Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Bridestory Rilis Tren Pernikahan 2025, Bertema 'Whimsical Meadow'

Terinspirasi keindahan ladang bunga

Natasha Cecilia Anandita
Natasha Cecilia Anandita

Awal tahun yang baru kembali menjadi momen untuk menghadirkan beragam tren terkini, terutama dalam dunia pernikahan. Tren pernikahan di tahun ini pun semakin unik, inovatif, hingga bersifat personal.

Nah, Bridestory sebagai wedding marketplace terbesar di Indonesia, juga membagikan tren pernikahan tahun 2025 versinya yang bertemakan Whimsical Meadow yang siap menginspirasi para calon pengantin. 

Nggak hanya itu, Bridestory juga merilis data-data informatif seputar pernikahan berdasarkan survei yang dilakukan di akhir tahun 2024 kepada ribuan pasangan pengantin. Penasaran apa saja trennya? Berikut penjelasan lebih lengkapnya!

1. Angkat tema keindahan ladang bunga

Dok. Bridestory

Di tahun 2025 ini, Bridestory mengangkat tema floral dengan sentuhan bumi sebagai tren. Tema kali ini bertajuk Whimsical Meadow, di mana keindahan ladang bunga dipadukan dengan palet warna kehijauan yang menenangkan, rona cokelat yang membumi dan organik, kuning cerah ceria, serta sentuhan warna merah yang melambangkan gelora cinta yang menggugah.

Setiap warna dikombinasikan untuk menciptakan suasana yang intim, romantis, dan mewakili kebahagiaan, menjadikan setiap gelaran pernikahan tak hanya sebagai selebrasi cinta, tetapi juga pengalaman visual yang memukau.

2. Teman floral yang fleksibel dengan berbagai konsep

Dok. Bridestory

Tema Whimsical Meadow ini juga punya keistimewaan, lho, kalau kamu juga ingin menerapkannya. Tema satu ini sangat fleksibel yang mana dapat disesuaikan dengan berbagai konsep perayaan, baik modern maupun minimalis, hingga tradisional dengan sentuhan budaya.

Whimsical Meadow menjanjikan nuansa romantis yang mendalam, memiliki karakter unik, sekaligus kesan organik yang menyatu dengan alam. Hal ini dapat dilihat dari elemen vintage seperti rangkaian bunga liar, dekorasi dari bahan alami seperti kayu dan dedaunan, pola-pola yang playful, serta balutan asimetri yang apik dan tatanan meja yang eklektik.

“Inspirasi di balik tema ini adalah kecenderungan para calon pengantin masa kini untuk memilih konsep yang unik dan playful serta keinginan mereka untuk memberikan energi positif ke acara dan tamu undangan mereka melalui elemen-elemen yang dihadirkan.

Calon pengantin modern yang kita temui sekarang adalah pasangan yang menyukai kemewahan yang dibungkus dalam minimalisme, tanpa mengurangi keindahan estetika dan personalitas mereka yang ditampilkan dalam setiap detail unsur dekorasi, busana, stationery, hingga tata rias,” jelas Natasza Kurniawan selaku Head of Marketing Bridestory.

3. Menawarkan kreativitas yang dapat disesuaikan

Dok. Bridestory

Tren pernikahan Whimsical Meadow di tahun 2025 menawarkan banyak kreativitas yang dapat disesuaikan dengan preferensi kalian para calon pengantin. Tema ini bisa diaplikasikan di tengah alam terbuka dengan pemandangan danau yang menenangkan, ataupun di ruangan yang lebih intim dengan sentuhan rustic. Teman ini bisa menjadi pilihan ideal bagi kalian yang menginginkan pernikahan dengan nuansa alami dan sinergi romantis.

4. Banyak pernikahan di kuartal 2 tahun 2025

Dok. Bridestory

Tak hanya tren terbaru tahun 2025, Bridestory juga merilis data-data informatif seputar pernikahan yang dikumpulkan melalui survei yang dilakukan di akhir tahun 2024 kepada 5.000 calon pengantin. Responden tersebut terdiri dari 56% perempuan dan 44% laki-laki yang sebagian besar berusia 25-30 tahun.

Dari hasil survei, ditemukan bahwa sebanyak 33.9% responden memiliki rencana untuk menikah di kuartal 2 tahun 2025, sedangkan 26.9% lagi memilih kuartal 4 tahun 2025 sebagai tanggal pernikahan mereka. Wah, siap-siap banyak kondangan di kuartal 2 dan 4 ya, Bela!

