Saat berdiskusi masalah pernikahan, salah satu topik yang membutuhkan pertimbangan adalah kapan momen membahagiakan tersebut akan diselenggarakan. Beberapa orang memilih hari berdasarkan hari baik sesuai dengan tradisi mereka meskipun nggak jatuh pada akhir pekan. Ada juga yang memilih tanggal cantik atau momen tertentu seperti Valentine sebagai hari ketika mereka berjanji sehidup semati.
Bukan hal yang salah ketika calon pengantin memilih tanggal cantik untuk menikah supaya mudah diingat. Namun jika ada yang berpikir kalau tanggal cantik membuat pernikahan langgeng, penelitian ini justru menyatakan yang sebaliknya. Melansir dari Psychology Today, peneliti Jan Kabátek dan David C. Ribar dalam tulisan berjudul Not Your Lucky Day menyatakan kalau pasangan yang menikah di tanggal cantik atau hari tertentu seperti Valentine cenderung mengalami perceraian.
Penelitian tersebut dilakukan pada data pernikahan dan perceraian di Belanda antara tahun 1999-2003. Berdasarkan data yang dikumpulkan, ternyata pengantin yang menikah di hari atau tanggal khusus memiliki potensi cerai 18% hingga 36% lebih tinggi dari mereka yang menikah di tanggal biasa. Lalu, apa hubungannya antara pemilihan tanggal dan nasib pernikahan?
Menurut Jan dan David, salah satu alasannya adalah menikah di tanggal khusus atau hari spesial membuat tamu yang datang lebih sedikit. Selain itu, calon pengantin akan kesulitan menemukan lokasi atau gedung pernikahan yang tersedia di tanggal cantik karena banyak pasangan yang juga menikah di tanggal yang sama. Jika pun dapat, maka harga sewa yang ditawarkan lebih mahal dari biasanya sehingga calon pengantin stres untuk memenuhi kebutuhan resepsi.
Walau alasan memilih tanggal cantik akan menyulitkan calon pengantin mungkin ada benarnya, namun menghakimi pasangan yang menikah di tanggal unik akan cepat bercerai juga nggak disarankan, lho. Mau di tanggal cantik atau bukan, ketahanan sebuah pernikahan kembali pada keharmonisan pasangan itu sendiri. Bukankah begitu, Bela?