Bela, terkadang kita merasa sudah cukup memberikan cinta kita kepada pasangan, tetapi ada saja alasan bagi pasangan atau diri kita sendiri yang merasa cinta kita atau pasangan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, sehingga menimbulkan konflik dalam hubungan yang pada akhirnya saling menyalahkan dan akibat terburuknya adalah terjadinya perselingkuhan, putus hubungan atau bisa jadi perceraian.
Sebelum menghakimi pasangan, kenali dulu cinta macam apa yang kita atau pasangan berikan. Cinta yang utuh itu haruslah memiliki tiga unsur yaitu gairah, intimasi dan komitmen. Sudahkah kalian memiliki ketiga unsur tersebut?
1. Gairah
Cinta yang penuh gairah bisa dibilang saat kita tergila-gila pada semua hal yang ada pada orang yang kita cintai. Entah wajahnya, matanya, suaranya dan semua tampak sempurna di mata kita. Perasaan ini muncul tanpa alasan dan terkadang tidak masuk akal, misalnya bawaannya ingin nempel terus, sehari tidak bertemu serasa sewindu. Ketakutan akan kehilangan pasangan, takut tidak bisa melihat semua hal yang ada pada dirinya lagi. Wajar sih namanya juga kasmaran, dan memang harus punya rasa seperti ini sebab perasaan ini sebagai tanda bahwa kamu mencintainya, namun jika lepas kendali akibatnya timbul cinta buta, cemburu buta, marah kalau ada yang melirik pasangan, pasangan dilarang ini itu, dicurigai. Akibatnya pasangan merasa terkekang, tidak nyaman dan frustasi. Bisa jadi nantinya pasanganmu akan kehilangan gairah terhadapmu. Karena itu, temukanlah cara untuk mempertahankan agar percikan-percikan asmara tetap menyala, jangan sampai padam hanya karena sikap kekanak-kanakan kita sendiri maupun pasangan.
2. Intimasi
Cara kalian memberi perhatian dan saling menyayangi pastilah berbeda. Karena masing-masing individu memiliki pribadi yang berbeda, jadi nggak heran kalau si dia memberikan perhatian dengan cara yang jauh berbeda denganmu. Ingat ya Bela, tidak hanya wanita saja yang ingin dimengerti, pria pun ingin dipahami. Begitu juga dengan intimasi di "ranjang". Kamu tahu kalau suami juga terkadang berharap kamu lebih agresif? Yap, jadi mengetahui peran masing-masing dalam suatu hubungan sangat penting untuk menjaga keintiman kalian. Karena pada dasarnya manusia mempunyai keinginan universal untuk mencintai dan memiliki, begitu juga dengan sebuah rasa kepuasan dalam hubungan intim.
3. Komitmen
Adanya komitmen untuk menyatukan dua pribadi yang berbeda, memang tidaklah mudah, terkadang butuh proses panjang dan tak jarang juga sangat melelahkan. Cinta yang sederhana itu dimana kita berpikiran yang terpenting adalah mencapai kebahagiaan. Tapi, jika sebuah hubungan terlalu besar, dan hanya fokus pada harapan untuk bahagia tanpa ada goals lainnya, seperti meniti bisnis bersama agar tidak bergantung dengan gaji dari kantor, hubungan kalian akan membosankan karena kurangnya komitmen yang jelas. Betapapun susahnya hidup dan kejenuhan melanda, tetap ingat pada komitmen awal kalian untuk menerima pasangan baik suka maupun duka. Saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing, saling menghargai, adanya tanggungjawab, dan saling menghormati.
Sebab pada dasarnya mencintai itu adalah belajar untuk menerima, memaafkan, berbagi, dan berusaha untuk mengubah hal-hal kecil di dunia ini agar tampak lebih indah dan masuk akal bagi orang yang kita cintai. Jadi, kenalilah dirimu, lalu cintailah pasanganmu sebagaimana kamu ingin dicintai olehnya, karena cinta itu kebutuhan bukan kemewahan!
Photo: The Deep Blue Sea Movie/Music Box Films