Tidak ada hubungan apa pun itu yang bisa berjalan mulus tanpa adanya hambatan dan masalah, apalagi hubungan rumah tangga. Pernahkah kamu duduk dan bertanya-tanya mengapa pernikahan itu sulit? Apakah masalah pernikahan membuatmu mempertanyakan hubunganmu dan pasangan seperti mungkinkah itu bertahan lama?
Mengatasi masalah rumah tangga dengan cara yang sehat memang sangat sulit, terutama karena masalah itu bisa datang dari berbagai sumber. Meski begitu, bukan berarti masalah itu tidak ada jalan keluarnya, ya!
Berikut ini ada beberapa sumber masalah rumah tangga dan cara mengatasinya. Mempelajari semua masalah ini bisa membantumu memperkecil kemungkinan retakan yang lebih besar.
1. Ketidaksetiaan
Perselingkuhan adalah salah satu masalah rumah tangga yang paling umum ditemui. Dilansir dari laman Marriage.com, data terbaru menunjukkan bahwa sekitar 20% laki-laki yang diwawancarai mengaku selingkuh dengan pasangannya dibandingkan dengan 10% perempuan.
Solusi untuk mengatasinya:
Perselingkuhan terjadi dalam suatu hubungan karena berbagai alasan. Perselingkuhan bisa terjadi ketika koneksi dalam rumah tangga tidak kuat dan dapat menyebabkan rusaknya kepercayaan. Penelitian mengungkapkan bahwa mempertahankan ikatan emosional yang kuat, keintiman seksual, serta menghormati batasan adalah tiga cara utama untuk memerangi perselingkuhan dalam sebuah hubungan.
2. Masalah perbedaan seksual
Keintiman fisik sangat diperlukan dalam hubungan jangka panjang. Di sisi lain, ini juga merupakan akar penyebab dari salah satu masalah pernikahan paling umum. Masalah seksual dapat terjadi dalam suatu hubungan karena beberapa alasan, salah satunya karena adanya perubahan situasi setelah memiliki anak.
Kehidupan seksual tidak lagi jadi prioritas karena fokus sang istri akan terbagi pada sang buah hati. Belum lagi jika istri harus mengalami gejolak emosi yang parah, mulai dari kelelahan, stres, mood swing, tentu semua itu akan berpengaruh pada aktivitas seksual.
Selain itu, masalah seksual yang juga umum dalam rumah tangga adalah hilangnya libido. Banyak anggapan bahwa hanya perempuan yang mengalami masalah libido, padahal laki-laki juga mengalami hal yang sama.
Kasus lainnya, masalah seksual dapat disebabkan oleh preferensi seksual pasangan. Misalnya, dalam hubungan bisa saja pasanganmu menyukai hal-hal seksual yang berbeda darimu, dan akhirnya membuat kalian saling merasa tidak nyaman.
Cara mengatasinya:
Kunci untuk melewati segala bentuk ketidakcocokan seksual adalah dengan menerapkan komunikasi dan tetap berpikiran terbuka. Ini dapat membangun kembali ikatan fisik dan emosional yang sangat penting untuk keintiman seksual untuk berkembang.
3. Situasi traumatis
Situasi traumatis sebenarnya adalah masalah umum yang mungkin dialami beberapa pasangan. Sayangnya, situasi ini menjadi masalah bagi beberapa pasangan suami istri karena salah satu pasangan tidak tahu bagaimana menangani situasi yang dihadapi.
Mungkin saja, salah satu pasangan memerlukan perawatan sepanjang waktu yang menyebabkan mereka hanya bergantung pada pasangan lainnya. Terkadang hal ini menimbulkan tekanan yang besar, dan tanggung jawab terlalu banyak untuk dihadapi, sehingga berimbas pada keinginan untuk lepas dari hal itu.
