalam sebuah hubungan. Tanpa adanya kepercayaan, hubungan akan selalu dipenuhi ketakutan dan rasa nggak aman.

Hubungan pernikahan dengan kesadaran selalu dilandasi dengan adanya kepercayaan yang tinggi antar pasangan. Kepercayaan ini terbangun sebab tiap pasangan mampu memenuhi janji di antara satu sama lain.

7. Adanya perasaan aman dalam hubungan pernikahan

Conscious marriage juga memiliki ciri adanya rasa aman dalam hubungan. Kemanan dalam konteks ini merupakan keamanan secara emosional.

Saat berada dalam pernikahan yang sadar, kamu akan merasa bebas untuk mengutarakan pikiranmu, serta mendiskusikan apapun tanpa perlu merasa takut. Kamu juga merasa mampu menjadi diri sendiri di depan pasangan, tanpa perasaan takut untuk tidak diterima apa adanya.

Jadi itulah ulasan mengenai 7 ciri conscious marriage. Semoga bermanfaat untukmu ya, Bela!

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved