Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Berbahaya untuk Janin, Ini 5 Cara Mengatasi Anemia pada Ibu Hamil

Yuk, dicatat!

Windari Subangkit

Masa kehamilan merupakan momen yang menyenangkan sekaligus menantang bagi ibu hamil. Pasalnya, ibu hamil harus memenuhi nutrisi yang tepat selama masa kehamilan, salah satunya kebutuhan akan zat besi.

Pada masa kehamilan, kebutuhan zat besi meningkat hingga dua kali lipat karena tubuh ibu harus menyalurkan banyak sel darah merah yang membawa oksigen dan makanan untuk janin. 

Bila sang ibu hamil tidak memiliki cukup simpanan zat besi, akan berisiko mengalami anemia. Nah, ibu hamil yang mengalami anemia sangat berisiko terjadi keguguran atau abortus, pendarahan selama kehamilan yang dapat menyebabkan kematian, persalinan prematur, gangguan janin, stunting, preeklamsia, hingga menyebabkan risiko kematian pada bayi.

Maka dari itu, untuk menjaga kestabilan kadar sel darah merah, ibu hamil memerlukan zat besi sebanyak 800-1040 mg selama masa kehamilan, yang bisa didapatkan dari makanan maupun suplemen penambah darah.

Dok. Sangobion

Dalam acara konferensi pers Sangobion Perempuan Indonesia Berani #UbahCerita pada Kamis (29/8/2024), dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Linda Lestari, Sp.OG, menjelaskan ada beberapa cara yang dapat dilakukan ibu hamil agar terhindar dari risiko anemia. Apa sajakah itu? Keep on reading, ya!

1. Mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi

Pexels.com

Dokter Linda mengungkapkan, mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi adalah hal yang sangat penting untuk mencegah timbulnya anemia. Untuk itu, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi bahan makanan yang mengandung zat besi, seperti hati ayam, daging merah, dan bayam.

”Ketika tubuh mengalami kondisi anemia akibat kekurangan zat besi, suplai oksigen pada tubuh mengalami penurunan, sehingga muncul gejala seperti lelah, pusing kunang-kunang, dan wajah pucat yang dapat mengganggu produktivitas. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi zat besi guna meningkatkan kadar sel darah merah pada tubuh," jelas dr. Linda.

2. Mengolah bahan makanan dengan benar

Pexels.com/cottonbro studio

Selain itu, pengolahan bahan makanan juga penting untuk diperhatikan. Alih-alih sehat, salah pilih cara dalam mengolah makanan malah bisa menyebabkan zat gizi yang ada pada bahan masakan menjadi hilang. Misalnya, sayur bayam tidak boleh dimasak terlalu lama agar tidak menghilangkan zat besi yang ada di dalamnya.

Ibu hamil juga perlu memperhatikan makanan pendampingnya. Misalnya, rajin memakan makanan kaya zat besi, tetapi juga gemar meminum teh sesudahnya. Bukan membuat sehat, justru zat besi yang ada dalam tubuh terhambat penyerapannya oleh tanin dan polifenol dari teh.

3. Mengonsumsi suplemen penambah darah

Dok. Sangobion

Tak hanya dari sisi makanan, dr. Linda juga menyarankan ibu hamil untuk rutin mengonsumsi suplemen zat besi yang dilengkapi dengan multivitamin dan mineral guna membantu penyerapan zat besi lebih optimal. Salah satunya dengan mengonsumsi tablet penambah darah dari Sangobion, suplemen yang mengandung kombinasi zat besi, vitamin C, vitamin B12, dan asam folat.

"Sebenarnya (suplemen) zat besi pada ibu hamil itu dibutuhkan dari trimester pertama sampai nanti 1000 hari pertama kehidupan anaknya. Jadi sampai menyusui bahkan; sembilan bulan (hamil), plus sampai dua tahun, sebenarnya. Tapi, untuk yang paling rentan dan sangat membutuhkan itu adalah mulai trimester dua dan seterusnya," tutur dr. Linda.

4. Menjaga gaya hidup sehat

Freepik.com

Menjaga gaya hidup sehat juga berpengaruh besar pada baiknya kondisi janin dalam perut ibu hamil. Misalnya, dengan menjaga pola tidur, menghindari merokok, serta mengurangi konsumsi teh dan kopi saat makan karena itu dapat penyerapan zat besi pada makanan.

5. Olahraga rutin

Pexels.com/Yan Krukau

Hamil bukan menjadi penghalang seseorang untuk tetap berolahraga. Namun, yang perlu diperhatikan adalah kondisi fisiknya. Sebelum berolahraga, ibu hamil harus terlebih dahulu memeriksakan diri ke dokter kandungan atau bidan untuk memastikan kondisi tubuhnya baik-baik saja.

Jika tidak ada kontraindikasi selama kehamilan, seperti gangguan pembuluh darah, tekanan darah, dan sebagainya, dia dapat memilih beberapa alternatif olahraga yang sesuai dengan kondisi dan usia kehamilan. Misalnya, berjalan kaki, yoga, atau senam hamil.

Nah, itulah cara mencegah anemia pada ibu hamil. Apakah kamu sudah melakukannya, Bela?

IDN Channels

Latest from Married