5 Fakta dan Sinopsis Film 'Suami yang Lain', Berkisah Soal Selingkuhan

Film satu ini memiliki cukup banyak adegan panas. Ada ciuman panas antara Olive dan Danan sebagai pasangan suami istri yang sudah merindukan keintiman. Tak hanya ciuman, adegan ranjang juga ada antara Olive dan Danan. 

Selain Olive dan Danan, adegan ranjang yang panas juga dilakoni oleh Olive dan Jordy di Jepang. Setelah seharian jalan-jalan bersama, keduanya minum sake dan menginap di sebuah penginapan. Merasa tertarik dan setengah mabuk, keduanya berciuman panas dan berakhir di ranjang tanpa sehelai pakaian. 

Terkait adegan tersebut, tentunya ada batasan yang dibuat sesuai persetujuan pemain dan para pembuat film. Menurut pernyataan Acha yang ditemui saat Gala Premier, ketika syuting adegan panas ini, hanya ada beberapa kru saja yang ada di lokasi, yaitu kameramen dan sutradara. 

3. Ingatkan tentang komunikasi dan masalah yang menjadi bom waktu

Film Suami yang Lain sendiri mengingatkan betapa pentingnya membangun komunikasi yang terbuka dengan pasangan dan menghabiskan waktu berkualitas bersama. Konflik dalam filmnya berawal dari komunikasi yang tak sehat dari Olive dan Danan. 

Mereka tak pernah membicarakan tentang hubungannya yang membuat keduanya merasa kesepian. Apalagi, Olive yang merasa kalau ia sendirian dalam menjalani hubungan. Mereka juga sibuk bekerja yang membuat keduanya tak pernah punya waktu untuk membangun keintiman. 

Masalah-masalah dan emosi negatif yang terpendam itu akhirnya semakin membesar seperti bola salju dan bom waktu yang bisa meledak. Ini mengingatkan para pasangan-pasangan agar bisa menjaga hubungannya sebaik mungkin dan langsung selesaikan saat merasa ada yang kurang dalam hubungannya. 

4. Perselingkuhan bisa terjadi pada siapa saja

Film yang disutradarai John de Rantau ini memberi tahu penonton bahwa perselingkuhan bisa terjadi pada siapa saja, entah itu laki-laki atau perempuan. Perbuatan menyimpang ini dapat terjadi saat orang tersebut mengambil kesempatan dan mementingkan keinginannya dibanding mempertahankan hubungan dan mengomunikasikan kepada pasangan. 

Menurut sang pemeran utama, Acha Septriasa, saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, perselingkuhan mungkin terjadi saat seseorang merasa kesepian dalam hubungannya. Ia mungkin merasa berjuang sendiri dalam hubungannya dan membutuhkan validasi dari orang lain. 

5. Rumah tangga Acha Septriasa sempat terguncang

Demi memerankan Olive, ternyata hal ini berimbas pada rumah tangga Acha Septriasa yang sempat terguncang. Acha memutuskan mengambil proyek tersebut seorang diri karena menurutnya, peran dan film tersebut merupakan suatu yang baru untuknya dan ia merasa tertantang. 

Sebelumnya, Acha juga sempat bertanya-tanya apakah sudah saatnya ia memerankan film yang punya banyak adegan intim. Ia juga takut membicarakannya dengan suaminya. Namun, ia merasa sayang jika tidak mengambil peran yang baru dan film yang ceritanya jarang diangkat. 

Karena rasa takut dengan suaminya itu, Acha hanya memberi tahu sang suami bahwa perannya kali ini cukup intens dengan lawan main dan memberi sinopsisnya saja. Ia memutuskan mengambil proyek sendiri tanpa persetujuan suami pada awalnya.

Baru saat hendak syuting di Jepang, ia memberikan skrip pada sang suami. Suami Acha, Vicky Kharisma, awalnya melarang dan tidak setuju bahwa Acha mengambil peran tersebut karena banyak adegan intim dan jika bisa, memangkas adegan-adegan tersebut. 

Rumah tangganya sempat terguncang dan ia perlu waktu hingga dua bulan bahkan sampai saat ini untuk meyakinkan suaminya bahwa itu hanyalah pekerjaan. Ia hanya ingin berakting demikian murni karena jiwa aktrisnya. 

"Tapi, ya, waktu itu aku terpaksa banget harus mengambil keputusan sendiri karena menurut aku, aku tau yang terbaik buat aku... ini kan bukan dalam hal cheating sebenernya ini adalah sebuah pekerjaan.

Sayangnya aku tuh tidak bisa full berbagi karena aku takut. Aku takut untuk bisa bilang sesuatu yang akhirnya menghalangi aku untuk bisa memainkan (peran itu), padahal menurutku, purely aku tuh cuma sebagai aktor ingin bermain sesuatu yang menantang," kata Acha.

Acha bercerita bahwa dirinya bertanggung jawab meluruskan kembali rumah tangganya dan berkomunikasi dengan suaminya agar ia bisa menerima hal tersebut. 

"Tanggung jawab aku lah untuk bisa berkomunikasi ke suami aku supaya dia mengerti. Nah, setelah pulang dari Jepang aku ketemu dia lagi baru lah disitu aku komunikasikan dan menurut aku itu adalah sebuah perjuangan untuk mengkomunikasikan itu dengan baik sampai dia mengerti kenapa aku harus berbuat seperti ini, kenapa aku harus bermain film ini. Dan disitulah baru perlahan-lahan lah selama 2 bulan baru dia mengerti.

Jadi selama 2 bulan itu dia konflik batin juga gitu sebenernya kenapa harus main film seperti ini gitu cuma, ya, karena akunya juga komunikasinya mungkin bisa dimengerti sama dia setelah 2 bulan itu barulah dia bisa mengerti dan aku benar-benar menghargai betul proses dia mengerti aku ketika memang sulit. Hal ini sulit untuk di mengerti sebagai seseorang yang bukan bekerja di seni. Ini sangat tidak lumrah gitu dan aku bisa mengerti bahwa ini adalah hal yang sulit diterima. 

Tapi, ya, itulah pernikahan. Kita saling mencintai, kita saling membutuhkan, kita saling trust bahwa ada misi yang lebih besar dari itu ketika pasangan kita mau mencapai mimpinya. Ada misi yang lebih besar dibalik semua rencana-rencana ini atau usaha-usaha ini. Jadi, ya, kita berdua masih saling mendukung," papar Acha.

Itulah fakta film Suami yang Lain yang ternyata sempat mengguncang rumah tangga Acha Septriasa.