Solusi atas masalah ini:
Istirahat! Ini mungkin terlihat egois, tetapi nyatanya ketika kamu meluangkan waktu untuk memproses perasaanmu sendiri, hubunganmu bisa mendapatkan banyak manfaat. Kamu bisa meminta seorang terapis untuk membantu kamu atau pasanganmu melalui pengalaman traumatis yang dialami. Dengan bersiap untuk menghadapi tantangan mungkin saja bisa lebih besar.
4. Kebosanan
Kebosanan adalah masalah rumah tangga yang parah tetapi sering kali diremehkan. Seiring berjalannya waktu, beberapa pasangan menjadi bosan dengan hubungan pernikahan mereka. Sebab, rutinitas yang kehidupan rumah tangga membuat semua pasangan melakukan hal yang sama setiap hari selama bertahun-tahun tanpa perubahan.
Jika suatu hubungan tidak memiliki aktivitas spontan dan variasi perubahan, maka ada kemungkinan besar kebosanan akan menjadi masalah.
Apa solusinya?
Coba lakukan hal yang tidak terduga! Baik itu di kamar tidur, atau area kehidupan lainnya, untuk menghilangkan kebosanan dalam hubunganmu. Kejutkan pasanganmu dengan hadiah, rencana tak terduga, atau gerakan seksual baru, dan saksikan bagaimana hubunganmu akan berubah!
5. Mencoba untuk mengubah satu sama lain
Masalah rumah tangga selanjutnya terjadi ketika pasangan mulai melangkahi batasan pribadi pasangannya untuk membentuk keyakinan mereka. Meski sudah terikat dalam hubungan rumah tangga, setiap orang tetap memiliki hak atas diri mereka sendiri, Bela. Untuk itu, ketika hak itu direnggut, bukan tidak mungkin kalau menimbulkan gejolak permasalahan.
Bagaimana cara mengatasinya?
Jangan hanya mencintai pasanganmu, tetapi juga belajar untuk menghormati batasan mereka dan tidak memaksa mereka untuk berubah. Jika kamu menghadapi kesulitan menerima hal-hal tertentu tentang pasanganmu, cobalah untuk mengingat bahwa kamu jatuh cinta dengan pasanganmu apa adanya, dan begitu pula dia.
6. Masalah keuangan
Tidak ada yang bisa menghancurkan rumah tangga lebih cepat daripada uang. Masalah uang ini juga disebabkan beberapa hal, bahkan di beberapa kasus, masalah ini bisa terjadi sebelum pernikahan. Keuangan bisa menjadi topik yang sensitif, dan pasangan harus hati-hati mendiskusikan masalah ini.
Cara mengatasi masalah rumah tangga ini:
- Kenali kebiasaan masing-masing terutama dalam pengelolaan uang.
- Cobalah untuk membuat rencana yang memenuhi tujuan keuangan bersama.
- Apabila di antara kalian ada yang menyimpang dari rencana, atasi dengan dibicarakan secara terbuka.
- Jangan sembunyikan pendapatan atau masalah utang.
- Jangan saling menyalahkan.
- Buatlah kesepakatan alur jika sewaktu-waktu terjadi kondisi darurat dalam pengeluaran.
7. Kurangnya apresiasi
Kurangnya rasa terima kasih dan pengakuan atas kontribusi pasangan juga bisa menjadi masalah dalam rumah tangga, lho. Ini menunjukkan ketidakmampuan seseorang untuk menghargai pasangannya dan itu dapat merusak hubungan karena melukai perasaan.
Lantas, apa solusinya?
Cobalah untuk belajar menghargai semua yang dibawa pasangan ke dalam hidupmu. Beri ia kejutan kecil seperti memberi bunga atau hal-hal kecil yang ia sukai, hanya untuk menunjukkan penghargaanmu padanya.
Namun, jika kamu adalah pihak yang diremehkan dalam hubungan, coba komunikasikan hal ini kepada pasangan. Tanpa menyalahkan mereka atau membuat mereka merasa terpojok, ungkapkan perasaanmu dan kebutuhanmu akan perubahan.
8. Kurang perhatian
Kurangnya apresiasi bisa jadi diakibatkan dari adanya sikap kurang perhatian, dan itu juga yang menjadi masalah dalam rumah tangga.
