Dikenal sebagai kepribadian yang mengisi ulang energinya dengan bersosialisasi, ternyata nggak selalu memberi dampak yang positif bagi seorang ekstrovert. Sering kali, karena merasa terus membutuhkan interaksi sosial agar merasa "hidup", ekstrovert malah kesulitan menolak untuk membatalkan sebuah rencana pertemuan dengan orang lain, dan berakhir mengalami overstimulasi.
Mungkin kamu pernah dengar ungkapan bahwa sosok pasangan yang bertolak belakang dapat memberikan banyak hal positif bagi sebuah hubungan, karena hal tersebut dianggap sebagai aspek penyeimbang. Termasuk jika seorang ekstrovert memiliki pasangan introvert. Nah, Introvert yang mengisi ulang energinya dengan menghabiskan waktu sendirian, akan mengajarkan arti jeda, prioritas, dan pentingnya waktu sendirian kepada ekstrovert.
Selain itu, ada 5 cara lain yang dapat introvert lakukan untuk membantu seimbangkan pasangannya yang ekstrovert. Apa sajakah itu? Yuk, kita simak bersama jawabannya berikut ini.
1. Mereka dapat memberi rasa aman dan ketenangan bagi pasangannya
Ekstrovert biasanya merasa bersemangat dalam pekerjaan yang melibatkan interaksi sosial, karena mereka mendambakan stimulasi dan nggak mudah kelelahan ketika bersosialisasi, seperti halnya para introvert. Dengan kata lain, hari-hari ekstrovert biasanya diisi dengan percakapan dan terkesan "dituntut" oleh hal tersebut.
Namun, ketika ekstrovert merasa kesulitan dalam pekerjaannya, saat pulang ke rumah, ia bisa merasakan lingkungan yang damai untuknya bersantai dan melepas penat bersama pasangannya. Mereka pun tahu bahwa rumah akan selalu menjadi tempat yang aman untuk kembali.
2. Mereka akan membantu pasangannya, jika memang diperlukan
Sebelum ekstrovert terlalu memaksakan diri atau membuat janji yang nggak bisa mereka tepati, memiliki pasangan introvert dapat membantu mereka "membumi" dan belajar kembali soal prioritas. Karena nggak jarang ekstrovert mengiyakan berbagai pertemuan hanya karena mendambakan energi yang mereka perlukan.
Alhasil, mereka mungkin nggak mengenali tanda-tanda bahwa mereka terlalu kelelahan. Kelelahan yang ekstrovert rasakan ini terkadang mendorong mereka untuk terus mencari energi dari orang lain, padahal realitanya hal tersebut hanya akan menguras terlalu banyak tenaga.
3. Mereka akan membantu pasangan mempelajari hal-hal baru dengan cara yang baru
Di sekolah atau tempat kerja, ekstrovert lebih mungkin memilih kerja berkelompok, saling tukar pendapat, atau rapat sebagai cara agar dapat menyerap informasi lebih baik. Itu berarti bahwa belajar harus menyenangkan, menarik, dan terdapat banyak interaksi sosial. Jika tidak, mereka akan merasa kesulitan.
Memiliki pasangan yang introvert dapat membantu dalam situasi ini, karena mereka belajar dengan cara yang berbeda. Contohnya, ketika seorang introvert yang lebih suka belajar dengan membaca dan mencatat informasi, bisa dijadikan sebuah preferensi pembelajaran baru bagi ekstrovert.
Termasuk ketika ekstrovert kesulitan dengan menyerap informasi pada teks, pasangan introvert bisa membantunya untuk memproses informasi. Perbedaan dalam gaya belajar inilah yang akhirnya membantu ekstrovert mempelajari konsep-konsep baru dan meningkatkan pemahaman.
4. Mereka akan mendengarkan dan memberi nasihat berwawasan luas kepada pasangannya
Karena ekstrovert mengisi ulang energi mereka dengan bersenang-senang, mereka mungkin nggak mendapatkan waktu sosial yang berkualitas dengan orang lain. Salah satu permasalahan utama ekstrovert adalah merasa nggak aman ketika mengutarakan perasaan terdalamnya. Dengan adanya pasangan introvert (yang terkenal sebagai seorang pendengar yang hebat), mereka pun bisa berbagi dengan aman.
Selain itu, jika ekstrovert membutuhkan opini atau nasihat dari pasangan introvertnya, mereka sudah pasti nggak akan segan untuk memberikannya.
5. Mereka dapat membantu pasangan untuk introspeksi diri
Salah satu permasalahan umum dari hubungan romantis ekstrovert-introvert adalah bentroknya kebutuhan antara waktu untuk sendirian dan stimulasi sosial.
Ekstrovert tentu saja harus menghormati pasangan introvertnya, dan menemukan cara lain untuk mendapatkan energi yang nggak selalu melibatkan sosialisasi. Ini mungkin tampak seperti hal yang menakutkan bagi banyak ekstrovert, tetapi dalam jangka panjang, mereka akan paham pentingnya waktu sendirian.
Selain itu, ketika menghadapi suatu permasalahan, ekstrovert nggak bisa terus-menerus menjadikan sosialisasi sebagai pengalih perhatian. Dengan peran seorang pasangan introvert, ekstrovert memiliki kesempatan untuk belajar menemui permasalahan dan melakukan introspeksi diri.
Nah, jadi itulah 5 cara introvert seimbangkan pasangan ekstrovertnya. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu ya, Bela!