5 Fakta Kasus Kekerasan Bayi Jeongin, Bikin Artis Korea Ikut Berduka

Salah satunya adalah Jimin BTS yang menuliskan #sorryjeongin

5 Fakta Kasus Kekerasan Bayi Jeongin, Bikin Artis Korea Ikut Berduka

Sebuah kasus kekerasan terhadap balita berusia 16 bulan tengah menggegerkan warga Korea Selatan. Kasusnya pun menjadi viral di media massa hingga memunculkan hashtag #ImSorryJeongin dan #sorryjeongin. Sejumlah selebriti Korea Selatan pun turut menuliskan hashtag tersebut sebagai bentuk duka cita.

Balita bernama Jeongin itu sendiri sebenarnya sudah meninggal sejak Oktober 2020 lalu. Namun kasus ini kembali mencuat di berbagai media, karena polisi setempat dianggap tidak cukup cepat menangani kasus kekerasan tersebut, hingga akhirnya para pesohor ikut menyuarakannya di media sosial.

Seperti apakah kasus kekerasan bayi Jeongin yang viral di Korea, simak fakta-faktanya berikut ini.

1. Jeongin diadopsi pada Januari 2020 lalu

5 Fakta Kasus Kekerasan Bayi Jeongin, Bikin Artis Korea Ikut Berduka

Menurut laporan media setempat, Jeongin diadopsi oleh sepasang orangtua, yang sebelumnya memiliki putri kandung berusia 4 tahun. Sang ibu bekerja sebagai penerjemah dan ayah adalah karyawan perusahaan penyiaran. Kedua orangtua tersebut bahkan pernah tampil di sebuah program televisi yang mempromosikan program adopsi.

2. Disadari oleh gurunya, tapi dianggap tak cukup bukti

Berdasarkan hasil investigasi, Jeongin mendapat kekerasan dari orangtuanya selama berbulan-bulan. Seorang guru yang bekerja di tempat penitipan anak merupakan orang yang pertama kali menyadari ada lebam di tubuh Jeongin. Sang guru berusaha melaporkan hal tersebut ke Kantor Kepolisian Yangcheon, tapi saat dilakukan investigasi, kedua orangtua mengatakan bahwa lebam itu hanya karena mereka memijat Jeongin terlalu kuat. Setelah itu, kasus pun ditutup.

Setelah laporan itu, Jeongin tidak lagi pergi ke tempat penitipan anak. Lalu pada September, dokter anak yang merawat Jeongin juga sempat curiga akan kekerasan yang dilakukan oleh orangtuanya. Lagi-lagi, polisi menganggap tidak ada cukup bukti yang memperlihatkan kekerasan yang dilakukan oleh orangtua Jeongin.

3. Hasil otopsinya sangat memilukan

Sedihnya, Jeongin meninggal pada tanggal 13 Oktober 2020. Tubuhnya dipenuhi luka lebam, beberapa tulangnya retak, dan dia memiliki luka di kepalanya. Akhirnya, pihak rumah sakit pun melaporkan dugaan kekerasan pada pihak kepolisian.

Hasil otopsi menemukan bahwa Jeongin meninggal akibat pendarahan di dalam. Saat meninggal, berat tubuhnya hanya 8 kilogram di usia 16 bulan, sedangkan saat diadopsi di usia 7 bulan, beratnya 9 kilogram.

4. Petisi diajukan untuk memberi hukuman berat

Kasus ini lantas membuat kemarahan masyarakat Korea. Mereka pun mengajukan petisi untuk menganggap kasus ini sebagai kasus pembunuhan, bukan kasus kekerasan semata serta memberi hukuman seberat-beratnya kepada kedua orangtua. Selain itu, petisi juga dilayangkan kepada pihak kepolisian yang dianggap kurang peduli terhadap kasus, sehingga menyebabkan korban meninggal. Petisi juga meminta para petugas kepolisian yang menangani laporan awal dari kasus kekerasan tersebut untuk dipecat.

5. Sejumlah artis Korea, termasuk Jimin BTS ikut menyuarakan #sorryJungin

Kasus ini menjadi viral di media sosial di awal tahun 2021 ini. Dengan sejumlah artis Korea ikut menyuarakan kesadaran tentang kasus kekerasan terhadap anak-anak. Hashtag yang bertuliskan #Imsorryjeongin juga tersebar di media sosial.

Jimin BTS turut mengunggah hashtag tersebut di akun Weverse, sebuah platform yang dikelola oleh Big Hit Entertainment, sebagai penyambung antara grup tersebut dengan para fans. Selain itu, penyanyi Uhm Jung Hwa dan aktris Shin Ae Ra yang membintangi serial Record of Youth, juga mengunggah hashtag untuk Jeongin itu di media sosial.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved