Proses kehamilan dan kelahiran bukan hanya dijalani oleh seorang ibu atau istri. Suami atau ayahnya pun juga turut memiliki peran yang besar. Dukungan suami selama kehamilan dan persalinan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesejahteraan emosional, fisik, dan mental istri.
Dukungan suami adalah sumber kebahagiaan bagi sang istri yang sedang hamil, usai melahirkan dan menyusui. Bahkan hanya mendengarkan keluh kesah sang istri pun, akan sangat bermakna.
Dalam bincang-bincang bersama dokter dan psikolog First Care Clinic pada Selasa (2/4/2024) kemarin, counselor Lieke Puspasari, M.S.M., M. Psi., C.H., C.Ht. menjelaskan 6 dukungan penting suami yang bisa dilakukan kepada istri yang sedang hamil atau melahirkan dan menyusui.
1. Berkomunikasi atau menanyakan kabar
Peran suami, meski hanya bertanya keadaan dan rutin berkomunikasi, bisa membangkitkan kebahagiaan para ibu yang hamil atau sedang menyusui. Suami harus menyempatkan waktunya untuk bertanya kabar sang istri, apa yang dirasakan, apa ada yang terasa sulit, dan sebagainya. Ini akan membuat istri merasa diperhatikan oleh sang suami dan merasa bahwa ia tidak sendiri dalam menjalani fase kehidupan tersebut.
2. Menemani kegiatan istri
Selanjutnya adalah menemani kegiatan istri saat hamil atau usai melahirkan. Ini bisa dilakukan dengan menemani istri untuk periksa kandungan atau pemeriksaan rutin anak. Para suami juga dapat ikut kelas yoga hamil bersama, serta ikut dalam pelatihan edukasi parenting.
Saat suami senantiasa menemani istrinya, ini akan membuat istri dan bayinya merasa aman karena berada di dekat orang tersayang. Tak merasa sendiri menjadi orangtua. Suami juga merasakan kalau ia akan menjadi ayah.
3. Berbagi tugas pekerjaan rumah
Terkadang suka terlewat, penting juga untuk suami berbagi tugas pekerjaan rumah dengan istri. Misal, saat istri sedang sibuk menjaga anak, suami bisa membantu menyapu atau mengepel rumah. Bisa juga membantu menjemur pakaian, bergantian jaga tengah malam untuk menyusui, menemani anaknya yang lain bermain, dan lain sebagainya.
4. Memperhatikan dan memenuhi asupan dan nutrisi istri
Gizi dan nutrisi ibu hamil dan menyusui sangatlah penting, oleh karena itu harus selalu terpenuhi. Jika bukan suami, siapa lagi yang akan memenuhi kebutuhan asupan dan nutrisi istri. Dengan memerhatikan dan memenuhi asupan nutrisi, ini membuat para istri merasa diperhatikan dan dikasihi.
Misalnya, dengan bertanya apakah sudah makan atau belum, sudah minum susu atau belum. Jika belum, coba buatkan susunya atau sediakan makanannya dan beri waktu untuk sang istri menyantapnya.
5. Mendengarkan keluh kesah istri dengan perhatian
Saat hamil atau menyusui, istri akan lebih sensitif dan banyak cemas. Di sinilah peran penting suami untuk membuatnya tetap aman, nyaman, bahagia, dan tak merasa takut. Dengarkan setiap keluh kesah istri dengan perhatian dan sabar.
Jangan keluarkan kata-kata penghakiman yang bisa menyakiti perasaan. Cobalah berempati pada kondisinya. Berikan kata-kata penuh semangat, doa, dukungan, dan penguatan dan meyakinkan dirinya kalau kamu akan selalu ada untuknya, menjaganya mencintainya, bahkan ketika penampilannya tak seperti sedia kala.
Saat istri ngidam, jangan langsung ditolak, tetapi coba usahakan. Sebab, jika sang ibu senang, bayi pun akan turut merasa senang yang bisa menjadikan ikatan keluarga lebih dalam dan terhindar dari hal-hal negatif.
6. Memberi sentuhan, pijatan, dan pelukan untuk istri
Hal terakhir yang juga penting adalah memberikan sentuhan, pijatan, dan pelukan untuk sang istri. Misalnya, saat badan istri terasa sakit atau saat menyusui, suami bisa memberikannya pijatan lembut yang membuat tubuh istri rileks. Lalu, saat jalan-jalan berdua, tangan istri digandeng sebagai bentuk perlindungan, tanda sayang, dan memiliki.
Suami juga bisa mengusap istri, memeluk, dan memberikan ciuman kapanpun saat bisa atau saat sebelum tidur sambil memberikan ucapan terima kasih karena telah menjadi istri dan ibu yang baik.
Dukungan penting suami untuk istri yang hamil dan menyusui sangat besar dan membantu menjaga kesehatan mental istri. Ini juga bisa membangun keeratan suami dan istri bahwa setiap fase kehidupan harus dilalui bersama.