Bagi semua orang, pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Memutuskan untuk menikah juga perlu pemikiran dan mental yang sudah sangat matang dari kedua belah pihak. Oleh karena itu, pemahaman akan makna pernikahan perlu dikaji lebih dalam agar tidak salah mengartikan dalam pengaplikasiannya.
Banyak di luar sana yang menganggap pernikahan hanya dijadikan sebagai simbolik, tapi tidak dijadikan sebuah perbuatan untuk mendapatkan rida dari Tuhan. Bagi perempuan sendiri, pernikahan merupakan hal penting untuk dirinya karena bisa menjadi titik balik dalam hidupnya.
Di dalam Islam, makna pernikahan bukan cuman berbicara soal hubungan laki-laki dan perempuan yang menjalin hubungan agar sah di mata agama dan hukum negara, dan bukan juga soal bagaimana cara memenuhi kebutuhan biologis semata.
Lebih dari itu, makna pernikahan adalah soal jiwa dan rohani yang terhubung satu sama lain untuk menuju suatu kebenaran yang dibaktikan kepada Tuhan. Mari kita ulas soal makna pernikahan lebih dalam lagi!
Makna pernikahan dalam Islam
Dalam agama Islam, pernikahan adalah perjanjian suci antara seorang laki-laki dan perempuan yang disaksikan oleh Tuhan. Mereka akan mengikat janji suci untuk menyatakan diri mereka siap dalam menjalin sebuah komitmen untuk membangun rumah tangga.
Pernikahan yang disaksikan oleh Tuhan tidak bisa dibuat main-main dalam menjalankannya. Jika sebuah pernikahan hanya dibuat main-main, maka Tuhan tidak akan segan-segan memberikan konsekuensi terhadap mereka yang melanggarnya.
Selain itu, menjalankan pernikahan sudah diisyaratkan dalam Alquran dan sudah dijelaskan dalam surah Al Nuur ayat 32.
“Dan kawinlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dan hamba–hamba sahayamu yang lelaki dan hamba–hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan mampukan mereka dengan karunia-Nya, dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Makna pernikahan bagi seorang perempuan
Pernikahan bagi seorang perempuan sangat penting. Mulanya, perlu kemantapan dan pertimbangan bagi perempuan untuk menerima lamaran dari seorang laki-laki.
Misalnya berupa rasa nyaman, rasa aman, dan kasih sayang yang mendasari apakah seorang perempuan siap untuk menerima lamaran dari kekasihnya atau orang yang akan melamarnya.
Pertimbangan-pertimbangan itulah yang akan membawa kehidupan perempuan menjadi lebih baik atau tidak setelah menikah. Tidak mungkin seorang perempuan akan menikahi seorang laki-laki yang tidak bisa memenuhi kriteria-kriterianya yang diinginkan.
Hal ini karena perempuan menggunakan pernikahan sebagai tujuan hidupnya dalam menyempurnakan agamanya. Pernikahan juga memberikan perempuan kesempatan untuk bisa membangun rumah tangga bersama orang yang ia cintai.
Hal yang perlu dilakukan seorang perempuan sebelum menikah
Sebelum melangsungkan pernikahan, seorang perempuan perlu menyiapkan diri secara mental dan fisiknya. Persiapan mental ini meliputi diri mengenal diri sendiri, berdamai dengan masa lalu, menyayangi diri sendiri, dan sanggup untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
Untuk persiapan secara fisik, perempuan juga perlu menjaga dan merawat tubuh, kesehatan seksual, rajin berolahraga, serta menjaga asupan makan agar terhindar dari banyak penyakit.
Perempuan sebelum menikah juga harus mengetahui batasan-batasan untuk dirinya agar orang lain juga bisa menghargai dirinya. Selain itu, perempuan juga perlu mempelajari hak dan kewajiban sebagai seorang istri dan belajar mengomunikasikan apa yang diinginkan dengan baik agar hubungan tetap sehat dan menyenangkan.
Jadi, makna pernikahan sendiri merupakan sebuah perayaan yang menandakan bahwa kedua orang ini sudah memiliki komitmen untuk menjadi satu sebagai pasangan hidup dan mau untuk terus bersama dalam suka dan duka.
Nah, bagi seorang perempuan sendiri, makna pernikahan adalah fase baru di mana dia harus bertanggung jawab tak hanya atas dirinya, tetapi juga atas suami dan anak-anaknya nanti. Kehidupan pernikahan juga perlu hubungan yang timbal balik, hubungan yang sama-sama saling membutuhkan, agar hubungan rumah tangga tetap harmonis dan bahagia.