Sebagai makhluk sosial, rasanya wajar jika kita suka mencari perhatian dari orang lain, terutama orang-orang terdekat. Sayangnya, setiap pernikahan dari waktu ke waktu mengalami masalah hubungan yang umum, yaitu 'kurangnya perhatian'. Pasangan, sengaja atau tidak sengaja, mengalihkan perhatian mereka ke aspek lain dari kehidupan mereka.
Kurangnya perhatian ini bisa mengubah chemistry pernikahan, yang memicu salah satu atau pasangan untuk bertindak dan bereaksi berlebihan.
Cara mengatasinya:
Dengarkan pasanganmu! Coba juga untuk melakukan aktivitas bersama pasangan seperti mungkin piknik atau liburan bersama, yang dapat membantu kalian memberikan perhatian satu sama lain dengan cara baru yang menyegarkan. Ini dapat membantu kalian berdua menghilangkan kebisingan kehidupan sehari-hari dan benar-benar fokus satu sama lain.
9. Kecemburuan
Masalah rumah tangga selanjutnya yang sering ditemui adalah kecemburuan. Jangankan, dalam rumah tangga, saat pacaran pun masalah ini bisa menimbulkan konflik besar!
Sebenarnya, kecemburuan itu cocok untuk hubungan apa pun sampai batas tertentu, selama itu tidak berlebihan. Memiliki pasangan yang terlalu cemburu dapat membuat hubungan menjadi tegang dan mengakibatkan stres yang berpotensi hubungan berakhir.
Cara mengatasinya:
Satu-satunya obat untuk kecemburuan yang berlebihan adalah refleksi diri untuk mengatasi rasa tidak aman secara efektif. Jika hal ini sulit dilakukan sendiri, kamu bisa meminta bantuan psikolog yang dapat membantumu atau pasangan memahami penyebab kecemburuan itu dan cara meminimalkannya.
10. Masalah komunikasi
Kurangnya komunikasi adalah salah satu masalah paling umum dalam rumah tangga. Komunikasi itu mencakup verbal dan non-verbal, itulah sebabnya meskipun kamu telah mengenal seseorang untuk waktu yang lama, sedikit perubahan pada ekspresi wajah atau bentuk bahasa tubuh lainnya bisa disalahpahami.
Laki-laki dan perempuan biasanya memiliki cara komunikasi yang berbeda. Jika masalah hubungan seperti itu dibiarkan berlarut-larut dalam pernikahan, maka kesucian pernikahan pasti dipertaruhkan.
Cara mengatasi masalah rumah tangga ini:
Pola komunikasi yang berbahaya bisa menjadi kebiasaan, dan satu-satunya cara untuk memperbaikinya adalah dengan melakukan upaya sadar menuju perbaikan. Sedikit demi sedikit, cobalah untuk mempelajari cara-cara berkomunikasi yang sehat yang meningkatkan hubungan dan individu secara setara. Selalu ingat bahwa komunikasi merupakan kunci dari pondasi hubungan yang kokoh.
11. Teknologi dan media sosial
Mengapa hal ini bisa menjadi masalah dalam rumah tangga? Karena dengan adanya peningkatan pesat dalam interaksi dan obsesi kita dengan teknologi dan media sosial, disadari atau tidak kita semakin jauh dari komunikasi tatap muka yang sehat.
Kita kehilangan diri kita sendiri di dunia maya dan lupa untuk mencintai orang lain dan hal-hal di sekitar kita. Akibatnya, keintiman sudah sangat sulit untuk dirasakan.
Solusi atas masalah ini:
Buatlah satu aturan waktu yang mengharuskan kamu atau pasangan bebas dari teknologi dan gadget. Misalnya, satu jam setiap hari atau satu hari dalam seminggu. Jauhkan ponsel dan perangkat lain untuk mencoba dan fokus satu sama lain, tanpa gangguan.
