Keputusan untuk menikah dan keputusan untuk memiliki anak adalah dua hal yang berbeda. Mereka yang mau menikah, belum tentu juga mau memiliki anak. Namun, budaya Indonesia nampaknya masih sulit untuk menerima kenyataan bahwa kebanyakan perempuan bisa saja nggak menjadi ibu dan nggak punya anak.
Para perempuan yang memilih untuk nggak hamil atau memiliki anak seringkali mengalami kritik yang nggak adil dan cibiran. Mereka dianggap keras kepala dan egois. Padahal mereka juga memiliki alasannya sendiri. Kalau kamu merasakan hal-hal di bawah ini, itu artinya kamu juga nggak tertarik untuk punya anak.
Karier seringkali menjadi alasan dalam hal ini. Persaingan di dunia kerja semakin hari juga semakin ketat, apalagi di kota-kota besar. Ketika hidupmu kamu fokuskan untuk mencapai target-target dalam karier dan pekerjaan, waktumu akan tersita dan tak ada waktu untuk memikirkan anak.
Ada beberapa pasangan yang sepakat untuk nggak memiliki anak karena merasa kehidupan rumah tangganya sudah lengkap dan bahagia. Kasih sayang dan perasaan cinta antara kamu dan pasangan sudah cukup membuatmu puas. Karena untukmu, anak bukanlah kunci kebahagiaan.
Bagimu, dunia ini luas dan masih ada banyak hal yang harus kamu lakukan untuk menjelajahinya. Memiliki anak tentu akan menambah beban dan menyita banyak waktu. Karena itulah, kamu merasa nyaman dengan keadaan sekarang dan mampu terus mengasah passion yang kamu miliki.
Memiliki dan membesarkan anak bukan hanya menyisihkan pendapatan, tapi juga harus mampu mengesampingkan ego pribadi agar si anak ini mendapatkan pendidikan yang baik. Ada beberapa perempuan yang sadar memiliki masalah tentang bagaimana mengontrol egonya sendiri, sehingga memilih untuk nggak memiliki anak.
Ada yang memilih nggak punya anak kandung, tapi tetap ingin mengadopsi. Bisa saja kamu merasa bahwa populasi manusia di dunia ini sudah terlalu banyak. Daripada menambah manusia baru, kenapa nggak membantu menyejahterakan anak-anak yang sudah ada?
Apa kamu juga merasakan 5 hal di atas, Bela? Tenang saja, itu termasuk hal normal, kok. Karena memiliki anak sejatinya bukanlah sebuah kewajiban atau aturan berkeluarga. Tapi ini adalah sebuah pilihan.
