Banyak pasangan yang masih harus berpikir ribuan kali saat mendengar topik ‘menikah sebelum lulus kuliah’. Bagi cowok, langsung terbayang tanggung jawab mengurus anak orang lain, menafkahinya setiap saat, dan menanggung semua kebutuhannya. Sedangkan buat cewek, langsung terlintas bagaimana dia harus repot mengurus rumah tangga, mulai dari memasak, bersih-bersih, dan mengatur keuangan keluarga. Bagi anak kuliahan, jelas ini merupakan pemikiran yang cukup berat, apalagi kalau selama ini masih menggantungkan hidup pada uang saku dari orangtua.
Tapi kalau sudah urusan cinta, tidak ada yang namanya terlalu cepat atau terlalu lambat. Kamu masih kuliah S1 ataupun S2 bisa menikah kapan saja, selama kamu siap dengan segala konsekuensinya. Biar kalian siap lahir-batin, mendingan pertimbangkan dulu poin penting berikut ini.
Apapun penyebabnya, entah karena desakan orangtua, merasa umurnya sudah cukup, atau sudah pacara cukup lama, pastikan bahwa kamu nyaman dan tidak merasa terpaksa saat akan menikah. Kalau kamu berpikir bahwa menikah ketika masih kuliah akan membuatmu sangat kerepotan nantinya dan kamu belum siap, maka sebaiknya niat ini ditunda dulu.
Ada kelebihannya kalau kamu menikah ketika masih kuliah dan kalian berdua sama-sama tinggal di kota yang jauh dari rumah orangtua. Kalian bisa tinggal di rumah sewa yang sama, sehingga bisa menghemat biaya sewa, biaya listrik, dan transportasi. Tapi pertanyaannya, dari mana sumber pemasukan kalian? Kalau kalian berdua sudah bekerja dengan penghasilan yang cukup, berarti hal ini tidak jadi masalah. Namun jika kalian masih mengandalkan kiriman dari orangtua, pastikan sudah ada komunikasi dengan pasangan maupun dengan orangtua masing-masing.
Hidup bersama juga berarti kalian siap mengelola keuangan bersama-sama. Setelah sumber pemasukan jelas, sekarang saatnya mendiskusikan pengeluaran pribadi maupun bersama. Berapa biaya kuliah pasanganmu, biaya kuliahmu, serta biaya untuk tugas-tugas kalian sehari-hari perlu dibahas sehingga nantinya tidak ada yang merasa satu orang lebih boros dari yang lain. Apalagi karena kamu cewek, kamu perlu jelaskan juga berapa pengeluaranmu setiap bulan untuk perawatan tubuh dan kecantikan.
Asal kamu tahu saja, banyak loh orang yang merasa tidak cocok dengan keluarga pasangannya. Bagaimana dengan kamu sendiri? Menikah bukan cuma mengikat kalian berdua, tetapi juga mengikat kalian dengan keluarga pasangan. Sedikit-banyak pasti akan ada intervensi di sana-sini. Kalau memang memutuskan untuk menikah selama masih kuliah, pastikan kalian juga tahu cara menghadapi intervensi tersebut, apalagi jika orangtua masih menanggung biaya kuliah dan biaya hidup.
Percayalah, punya anak ketika masih kuliah bukan perkara mudah. Mulai dari kehamilan sampai melahirkan, bisa jadi pendidikan yang kamu tempuh jadi tidak semulus dulu. Mimpi untuk menyelesaikan tesis tepat waktu bisa-bisa harus dibuang jauh. Lantas, sudahkah kamu menentukan sikap untuk hal ini?
Kesibukan kuliah saja kadang bisa bikin stres, apalagi ditambah kesibukan mengurus rumah tangga. Mungkin kalau kalian sepakat tidak ada tuntutan macam-macam, misalnya kamu sebagai istri tidak wajib memasak, menyiapkan teh di pagi hari, dan mencuci semua baju kalian, maka tidak ada masalah. Tapi bagaimana kalau pasanganmu punya tuntutan seperti itu? Pastikan kamu punya pasangan yang bisa pengertian dan mau diajak kompromi soal pembagian tugas di rumah.