12. Pekerjaan rumah tangga
Masalah pernikahan lainnya bisa bersumber dari pekerjaan rumah tangga. Masalah ini terjadi ketika salah satu pasangan merasa memegang terlalu banyak tanggung jawab atau satu pekerjaan, sedangkan yang lainnya tidak.
Strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini:
Diskusikan pembagian tugas dan tanggung jawab secara adil dan bersama-sama. Selalu tanamkan pikiran bahwa pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan suami dan istri, bukan salah satu saja.
Misalnya, jika istri memilih untuk mencuci baju, maka suami bisa mengambil peran untuk menjemur atau menyetrikanya, begitupun sebaliknya. Usahakan semua itu dilakukan atas dasar kesadaran sendiri akan tanggung jawab, bukan karena beban tuntutan.
13. Perilaku egois
Perilaku egois juga termasuk dalam masalah pernikahan yang sangat umum. Pasalnya, pernikahan itu menyatukan dua kepala dengan pemikiran yang berbeda. Namun sering kali, beberapa pasangan merasa transisi ini sulit karena prioritas bersama dapat berbenturan dengan prioritas pribadi mereka yang akhirnya menyebabkan masalah.
Apa solusinya?
Empati! Yup, ini adalah satu-satunya solusi untuk perilaku egois. Cobalah untuk memahami perspektif satu sama lain dan jadikan sikap perhatian sebagai kebiasaan. Jika tujuan individu kamu bertentangan dengan tujuan kamu sebagai pasangan, cobalah untuk berbicara dengan pasanganmu secara terbuka.
14. Rasa marah
Kehilangan kesabaran, berteriak ketika marah, dan menyebabkan cedera fisik pada diri sendiri atau pasangan merupakan masalah fatal dalam rumah tangga. Meski mungkin marah adalah bentuk emosi yang wajar, ketika sudah membuat seseorang hilang kendali, itu yang menjadi berbahaya.
Dengan meningkatnya stres karena faktor internal dan eksternal dan dalam keadaan marah, kita mungkin tidak dapat mengendalikan kemarahan kita, dan ledakan terhadap orang yang kita cintai bisa sangat berbahaya bagi suatu hubungan.
Solusinya:
Pertimbangkan untuk berbicara dengan seorang konselor untuk mempelajari kemampuanmu mengatasi kemarahan agar tidak memengaruhi hubungan. Solusi cepatnya, kamu bisa mulai melakukan hitungan satu sampai sepuluh sebelum mengucapkan kata-kata marah yang bisa merusak hubungan.
15. Kebohongan
Berbohong juga menjadi masalah umum dalam pernikahan. Berbohong ini tidak hanya terbatas pada kebohongan seperti perselingkuhan atau keegoisan, tetapi juga terdiri dari white lies tentang hal-hal sehari-hari.
Pasangan mungkin berbohong satu sama lain tentang masalah yang mungkin mereka hadapi di tempat kerja atau masalah pernikahan. Beberapa orang menganggap ini bisa menyelamatkan hubungan, namun jika terus menerus dilakukan bisa menyebabkan rasa keberatan dalam diri sendiri.
Cara mengatasinya:
Analisis alasan mengapa kamu atau pasangan merasa harus berbohong alih-alih berkata jujur. Setelah itu, cobalah untuk memahaminya sekali saja dan akhiri kebohongan itu ke depannya.
16. Ekspektasi yang tidak realistis
Kita semua pasti setuju dengan gagasan bahwa pernikahan itu selamanya. Tetapi tetap saja, kita sering gagal meluangkan waktu dan upaya untuk memahami pasangan kita sebelum menikah.
Pasalnya, banyak pasangan yang memiliki inspirasi pernikahan yang sempurna di mana tidak ada konflik dan permasalahan di dalamnya. Harapan kesempurnaan ini, jika tidak terpenuhi, akan menimbulkan kebencian, kekecewaan, dan mendorong pernikahan ke jalan yang mungkin tidak dapat dipulihkan.
