Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

8 Alasan Perempuan Tetap Bertahan dalam Rumah Tangga yang Berantakan

Mereka berharap semuanya akan baik baik saja

Raden Putri

Saat memiliki sebuah masalah, kamu tidak boleh terburu-buru untuk mengambil keputusan mengakhiri hubungan jangka panjang, seperti pernikahan. Cobalah untuk mencari solusi sebelum menyerah dan mengakhiri hubungan tersebut.

Di sisi lain, beberapa orang tidak ingin menyerah hanya karena mengalami masa sulit yang sementara. Mereka memilih bertahan meskipun hubungannya sudah tidak bisa lagi diperbaiki.

Salah satu alasan mengapa beberapa orang memilih mempertahankan hubungannya yang sudah berantakan adalah karena merasa sulit untuk meninggalkan seseorang dan sesuatu yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Meski begitu, mereka tetap sadar bahwa mempertahankan hubungan itu hanya akan membuat kesengsaraan.

Melansir dari Bolde, terdapat beberapa alasan perempuan tetap bertahan dalam rumah tangga yang berantakan. Apa saja? Berikut informasinya.

1. Bergantung secara finansial ke pasangannya

Pexels.com/Ivan Samkov

Mengandalkan pasangan secara finansial tidak membuat mereka menjadi perempuan yang kurang mandiri. Pasalnya, ada banyak alasan mengapa hal ini bisa terjadi. Mungkin saja karena ada penyakit yang membuat mereka tidak maksimal dalam bekerja atau karena mereka yang memilih berada di rumah untuk fokus merawat anak-anak.

Selain itu, bisa saja karena penghasilan mereka yang memang tidak lebih tinggi dari pasangan. Apa pun situasinya, meninggalkan keamanan finansial dari pasangan sangatlah sulit. Kenyataan yang kurang menyenangkan dari hal ini adalah banyak pasangan yang tidak bahagia, namun terlalu miskin untuk berpisah.

2. Tetap bersama demi anak

Pexels.com/Emma Bauso

Apabila memiliki anak dengan pasangan, banyak perempuan yang merasa perlu menjaga hubungannya tetap baik-baik saja demi anak mereka. Mereka ingin anak-anaknya memiliki kedua orangtua yang utuh atau menghindari trauma yang pernah mereka alami sendiri akibat perpisahan orangtuanya ketika masih kecil.

Tentu saja, penting untuk diperhatikan bahwa anak-anak mengetahui saat orangtuanya tidak bahagia. Mereka juga akan mungkin akan memilih untuk orangtuanya berpisah namun bahagia, daripada tetap bersama tapi menderita.

3. Tertekan untuk menjalin hubungan

Pexels.com/John Diez

Harapan masyarakat dan budaya dapat memberikan tekanan yang signifikan pada pasangan untuk tetap bersama. Hal ini terutama berlaku bagi perempuan setelah mereka mencapai usia tertentu. Misalnya, berusia di atas 30 tahun dan menjadi satu-satunya perempuan lajang di sebuah lingkungan sosial bisa membuat seseorang merasa gagal dan terisolasi.

Oleh karena itu, banyak perempuan yang akan memaksakan mempertahankan hubungannya yang sudah berantakan untuk menghindari tekanan sosial ini.

4. Takut akan hal yang tidak diketahui

Pexels.com/Karolina Grabowska

Mengakhiri suatu hubungan bisa menjadi proses yang tidak pasti dan penuh ketakutan, terutama jika kamu sudah bersama seseorang sejak lama. Inilah yang menjadi salah satu alasan terbesar perempuan untuk tetap bertahan dalam hubungan daripada harus berpisah dan memulai hidup baru. 

Sendirian, kembali ke dunia kencan, dan kenyataan-kenyataan lain tentang menjadi lajang terdengar sangat melelahkan. Pasalnya, hal itu berarti bahwa mereka harus kembali melewati masa kencang sebelum akhirnya melangkah ke jenjang yang lebih serius

5. Terikat secara emosional dengan pasangan

Pexels.com/Trần Long

Tidak peduli seberapa buruknya hubungan tersebut, keterikatan emosional dapat membuat seseorang sulit atau hampir tidak mungkin untuk berpisah dengan pasangannya. Lagi pula, saat perempuan mengenal pasangannya luar dalam dan telah mengembangkan rutinitas yang nyaman dengannya, mereka secara tidak langsung sudah terikat dengan pasangan.

6. Memiliki keyakinan agama atau moral yang membuat sulit berpisah

Pexels.com/cottonbro studio

Banyak perempuan yang berasal dari latar belakang agama atau moral yang ketat, sehingga perpisahan menjadi sangat tidak disukai. Mereka percaya bahwa begitu berkomitmen dengan seseorang, mereka akan tetap bersamanya meskipun keadaan menjadi sulit. Hal ini membuat mereka lebih mempertahankan rumah tangganya meskipun hubungan tersebut sudah berantakan.

7. Tidak memiliki teman yang solid

Pexels.com/MART PRODUCTION

Teman-teman terdekat adalah orang yang akan membantu melewati masa sulit dalam hidup. Mereka tidak hanya berdiri di sisimu untuk menyemangati, tetapi mereka juga tahu cara untuk mengingatkan bahwa kamu berharga.

Perempuan yang tidak memiliki teman yang solid sering kali merasa sendirian dan tidak ada seorang pun yang mendukungnya. Ini membuat mereka cenderung bertahan dalam hubungan yang buruk karena tidak ada orang yang mengingatkan betapa hebat dan berartinya hidup mereka.

8. Berpikir segalanya akan baik-baik saja

Pexels.com/Oleksandr P

Ini mungkin menjadi alasan paling populer kenapa perempuan tetap menjalin dan mempertahankan hubungan yang sudah berantakan. Mereka berpikir jika bertahan satu hari atau satu bulan lagi, keadaan akan membaik dan hubungan secara ajaib akan pulih dengan sendirinya.

Sayangnya, hal ini tidak selalu terjadi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kapan harus bertahan dan meninggalkannya agar tidak terus-menerus sakit hati.

IDN Channels

Latest from Married