Di tengah pandemi global COVID-19 dan masa social distancing, ternyata tidak menghentikan sejumlah orang untuk melakukan selingkuh secara virtual.
Dalam sebuah laporan terbaru yang dirilis oleh Ashley Madison, sebuah situs yang memfasilitasi perselingkuhan untuk para anggotanya, bahwa dalam situasi pandemi, ketika pasangan menikah sama-sama melakukan isolasi diri di rumah, layanan perselingkuhan lewat situs Ashley Madison justru meningkat.
Perempuan lebih banyak mencari seks virtual
Menurut Paul Keable, Chief Strategy Officer Ashley Madison, mengatakan pihaknya menerima lebih dari 17.000 pengguna baru setiap harinya, sejak krisis kesehatan tersebut merebak di Amerika Serikat. Pada hari biasanya, mereka hanya menerima setidaknya 15.500 pengguna baru per hari pada tahun lalu.
Lebih lanjut, laporan itu menyebutkan 30% perempuan mencari seks virtual selain dari pasangan mereka, sementara 14% laki-laki melakukan seks virtual bersama selingkuhannya.
Situs tersebut juga melakukan survei kepada para anggotanya dan bertanya apakah mereka telah mencoba untuk meningkatkan kehidupan seks mereka bersama pasangan selama masa karantina di rumah. Tiga perempat dari responden mengatakan “tidak”.
Ashley Madison diluncurkan pada 2001 oleh Noel Biderman, mantan pengacara dan agen olahraga asal Toronto, Kanada. Nama situs itu sendiri merupakan gabungan dari dua nama anak bayi yang populer pada tahun tersebut.
Sebenarnya situs ini mirip dengan situs kencan lainnya, hanya saja situs Ashley Madison mengkhususkan pada layanan perselingkuhan. Orang-orang yang menjadi anggotanya mencari perselingkuhan dengan sesama orang yang sudah menikah atau masih single.
Kehadiran situs ini tentu diiringi dengan kontroversi. Banyak orang yang menyebut, situs ini mempromosikan pergaulan bebas. Namun dalam pembenarannya, Noel menyebut perselingkuhan sudah lama bahkan sebelum Ashley Madison ada. Situs yang dia bangun hanya sekadar platform saja.
Kegiatan kencan virtual juga meningkat di masa pandemi
Bukan hanya perselingkuhan virtual saja yang meningkat, karena bagi mereka yang sedang single ternyata pertemuan dengan orang baru secara virtual juga meningkat di masa pandemi. Aplikasi kencan seperti Hinge, Tinder, dan Bumble juga melihat peningkatan dalam kencan virtual, menggunakan teknologi yang ada untuk menjaga kehidupan kencan dalam masa isolasi diri.
“Ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan kencan virtual, karena kita tak mau kehilangan keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain,” kata Rachel DeAlto, Chief Dating Coach situs kencan Match, seperti dilansir People.
Selain itu, dia juga menambahkan, “Ketika kita tidak melakukan pertemuan tatap muka, kita harus melakukan sesuatu yang menyerupai interaksi itu untuk mencegah kita merasa kesepian.”