Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Janji Pernikahan Katolik Beserta Makna dan Ayatnya

Pernyataan komitmen dan sahnya pernikahan

Natasha Cecilia Anandita

Pernikahan merupakan sebuah upacara yang sakral bagi semua orang terlebih untuk umat Katolik. Pernikahan dianggap suci dan kudus sehingga mereka yang sudah menikah dan dipersatukan tidak boleh diceraikan.

Ini juga selaras dengan bunyi Firman Tuhan dalam Matius 19:6, "Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Mempelai akan mengucapkan janji pernikahan saat upacara pernikahan berlangsung di hadapan para jemaat, saksi, pejabat gereja, dan tamu yang hadir. Berikut isi janji pernikahan Katolik beserta makna dan ayatnya.

Pengertian janji pernikahan Katolik

pexels.com/carsten-vollrath

Janji pernikahan Katolik merupakan pernyataan kesediaan seseorang untuk menjadi suami atau istri dari pasangannya dan diucapkan saat upacara pernikahan berlangsung. Pernyataan yang disebut juga janji suci itu diucapkan di hadapan para pejabat gereja yang memberkati pernikahan, saksi, serta tamu atau jemaat yang hadir.

Mengutip dari buku Iman Katolik, janji pernikahan Katolik merupakan bentuk sakramen perkawinan di muka gereja yang berlaku selamanya. Janji pernikahan diungkapkan sesuai dengan ketentuan hukum dan merupakan unsur esensial dari sakramen perkawinan yang menjadi keharusan dalam liturgi pernikahan. Tanpa mengucapkan janji pernikahan, maka pernikahan tersebut tak akan sah. 

Makna janji pernikahan Katolik

pexels.com/Pavel Danilyuk

Janji pernikahan memuat niat dan komitmen mempelai tentang hubungan dan makna dari perkawinannya di kemudian hari, seperti yang dijabarkan dalam buku Hukum Perkawinan Sakramental dalam Gereja Katolik oleh Dr. Yohanes Servatius Lon, M.A.

Pengucapan janji dianggap sebagai bentuk nyata keinginan orang tersebut untuk hidup berkeluarga. Ini juga sekaligus menyatakan kesungguhannya dalam menghidupkan cinta dan komitmen saat kelak menghadapi berbagai tantangan yang akan mewarnai bahtera rumah tangganya.

Terucapnya janji tersebut berarti kedua mempelai sepakat untuk menjadi suami istri, setia kepada satu sama lain dalam suka-duka, saling mencintai dan menghormati sepanjang hidup. Itu sebabnya janji nikah tak bisa diwakilkan oleh orang lain dan harus keluar dari mulut mempelai itu sendiri.

Isi janji pernikahan Katolik

pexels.com/maria-orlova

Bunyi janji pernikahan Katolik dan Kristen mungkin mirip dalam hal isinya. Nah, berikut adalah isi atau ucapan janji pernikahan Katolik:

“Saya mengambil engkau menjadi istri/suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus.”

Atau janji pernikahan Katolik juga bisa diucapkan melalui kata-kata berikut:

“Di hadapan Tuhan, imam, para saksi, dan hadirin, saya (nama) menyatakan dengan tulis ikhlas bahwa (nama) yang hadir di sini, mulai sekarang menjadi istri/suami saya. Saya berjanji setia kepadanya dalam untung dan malang, dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur hidup. Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil suci ini.”

Ayat Alkitab tentang pernikahan Katolik

pexels.com/abi-greer

Ada banyak ayat Alkitab yang menjadi dasar dari pernikahan Katolik. Berikut beberapa ayatnya:

Kejadian 2:18, "Tuhan Allah berfirman: 'Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.'"

Kejadian 2:24, "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging."

Markus 10:6-9, "Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Efesus 5:22-23, "Hai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh."

Efesus 5:25, "Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya."

Efesus 5:28, "Demikian juga suami harus mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi istrinya mengasihi dirinya sendiri."

Efesus 5:33, "Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah istrimu seperti dirimu sendiri dan istri hendaklah menghormati suaminya."

1 Petrus 3:7, "Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan istrimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang."

Kolose 3:19, "Hai suami-suami, kasihilah istrimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia."

Ibrani 13:4, "Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah."

1 Korintus 7:4, "Istri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi istrinya."

2 Korintus 6:14, "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?"

Janji pernikahan Katolik menjadi sahnya sebuah pernikahan yang berisi komitmen untuk bersama di hadapan Tuhan. 

IDN Channels

Latest from Married