5. Wedding planner sebagai teman untuk merancang pernikahan

Dok. Bridestory

Layanan wedding planner banyak dipilih untuk membantu para calon pengantin dalam merancang pernikahan impian mereka. Sekitar 93,4% responden, mengatakan kalau mereka memakai layanan jasa terebut.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar calon pengantin membutuhkan bantuan profesional untuk mengelola berbagai aspek pernikahannya, mulai dari sesi konsultasi, koordinasi vendor, manajemen anggaran, hingga penyusunan jadwal.

Kemudian, setidaknya ada 36% responden yang menggunakan jasa wedding stylist. Peran wedding stylist tentu begitu krusial dalam memastikan estetika selebrasi sesuai dengan tema yang diinginkan, mulai dari dekorasi, tata cahaya, hingga elemen-elemen terkecil yang mendukung keseluruhan konsep.

6. Ballroom hotel jadi tempat populer untuk menikah

Dok. Bridestory

Menurut data yang terkumpul juga, sebagian besar responden memilih ballroom hotel (51,4%) sebagai tempat pernikahan impian mereka. Hal ini karena lokasi tersebut menawarkan kesan mewah dengan kapasitas yang besar.

Selain itu, gedung atau aula serbaguna juga cukup diminati (20,5%), terutama bagi pasangan yang ingin tetap mengadakan pernikahan formal, namun dengan anggaran lebih terjangkau. Pilihan area outdoor seperti taman, pantai, atau lokasi terbuka lainnya juga dipilih oleh (15%) responden, menunjukkan minat yang terus meningkat pada pernikahan yang lebih santai dan intim. 

7. Butuh waktu 12 bulan untuk mempersiapkan pernikahan

Dok. Bridestory

Durasi persiapan menjadi faktor kunci dalam kelancaran sebuah perayaan janji suci. Sebagian besar pasangan rupanya membutuhkan waktu lebih dari 12 bulan untuk mempersiapkan pernikahan mereka (41,2%).

Persiapan panjang ini dilakukan lantaran perlu melibatkan pencarian vendor, diskusi demi diskusi dengan wedding planner, hingga implementasi tema yang sesuai dengan harapan. Sementara itu, sekitar 32,3% responden lainnya mengatakan kalau mereka mempersiapkan pernikahan dalam kurun waktu 9-12 bulan. Durasi ini dinilai cukup ideal bagi mereka untuk memastikan semua detail tertangani dengan baik. 

8. Acara skala menenangah jadi pilihan

Dok. Bridestory

Jika sebelum pandemi COVID-19 banyak orang ingin pernikahan yang besar-besar, lalu berganti ke yang lebih intim sejak pandemi, kini beberapa tahun setelahnya skala menengah jadi pilihan populer.

Berdasarkan data dari responden, mayoritas dari pasangan calon pengantin ini (35,2%), memilih untuk mengundang 101-300 tamu. Pernikahan skala menengah ini memungkinkan pasangan untuk tetap menjaga suasana intim namun tetap meriah.

Disusul oleh 51-100 tamu (5,6%), 301-500 tamu (5,6%), dan lebih dari 1.000 tamu (5,6%). Tak sampai di sana, terdapat sebagian kecil responden dengan persentase (2%), yang memilih untuk melangsungkan pernikahan berskala kecil atau micro wedding dengan jumlah undangan di bawah 50 orang.

9. Harga dan portofolio jadi faktor yang dipertimbangkan

Dok. Bridestory

Dalam memilih vendor pernikahan, harga dan portofolio menjadi dua faktor yang menjadi pertimbangan utama. Sekitar 22,8% responden memilih vendor berdasarkan pertimbangan harga diikuti oleh portofolio mereka (20,2%).

Pengalaman kerja vendor (14,8%) juga cukup dilirik untuk menjadi pertimbangan. Sebagian besar calon pengantin bahkan mengandalkan platform Bridestory sebagai sumber utama informasi dalam mencari vendor pernikahan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi. Selain itu, pameran pernikahan dan media sosial juga menjadi sumber informasi lainnya yang kerap diandalkan.

Itulah tren pernikahan tahun 2025 yang dirilis Bridestory. Buat kamu yang sedang mempersiapkan pernikahan, Bridestory akan kembali menggelar pameran pernikahan, Bridestory Market, di awal tahun 2025, yaitu pada tanggal 6-9 Februari 2025 mendatang di hall 3-3A ICE BSD.

IDN Channels

Latest from Married