Solusinya:
Lepaskan! Yup, lepaskan ekspektasinya, ya! Hadapi kenyataan dan hargai semua yang kamu miliki dalam hubunganmu. Terima kenyataan bahwa harapan kita tidak selalu bisa terwujud dan tidak ada siapa pun yang dapat memenuhinya. Dengan begitu kita bisa lebih berdamai dengan diri sendiri dan hubungan.
17. Masalah kepercayaan
Masalah rumah tangga yang cukup umum ditemui tapi nampaknya masih jarang disadari adalah trust issue atau masalah kepercayaan. Gagasan tentang kepercayaan dalam pernikahan masih sangat konvensional, bahkan kadang-kadang, bisa membebani pernikahan ketika keraguan mulai melebar ke dalam suatu hubungan.
Cara mengatasinya:
Menjalani komunikasi terbuka dengan bantuan terapis dapat membantu pasangan memahami alasan ketidakpercayaannya dan cara ia dapat menyelesaikannya. Terapis juga dapat menyarankan beberapa latihan membangun kepercayaan yang dapat membantu kamu atau pasangan belajar bagaimana saling percaya.
18. Kebiasaan buruk
Terkadang pasangan mengalami masalah pernikahan yang bisa diselesaikan jika keduanya menyadari akan kebiasaan buruk mereka dan mengubahnya. Mungkin saja kamu memiliki kebiasaan buruk yang kamu anggap sepele misal berdebat tentang hal-hal kecil atau mengomel dan kritis. Sayangnya, pasanganmu menganggap itu masalah besar karena kamu terus menerus melakukan dan menjadi kebiasaan buruk.
Solusinya adalah:
Menyadari kebiasaan itu dan berkomitmen untuk mengubahnya. Meski tidak mudah dan instan, dengan menunjukkan niat untuk berubah, pasanganmu bisa menghargai hal itu dan bisa menolerir apabila sewaktu-waktu kebiasaan buruk itu datang kembali
19. Masalah terkait anak
Anak-anak adalah anugerah luar biasa dan dapat memberi warna dalam kehidupan rumah tangga, tetapi faktanya memiliki anak bisa membawa stres tambahan ke dalam pernikahan. Perbedaan pola asuh, tanggung jawab besar setelah memiliki anak, dan peran menjadi orangtua bisa memberi ruang untuk perselisihan.
Bagaimana solusinya?
Diskusikan masalah pengasuhan bersama-sama. Bahkan, lebih baik jika itu dilakukan sebelum menikah. Diskusikan semuanya secara jelas, mulai dari ia lahir, bagaimana pendidikannya, pola asuh seperti apa yang ingin kalian terapkan dan hal-hal yang berkaitan lainnya.
20. Jadwal yang sibuk
Dikutip dari laman Very Well Mind masalah rumah tangga juga dapat disebabkan oleh jadwal yang terlalu sibuk karena beberapa alasan:
- Pasangan yang sibuk sering kali stres, apalagi jika tidak menjaga diri dengan kualitas tidur dan nutrisi yang baik.
- Pasangan yang sibuk mungkin merasa kurang terhubung karena mereka memiliki lebih sedikit waktu untuk dihabiskan bersama dan lebih banyak keterpisahan dalam hidup mereka.
- Pasangan mungkin tidak bekerja sama sebagai sebuah tim dan mungkin menemukan diri mereka bertengkar, tentang siapa yang mengurus rumah tangga dan tanggung jawab sosial.
Cara mengatasinya:
Komunikasikan setiap apa pun jadwal yang kalian miliki! Dengan begitu tidak akan terjadi kesalahpahaman dan praduga-praduga lainnya. Ketika sudah sama-sama tahu bahwa jadwal salah satu sangat sibuk, maka kalian bisa sama-sama mengerti dan membuatkan waktu yang pas untuk sekadar kembali mendapatkan quality time bersama.
Itu dia 20 masalah rumah tangga dan cara mengatasinya. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan bisa membantumu mengenal masalah pernikahan lebih dalam, ya.