Selepas menanggalkan status lajang dan mulai kehidupan berumah tangga, pasti banyak perubahan yang bakal dialami oleh kamu dan suami. Tentu, segala perbedaan itu menjadi salah satu proses untuk kalian saling menyesuaikan diri, sekali lagi. Bila dulu ketika pacaran masih banyak hal pribadi yang belum saling diketahui, ketika sudah tinggal satu atap seperti saat ini, semua itu pasti akan ketahuan satu per satu.
Sebagai seorang istri, kamu juga akan merasakan beberapa perubahan yang terjadi pasca menikah. Seperti 7 hal berikut. Mungkin kamu belum menyadari sepenuhnya, tapi hal semacam ini nyatanya lumrah terjadi pada pasangan suami istri, kok.
1. Berani tampil apa adanya, nggak ada lagi kata 'jaim' dalam kamusmu
Ketika masih pacaran, kamu pasti menyembunyikan setidaknya satu atau dua kebiasaan buruk darinya. Misalnya, ternyata kamu suka kentut sembarangan dan lain sebagainya. Demi menjaga image baik di depan kekasih, kamu rela menahan kentut dan hasrat lain di depan si dia.
Tapi, setelah kalian menikah dan tinggal serumah, kebiasaan itu nggak bisa terus ditutupi. Pada akhirnya, semua itu akan kebongkar juga. Tenang, percaya deh walau awalnya dia kaget atau reaksinya adalah ketawa sampai sakit perut, namun lama-kelamaan dia akan terbiasa dan kamu nggak perlu merasa malu lagi untuk melakukannya di depan suamimu.
2. Lebih toleran pada suami, toh kamu juga sudah memiliki dia sepenuhnya
Sewaktu berpacaran dulu, kamu sering kesal kalau dia menghabiskan waktu di akhir pekan dengan teman-temannya. Atau dia ternyata punya hobi yang menyita banyak waktu dan memilih menekuni kegemarannya itu daripada menemanimu menonton. Berbeda dengan sekarang, setelah sah menjadi suami istri, tanpa sadar rasa toleranmu pun meningkat dengan sendirinya.
Ketika dia pulang telat, cukup memberimu kabar dan kamu pun dengan tenang memberinya izin. Toh nanti juga dia akan pulang ke rumah. Sebagai suami yang baik, tentu saja dia juga sudah tahu betul batasan, apa yang boleh dilakukan dan apa yang nggak boleh dikerjakan.
3. Prioritasmu nggak lagi hanya tentang dirimu sendiri, tapi juga membahagiakan suami serta anak-anak kalian kelak
Wajar jika dahulu ketika masih single, kamu kerap menghabiskan sebagian besar gaji untuk kesenangan pribadi. Membeli sepatu, baju, traktir orangtua dan teman-teman. Akan tetapi, saat sudah berstatus istri, keinginan untuk berfoya-foya jadi berkurang. Ketimbang menghabiskan uang untuk keperluan diri sendiri, kamu lebih memilih menyisihkan sebagian penghasilan untuk menambah tabungan keluarga.
Kamu juga nggak segan untuk membantu suami dalam masalah ekonomi. Walaupun tugas utama mencari nafkah adalah tanggung jawabnya, namun sebagai istri nggak ada salahnya kok sesekali membantu.
4. Dulu sih bangun pagi rasanya berat, tapi sekarang jarang keduluan ayam berkokok, tuh
Bangun lebih awal bagimu yang dulu, rasanya sulit banget. Sampai harus mengandalkan alarm dan mama untuk membuatmu beranjak dari tempat tidur. Namun selepas menikah, kamu seperti punya niat kuat yang bisa membuatmu bangun pagi dengan sendirinya, bahkan saat ayam belum berkokok sekalipun.
Apalagi alasannya kalau bukan ingin menyiapkan sarapan buat suami. Bisa menghidangkan teh, kopi, dan nasi goreng buatanmu sebelum dia berangkat ke kantor rasanya menyenangkan sekali.
5. Tadinya malas banget kalau disuruh ke dapur, setelah menikah hampir setiap hari rajin masak buat suami
Ketika masih tinggal sama orangtua, kamu nggak perlu repot-repot masak sendiri. Karena mama telah siap sedia membuatkan lauk-pauk lezat setiap harinya. Berbeda dengan sekarang, apalagi kalau kalian tak memiliki asisten rumah tangga, mau nggak mau kamu harus membiasakan diri ke dapur. Memang sih, bisa saja pesan makanan atau beli di luar. Tapi kalau tiap hari, jatuhnya pemborosan, lho.
Sebagai istri, kamu pasti merasa ingin sekali-kali coba membuat sesuatu buat suami tercinta. Jadi wajar kalau tanpa sadar kamu sekarang rajin masuk ke dapur. History di ponselmu pun sekarang nggak melulu soal baju dan makeup, tapi berubah jadi resep-resep masakan yang ingin kamu coba buat.
6. Dulu, me time dihabiskan untuk ke salon atau belanja. Sekarang me time itu berarti menghabiskan waktu berdua bareng suami
Karena sama-sama sibuk bekerja, jadi waktu kalian untuk bertemu juga terbatas. Meskipun sudah tinggal satu atap, belum tentu bisa intens menghabiskan waktu yang berkualitas berdua saja. Makanya saat ada kesempatan, itu jadi momen yang kamu tunggu-tunggu.
Kalau sewaktu single dulu, kamu sering menantikan untuk dapat me time di salon atau belanja pakaian ke mall, sekarang me time nggak hanya tentang dirimu, tapi bisa berduaan bersama suami jadi kesempatan yang dinanti.
7. Meski sesekali masih suka dimanja, tapi siapa sangka kamu bisa berubah jadi seorang perempuan yang kuat, tegar, dan bisa diandalkan sama pasangan
Tanyakan pada pasanganmu, apakah setelah menikah kamu masih bersikap manja padanya? Jawabannya pasti, iya. Tapi kalau kamu tanya lagi, apakah sikap manja tadi masih seperti saat pacaran dulu? Jawaban dia tentunya, tidak. Sebagai seorang istri, otomatis kamu punya tanggung jawab juga. Meskipun bukan sebagai kepala keluarga, namun peranmu nggak kalah pentingnya, lho. Contohnya, memberikan masukan, saran, dan dukungan buat suami.
Tentu saja, itu akan dibarengi dengan tingkat kedewasaan yang meningkat. Sekarang, kamu nggak hanya bermanja-manja padanya. Tetapi juga bisa menjadi sosok wanita yang dapat dia andalkan kapan saja. Keren, deh!
Meskipun kerapkali, dianggap tak memiliki beban tanggung jawab sebesar laki-laki, sebagai suami. Kenyataannya berkata, kalau perempuan juga nggak bisa diremehkan, lho. Peran sebagai istri bisa sangat berpengaruh pada kebahagiaan sebuah keluarga. Kalau kata orang bijak, di balik laki-laki hebat terdapat wanita yang tak kalah hebatnya.
So, apakah ketujuh perubahan tadi sudah kamu rasakan, Bela?
Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "7 Perubahan yang Bakal Dirasakan Wanita Setelah Menjadi Istri"