6 Jenis Bunga Pernikahan Jawa, Dekorasi yang Sarat Nilai Filosofis

Dari melati hingga kembang sepatu

6 Jenis Bunga Pernikahan Jawa, Dekorasi yang Sarat Nilai Filosofis

Bunga merupakan elemen dekorasi terpenting dan tidak dapat dipisahkan dari gelaran acara pernikahan di Indonesia, termasuk di dalam upacara pernikahan adat Jawa. Selain berperan untuk mempercantik sudut venue pernikahan dan pelaminan, bunga dalam pernikahan Jawa juga digunakan untuk mempermanis hiasan kedua mempelai pengantin.

Beberapa bunga yang dipakai dalam upacara pernikahan juga diyakini memiliki makna filosofis yang mendalam oleh masyarakatnya.

Lantas, apa saja jenis bunga pernikahan Jawa? Yuk, langsung intip informasinya berikut ini.

1. Melati

6 Jenis Bunga Pernikahan Jawa, Dekorasi yang Sarat Nilai Filosofis

Jenis bunga pernikahan Jawa yang pertama ialah melati. Bunga yang melambangkan kesucian, kebersihan, dan kepolosan ini merupakan bunga yang paling sering digunakan pada pernikahan adat Jawa.

Pengantin perempuan biasanya akan mengenakan ronce melati atau untaian bunga melati sebagai hiasan rambutnya.

Makna dari ronce bunga melati sendiri ialah simbol doa supaya mahligai pernikahan kedua mempelai pengantin diisi dengan ketulusan serta keharmonisan.

Di samping itu, ada sebuah mitos yang berkembang dari ronce melati ini lho, Bela. Menurut masyarakat Jawa, kalau ada tamu undangan yang berhasil 'mencuri' bunga melati pengantin perempuan, niscaya dia akan segera menyusul juga ke pelaminan!

Kamu sendiri percaya dengan mitos satu ini nggak, nih?

2. Mawar

Bunga klasik satu ini sudah pasti tidak akan bisa dipisahkan dari perhelatan sakral pernikahan mana pun, tak terkecuali dalam upacara pernikahan adat Jawa. Dengan aromanya yang harum semerbak, mawar merupakan bunga yang wajib ada di dalam buket bunga pengantin, dekorasi pernikahan, serta mempercantik konde mempelai pengantin perempuan Jawa.

Tak hanya berperan untuk mempercantik tampilan pengantin atau dekorasi venue pernikahan saja, bunga ini turut digunakan juga dalam prosesi menginjak telur atau ngidak tigan pada ritual panggih manten, yakni pertemuan antara mempelai laki-laki dan perempuan setelah keduanya resmi menjadi pasangan suami istri di mata hukum dan agama.

Di samping itu, mawar juga digunakan pada prosesi siraman yang dilakukan sebelum janji suci kedua mempelai diucapkan, atau biasanya satu hari sebelum resepsi pernikahan digelar.

3. Kantil

Bunga kantil alias cempaka putih juga salah satu jenis bunga yang kerap digunakan pada upacara inti pernikahan Jawa. Bunga ini biasa dipakai sebagai hiasan sanggul maupun keris yang digunakan pengantin.

Nah, bunga kantil juga ternyata punya mitos yang berkembang luas di masyarakat Jawa.

Disebutkan bahwa apabila bunga kantil tetap menguncup dan punya aroma yang wangi, maka pengantin perempuan dianggap masih seorang perawan. Namun, kalau bunga kantil mekar dan nggak wangi, artinya sang pengantin perempuan sudah tidak gadis lagi.

4. Kenanga

Bunga kenanga atau ylang-ylang yang melambangkan kecantikan dan kesucian ini sering kali digunakan di dalam acara pernikahan, termasuk pada pernikahan adat Jawa.

Bunga berwarna kuning pucat yang memiliki aroma terapeutik ini umumnya dijadikan hiasan di meja pernikahan, maupun menjadi pemanis di dalam buket bunga pengantin.

Konon, bunga dengan nama latin cananga odorata ini diyakini dapat memberikan kebahagiaan serta keberuntungan bagi pasangan yang baru menikah!

5. Kamboja

Frangipani alias kamboja merupakan bunga yang populer digunakan dalam beberapa tradisi budaya Jawa, khususnya pada upacara pernikahan. Kendati sering dikaitkan dengan hal-hal berbau mistis, nyatanya bunga beraroma semerbak ini mempunyai makna yang amat mendalam, lho.

Bunga kamboja merupakan simbol komitmen dua sejoli di dalam hubungan pernikahan, serta cinta abadi di antara keduanya. Selain itu, kamboja juga dimaknai sebagai kehidupan atau awal yang baru.

Kembang kamboja sendiri umumnya digunakan sebagai dekorasi pernikahan, yakni sebagai hiasan pelaminan ataupun rangkaian bunga.

6. Kembang sepatu

Jenis bunga pernikahan Jawa yang terakhir ialah kembang sepatu. Bunga yang berasal dari wilayah semenanjung Malaya ini memiliki warna khas mencolok dan berbau harum. Kembang sepatu biasa digunakan sebagai elemen dekoratif dalam pernikahan adat Jawa, yakni untuk hiasan meja pernikahan, maupun dalam rangkaian bunga.

Bagi banyak orang, kembang sepatu dipercaya sebagai simbol kesuksesan serta kebahagiaan.

Jadi, itu tadi sekilas mengenai jenis bunga pernikahan Jawa yang biasa digunakan sebagai elemen dekoratif tempat pernikahan maupun hiasan mempelai pengantin. Bagaimana menurutmu, Bela?

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved