Banyak orangtua yang merasa kewalahan ketika berhadapan dengan anaknya yang mulai beranjak remaja. Pasalnya, pada fase tersebut tak sedikit remaja yang keras kepala dan tidak mau menuruti nasihat orangtuanya. Oleh karena itu, perlu dipahami betul cara menghadapi anak remaja yang keras kepala dengan tepat.
Profesor jurusan komunikasi, Preston Ni, mendefinisikan remaja sebagai pribadi yang unik dan kontradiktif. Di sisi lain, mereka juga merasa seakan-akan tahu segalanya. Hal inilah yang membuat remaja kerap bersikap keras kepala dan suka memberontak.
Namun, berdasarkan rilis Jurnal Edukasi Nonformal, perilaku remaja yang keras kepala ini bisa disebabkan karena banyak hal. Di antaranya adalah pengaruh lingkungan, trauma masa lalu, hingga cara orangtua dalam mendidik dan membesarkan anak selama ini.
Lantas, bagaimana sebenarnya cara menghadapi anak remaja yang keras kepala? Simak ulasannya di bawah ini, yuk!
1. Tetap bersikap tenang
Salah satu cara menghadapi anak remaja yang keras kepala adalah dengan tetap bersikap tenang. Reaksi berlebihan justru akan membuatnya merasa lebih superior karena mampu memancing emosimu. Alhasil, dia akan semakin berusaha untuk memprovokasimu melalui sikapnya itu.
Oleh karena itu, dibutuhkan ketenangan dan kesabaran dalam menghadapi anak remaja yang keras kepala. Cobalah untuk menarik napas dalam-dalam sebelum mengatakan atau melakukan sesuatu. Hal ini mampu membuatmu lebih tenang untuk menemukan solusi yang lebih baik.
2. Tetap berikan perhatian
Saat menghadapi situasi yang relatif ringan, tetap berikan perhatian kepada anakmu. Hindari bersikap berlebihan yang akan memperburuk suasana. Ajak dia duduk dan tanggapi situasi dengan tenang.
Ketika kita mengedepankan sikap positif dan berhati-hati, setiap permasalahan pasti bisa diselesaikan dengan baik. Selain itu, si anak juga akan belajar bahwa sikapnya yang keras kepala tidak baik dan tidak akan membuatnya dihargai orang lain.
3. Mendengarkan pendapat anak
Pada umumnya, anak yang menginjak usia remaja telah memiliki pendapat dan keinginan sendiri. Mereka juga pasti mempunyai alasan di balik sikap dan keinginannya. Oleh karena itu, ada baiknya untuk mendengarkan pendapat anak terlebih dahulu.
Mulailah bertanya apa keinginan dan alasan anak melakukan suatu hal. Kemudian, dengarkan dengan saksama dan jangan terlalu cepat menghakimi. Apabila kamu merasa ada hal yang salah, berilah si anak pengertian dan alasan mengapa kamu tidak setuju dengan pendapatnya. Sampaikan dengan baik agar anak mengerti dan dapat berpikir ulang mengenai keinginannya.
4. Ciptakan lingkungan rumah yang menyenangkan
Cara menghadapi anak remaja yang keras kepala selanjutnya adalah dengan menciptakan lingkungan rumah yang menyenangkan. Lingkungan rumah yang terlalu kaku dan ketat akan membuat anak merasa terkekang dan dapat memicu stres. Hal ini bisa berujung pada perubahan perilaku anak menjadi keras kepala.
Selain itu, lingkungan rumah yang nyaman juga akan membuat anak lebih terbuka dengan orangtuanya. Dia akan dengan senang hati membagikan ceritanya, sehingga meminimalisir perilaku-perilaku menyimpang.
5. Beri batasan yang jelas
Orangtua harus memberikan batasan perilaku yang jelas kepada anak yang keras kepala. Hal ini agar anak paham bahwa kita juga serius dan bersungguh-sungguh dengan aturan tersebut. Meski begitu, kamu bisa mengajak anak berdiskusi untuk menentukan batasan-batasan itu.
Ajaklah si anak berbicara agar mereka paham mengenai alasan dibuatnya batasan tersebut. Ini diharapkan bisa meminimalisir perselisihan antara orangtua dan anak. Selain itu, perilaku anak juga jadi lebih terkontrol dengan adanya aturan yang disepakati bersama.
6. Biarkan anak belajar dari pengalaman
Terkadang, memberikan kebebasan dalam berperilaku dan mengambil keputusan adalah cara untuk menghadapi sikap anak yang keras kepala. Pasalnya, dia sangat mungkin untuk tetap berusaha mencapai keinginannya apapun yang terjadi.
Oleh karena itu, biarkanlah dia melakukan apa yang diinginkan dengan tetap di bawah pengawasan kita. Dengan begitu, dia akan belajar dari pengalaman mengenai baik dan buruk sesuatu.
7. Memuji perilaku baik
Cara menghadapi anak remaja yang keras kepala selanjutnya adalah dengan memuji perilaku baiknya. Setiap orang pasti menyukai pujian dari orang lain. Jadi, tidak ada salahnya untuk memberikan respons positif terhadap perilakunya yang baik.
Hal ini dilakukan agar sikapnya melunak dan tidak merasa selalu dihukum atau dibatasi. Dengan begitu, dia merasa lebih diperhatikan dan dihargai. Lambat laun, anak akan mendengarkan orangtua dan tidak lagi bersikap keras kepala.
Itulah rangkuman informasi mengenai cara menghadapi anak remaja yang keras kepala. Semoga bermanfaat, ya!